chapter 26

432 55 0
                                    

Di tempat kegelapan kembali terlihat 2 orang sedang menerawang jauh melalui jendela besarnya dan salah satu berkata “cih kau ini benar benar lama”

“sabarlah sebentar saudaraku”

“aku sudah bersabar sangat lama dan kau malah asik menikmati permainan konyol ini”

“percayalah padaku”

“kau ingat kata kataku bukan.?” Jelasnya lantang karna emosi lalu melanjutkan “aku akan benar benar memulainya tanpamu jika kau masih tetap menikmati permainan ini.”

Menoleh kearah saudaranya lalu tersenyum miring dan berkata “kenapa menjadi kau yang sangat tidak sabar?” tanyanya

“cih… kau lihat saja” ucapnya sembari mengacungkan jari telunjuknya kearah wajah saudara di depanya

“jangan terlalu gegabah” jawab si pria yang ditunjuk lalu manjauhkan jari saudaranya dan kembali menyedekapkan kedua tanganya di depan dada lalu membalik badan kearah luar jendela

.

.

.

.

Pagi ini di istana lan  terlihat 2 orang berbeda usia sedang menjalani hukumanya, yaitu pagi pagi harus memberikan makan kepada bebek bebek yang ada di kandang belakang istana lan.dan setelahnya harus membersihka kandang bebek tersebut

“ini semua salahmu aku jadi harus bangun pagi dan bergelut dengan hukuman sialan ini” gerutu wei wuxian sembari memberikan makanan kepada bebek bebek di depanya

“kita sama sama salah, asal kau ingat…”jeda a yi sebentar “apa kau lupa penjelasan a die semalam bahwa kita tidak ada yang benar”

“tetap saja ini karna ulahmu aku jadi ikut terseret dasar kau bocah menyebalkan” sembur wei wuxian sembari melemparkan makanan bebek kea rah jingyi

“hei apa apaan kau ini kau membuat bajuku kotor” jingyi tidak mau kalahpun ahirnya juga ikut melemparkan makanan bebek di genggamanya kepada wei wuxian

Para pengawal yang di utus menjaga mereka agar tidak melarikan diri dari hukuman pun di buat menggeleng geleng sambil menepuk jidat melihat kelakuan keduanya, bagaimana tidak

Sekarang ini sedang terlihat aksi kejar kejaran 2 orang beda usia tersebut sembari saling melemparkan makanan bebek di tangan masing masing dan hal itu berlangsung lumayan lama

“apa kau melihat mereka pasangan ibu dan anak?” Tanya salah satu pengawal

“kurasa tidak” jawab pengawal di sebelahnya lalu sambil tetap memperhatikan kedua orang di dalam kandang tersebut ia kembali berkata “aku seperti melihat 2 bocah usia 5 thn sedang bermain”

“hahaha kau memang benar akupun juga berfikir begitu” lalu mereka tertawa serempak sambil bergeleng geleng melihat kelakuan unik ibu dan anak di depan mereka

“hei kau berhenti menyerangku” ucap jingyi yang masih setia menghindari serangan wei wuxian

“apa..... kau itu sungguh selalu membuatku kesal,  jadi terima ini” dengan semangat wei wuxian akan menyiram jingyi dengan sisa makanan bebek yang ia miliki namun terhenti di udara karna kta kata jingyi

“stop ….asal kau ingat jika kita membuat masalah lagi maka kita akan di hukum lebih banyak lagi oleh a die” kata kata a yi membuat wei wuxian berfikir

“ah benar juga” gumamnya lalu ia menurunkan tanganya dan berucap “kali ini aku setuju denganmu dan ayo cepat selesaikan hukuman sialan ini” lalu wei wuxian kembali memberikan makanan kepada para bebek dengan benar

“kau enak setelah membersihkan kadang hukumanmu selsai….asal kau tau saja hukumanku masi berlanjut harus menyalin aturan kerajaan aarrgggg ini sangat mengesalkan” frustasi jingyi namuntetap melanjutkan hukumanya

Merasa kasian ahirnya wei wuxian mengikuti kata hatinya “berapa banyak kau harus menyalih?.....mau kubantu?” tanyanya sambil memiringkan kepala ke arah jingyi

Jingyi terkejut bukan main ntah terkena apa otak orang tua sambungnya ini tiba tiba saja menawarkan hal baik padanya “apa….? Kau barusaja menawarkan bantuan kepadaku? Apa aku tidak salah dengar? Apa otakmu sedikit bergeser karna tercebur kolam bebek kearin?” brondong pertanyaan dari jingyi

about love lanxian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang