chapter 23

444 57 6
                                    

Di dalam kamar dengan di bantu mian – mian menyiapkan air hangat untuk mandi, wei wuxian menggerutu tiada henti sembari terus menghentak hentakan kakinya “sial…sial…sial ahhhhh awas saja kau bocah nakal ini sudah kesekian kalinya kau selalu membuatku terkena sial”

Bagaimana wei wuxian tidak uring – uringan karna pasalnya hari hari dan minggu minggu sebelumnya ia juga terlibat masalah dengan putra bungsnya itu saat 3 hari setelah ia tinggal di istana lan dia di kejutkan dengan jingyi yang tiba – tiba saja membawa anjing ke area istana ya itu adalah anjing yang biasa diajak lan jingyi berburu namun karna ia tau wei wuxian takut anjing jadi dengan sengaja dia mengajak anjingnya berjalan – jalan keliling istana dan yang di inginkan lan jingyi terjadi, yaitu bertemu wei wuxian dan saat wei wuxian menyadari lan jingyi membawa anjing dia langsung lari ter birit birit sembari mengumpati si bungu “aaaa jingyi tengik kau menyebalkan….awas kau bocah..tunggu pembalasanku” teriaknya sembari berlari

Hal itu tentu membuat lan jingyi puas dan tertawa – terbahak bahak “hahahaha…..”sembari memegangi perutnya lalu ia melanjutkan “ rasakan wleeee…salah sendiri kau menyebalkan sedari awal bertemu denganku”

Tidak hanya sampai disitu pernah juga saat mereka sedang bersama – sama mendapat hukuman dari sang ayah untuk mengepel perpustakaan karna kesalahan keduanya, alahasil wei wuxian kembali di buat geram oleh lan jingyi

“lan jingyiiiiiiiiiiii…..”teriakan wei wuxian

Lan jingyi yang mendengar namanya di sebut dengan melengking ia malah tertawa cekikikan di belakang rak buku

Bagaimana wei wuxian tidak kesal lantai yang sudah ia pel dengan sepenuh hati malah di banjiri dengan air kotor bekas ia mengepel, melihat bak air yang terjuling dengan tidak elitnya dan menyadari diruangan tersebut hanya dia dan putra bungsunya membuat wei wuxian langsung berteriak melengking

Dengan emosi ia mencari keberadaan si bungsu yang tentunya ia tau sedang di tertawakan habis –habisan  oleh anak itu

“tanggung jawab kau bocah nakal” amuknya sembari mencubit lengan jingyi

“tidakk..itu salahmu kenapa menaruh bak bekas air kotor disitu….dan lagi kenapa kau mencubitku ku adukan kau kepada a die” ancamnya

“aku tidak peduli….sekarang kau harus mengepel ulang lantai yang banjir ini” kesal wei wuxian sembari menyeret lengan jingyi ke arah lantai yang menjadi korban

Dengan menggerutu lan jingyi menjawab “kau bereskan saja sendiri bagianku sudah selesai” lalu menyentak tangan wei wuxian yang tadi menariknya

Sentakan itu mengagetkan wei wuxian dan karna lantai yang banjir dan licin, ala hasil wei wuxian terpeleset dengan tidak elitnya dan pantat sexynya terbentur lantai dengan keras “brukkkhhh….akhhh”rintih wei wuxian “hei kau benar benar bocah tengik” ucap wei wuxian sembari memegangi pinggangnya

“rasakan….” Jawab jingyi lalau sambil melarikan diri dia berkata “selamat menikmati hukumanmu aku pergi dulu daaa” ucapnya sambil mengejek dan melambaikan tangan

Wei wuxian yang kesal dan juga keadaan pantat serta pinggangnya sakit karna terjatuh ahirnya dengan pasrah cepat cepat menyelesaikan hukumaya karna ulah si bungsu hukuman yang seharusnya sudah beres malah semakin bertambah

Dan masih banyak lagi kejadian yang membuatnya jengkel selama tinggal di istana lan
.
.
.
.

“nyonya lan airnya sudah siap” ucapan mian mian mengembalikanya ke keadaan sekarang

Menoleh mian mian sebentar lalu wei wuxian melenggang ke arah kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun

Mian mian tidak terkejut karna memang seperti itu si anak yang di asuhnya sedari kecil jika ia kesal maka akan merengut dan malas berbicara dengan siapapun

.

.

.

.

about love lanxian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang