Hari ini sedang berlangsung PTS di beberapa sekolah setempat, termasuk sekolah Agha, Jayfan, Kenia, dan Hania.
Ujian tentu sangat tidak menyenangkan, tapi ada satu hal yang membuat senang, yaitu pulang lebih awal. Setelah melalui satu hari ujian, mereka masih berada di sekolah untuk mengobrol dan bermain.
"Hari ini very hot ya, guys" ucap Hania sambil mengipas wajahnya dengan buku.
"Bener banget, apalagi habis ujian matematika, tambah hot" balas Kenia.
"Kalian nanti pulang naik apa?" tanya Hania.
"Odong-odong" jawab Jayfan datar.
"Gojek" kini Agha yang menjawab.
"Oke, cukup tau. Kamu, Ken?" kini Hania bertanya pada Kenia.
"Jalan kaki kayaknya" jawab Kenia. Jangan heran, rumah Kenia dekat dengan sekolah.
"Hah, mana main, dijemput lah" ucap Hania.
Mereka bermain banyak game online, ada roblox, stumble guys, dan juga mobile legend.
"Double kill".
"Triple kill".
"Maniac".
"Savage".
"Buset, Kenia jago juga, sampe savage gitu" ucap Agha.
"Iyalah, aku gitu loh" ucap Kenia dengan kekehan.
Tiba-tiba ponsel Kenia berdering.
"Eh, ada yang nelpon aku nomornya tidak dikenal" ucap Kenia.
"Angkat, Ken. Siapa tau siapa" ucap Hania sambil terkekeh.
Kenia mengangguk dan mengangkat teleponnya.
"Halo, ini siapa ya?" ucap Kenia.
Teman-temannya pun ikut mendekatkan wajah mereka ke HP Kenia.
"Ini Kenia, kan?" ucap seorang laki-laki dari ponsel itu.
"Iya, gimana ya?" Tanya Kenia.
"Rumah kamu kebakaran, Ken. Cepet pulang!" ucap orang itu.
Sontak mereka terkejut.
"Dan Ayahmu masih di dalam rumah!" lanjut lelaki itu.
Kenia hendak pergi meninggalkan teman-temannya, tapi lengannya ditahan oleh Jayfan.
"Aku ikut" ucap Jayfan yang diangguki Kenia.
"Kita juga" kini Hania dan Agha yang bicara.
Setelah 3 menit mereka berlari, akhirnya sampai dirumah Kenia.
"Ayah.. Ayah mana?" tanya Kenia sambil terengah-engah kepada seorang warga.
"Masih di dalam" Jawabnya.
Lantas kenia berlari masuk ke dalam rumah, mereka semua terkejut.
"KENIA!" teriak Jayfan yang juga masuk ke dalam rumah.
"Jangan, Jay. Bahaya!" ucap Agha tak dihiraukan.
Di dalam kobaran api yang mulai memenuhi rumahnya, Kenia terus mencari Ayahnya. Namun, tanpa ia sadari, ada puing-puing bangunan yang akan jatuh mengenainya. Ia sudah melindungi kepalanya dengan tangannya, tapi puing itu tak kunjung menimpanya.
"Kamu gapapa?" ya, Jayfan datang tepat waktu dan melindungi Kenia. Kenia pun mengangguk.
"Itu, itu Ayah, Jay!" ucap Kenia sambil menunjuk kearah dapur. Mereka segera membopong Ayah Kenia menuju luar, tapi tidak semudah itu karena jalanan penuh asap, dan beberapa kali mereka hampir tertimpa puing-puing rumah.
Saat sudah di luar, Ayah Kenia yang tak sadarkan diri pun dibawa oleh ambulan menuju rumah sakit.
"Uhuk uhuk.. Untung Ayah selamat" ucap Kenia terbatuk-batuk.
"Kamu keren, Ken. Berani banget kamu. Tapi jangan diulangi ya" ucap Agha.
Kenia tersenyum lalu terjatuh ke tanah.
*****
Setelah 4 jam lamanya Kenia pun membuka matanya. Pemandangan yang dia lihat saat ini adalah rumah sakit dan sahabat-sahabatnya yang tidur disampingnya.
"Hania" panggil Kenia lirih.
Hania pun terbangun.
"Udah sadar kamu, Ken" ucap Hania. Lalu menekan tombol di atas brankar. Tak berselang lama, dua orang suster dan seorang dokter datang. Agha dan Jayfan yang tidur di lantai pun terbangun karena kedatangan dokter itu.
"Kondisi Kenia sekarang sudah membaik, hanya perlu pemulihan" ucap dokter.
Setelah menyuruh Kenia istirahat, dokter itu pergi.
"Ayahku mana?" tanya Kenia pada teman-temannya.
Jayfan lalu membuka tirai disebelahnya. Terlihat seorang laki-laki dewasa yang adalah Ayah Kenia yang masih tak sadarkan diri.
"Katanya, Ayah kamu koma, dan juga ternyata Ayah kamu kena kanker paru-paru karena kebanyakan merokok dan terlalu banyak menghirup asap kebakaran" ucap Jayfan.
Kenia terkejut mendengarnya, lalu menitikkan air matanya.
"Oh iya, tadi suster yang antar Ayahmu ke rumah sakit ini bilang, kalau Ayahmu sempet sadar sebentar sebelum akhirnya dia koma. Katanya sih Ayahmu juga bilang "Makasih Kenia" gitu" Jelas Agha.
"Kayaknya dia belum sepenuhnya pingsan waktu kalian selamatin deh" ucap Hania.
Kini pandangan Kenia tertuju ke Jayfan.
"Kamu gapapa 'kan?" tanya Kenia.
"Gapapa, tadi udah diperiksa, katanya aman semua" jawab Jayfan.
"Tidur lagi yuk guys, masih ngantuk nih, apalagi ini masih malem" ajak Hania.
"Bentar deh, kalian nginep sini? Udah izin?" tanya Kenia.
"Udah dan boleh, buktinya aku dibawain sleeping bag buat bertiga" ucap Agha.
"Oh oke" ucap Kenia.
Mereka berempat pun melanjutkan tidurnya.
'Kamu emang pemberani dari dulu, Ken. Sama kayak Bang Radith. Dulu waktu aku di bully pun kamu dan Bang Radith yang bantu aku, bahkan kamu tetap menganggap Ayahmu sebagai sosok Ayah walau kelakuannya tidak seperti Ayah pada umumnya'.
*****
--🦴
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini ESEMPE, Bukan ESEMA! [HIATUS]
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Iya ga salah kok. Ini emang ESEMPE, bukan ESEMA. . . . "Kenapa harus esempe? Bukan SMP?" --Jayfan. "Shut your lambe before i slepet you nganggo my shoes" --Hania. Namanya Agha, tokoh utama di sini. Dia pendiem, walaupun kadang ngereog...