"Kamu mau diem aja?" tanya seseorang yang dari suaranya seperti perempuan.
"Aku udah ga kuat lagi, kita udah banyak dosa dan malah nyiksa orang" jawab lelaki itu.
"Ya udah kalo ga mau bantu, tapi tau resikonya kan? Lagian kamu juga jarang bantu kan" ucap perempuan itu sambil tersenyum miring.
"Kan aku udah ada tugas sendiri selain nyiksa kayak kamu" ucap lelaki itu.
"Ya deh, terserah kamu" jawab perempuan itu sambil pergi.
*****
Di hari kesekian, mereka sudah 100% menyerahkan kasus Kenia kepada polisi. Mereka sekarang hanya bisa menunggu hasil sambil berdoa. Kini mereka tengah berkumpul dirumah Hania.
Ting! Suara pesan dari hp Agha berbunyi.
"Sapa tu, Gha?" tanya Hania sambil mengangkat-angkat alisnya.
"Ga tau" ucap Agha cuek.
Agha membuka chat tersebut dan membacanya.
"Kamu mau tau temenmu di mana? Makanya ke sini, nanti aku kasih alamatnya" ucap Agha sambil membaca pesan tersebut. Tentu semua terkejut."Siapa itu yang kirim?" tanya Hania.
"Ga tau, ga ada namanya" jawab Agha.
"Jawab aja, kita ke sana" ucap Jayfan yang sedari tadi hanya diam.
"Serius? Siapa tau ini jebakan?" tanya Hania meyakinkan Jayfan.
"Gak, aku yakin ga, kalo emang jebakan, kita bawa polisi aja ke sananya" ucap Jayfan.
"Iya, kita bawa polisi, tapi diem-diem" ucap Agha.
Ting!
Bunyi pesan kembali masuk di hp Agha.
"Guys, katanya kita ga boleh lapor polisi, kalo lapor, Kenia diapa-apain" ucap Agha.
"Ah sialan, terus gimana?" tanya Hania.
"Kita datengin. Apapun yang akan terjadi, kita hadapi bareng-bareng" ucap Jayfan.
Teman temannya mengangguk tanda setuju.*****
Di tempat Kenia.
"Heh kecil, kamu harus liat temen-temenmu bakal aku siksa, dan mereka akan di sini nemenin kamu" ucap perempuan itu sambil membuka lakban di mulut Kenia.
"Apa yang mau kamu lakuin sama temen-temenku hah?!" ucap Kenia membentak.
"Yaaa, lihat aja nanti" ucapnya sambil pergi.
Kini Jayfan, Hania, dan Agha sudah sampai di tempat yang ditunjukkan oleh seseorang.
"Ini tempatnya?" ucap Agha.
"Serem banget, kayak angker gitu" ucap Hania.
"Yakin kita masuk?" tanya Agha.
"Mau gimana lagi? Kita udah sampe sini, masa mau mundur?" ucap Jayfan.
"Ayo masuk" ajak Jayfan kemudian.
Mereka masuk, jalan menyusuri rumah, ruangan demi ruangan mereka masuki, hingga..
"Selamat datang."
"Suara siapa itu?" tanya Hania ketakutan.
"Kalian sungguh pemberani."
"Di mana teman kami!!" teriak Jayfan.
"Hahaha.. pengen ketemu ya, udah kangen?"
"Heh temen kita mana!" kini Agha yang berteriak.
"Sabar dong, kalian pasti ketemu."
"Oke deh, selamat menyusuri dan mencari temenmu, siapa namanya? Kenia? Hahaha."
"Heh temen kita mana!" teriak Agha.
Tak lagi ada jawaban dari orang itu.
"Cewek, itu suara cewek, tapi dari suaranya, aku asing banget" ucap Hania.
"Sebenernya kita punya salah apa sih sampe Kenia diculik gini" ucap Agha.
"Tapi menurutku, kita gak ada salah sengaja, tapi sesuatu yang kita lakukan secara tidak sengaja tapi menyinggung perasaan orang banget" ucap Hania.
"Tapi siapa? Apa ketua kelas ya, karena aku sering kabur piket" ucap Agha.
"Kita ga akan tau kalau kita diem aja, ayo jalan dan cari Kenia" ucap Jayfan.
'Giliran Kenia serius amay' batin Hania.
Mereka terus-menerus berjalan hingga memasuki suatu ruangan yang didalamnya ada Kenia terbaring lemas.
"Kenia!!" teriak Hania.
Agha langsung menggendong Kenia dan membawanya keluar. Saat di luar, mereka melihat seseorang dengan pakaian serba hitam, bahkan wajahnya pun tak terlihat.
"Selamat udah nemuin temennya."
"Siapa kamu!" ucap Agha.
"Kamu mau bawa Kenia pergi? Coba aja."
"Kita ada salah apa sama kamu!" tanya Hania.
"Salah kalian itu banyak, terutama di masa laluku, kalian merusak kebahagiaanku di masa lalu dan merobek semua kesenangan yang aku rasakan waktu itu."
"Maksudmu?" tanya Agha.
"Semua sungguh mendadak, aku bahkan tak menyangka hari itu tiba!"
"Sudah cukup basa-basinya, Jayfan, bunuh mereka semua."
Mereka sontak menoleh Jayfan yang masih berada di dalam ruangan itu sambil membawa pisau.
"Jay, aku gak nyangka" ucap Agha.
Jayfan berlari. "Ya! Ya, begitu!"
Jleb!
"Hah, a-apa yang kau lakukan."
"Jayfan, kamu ga bunuh kita?" tanya Hania.
Ya, Jayfan menusuk perempuan misterius itu, bukan temannya.
Jayfan tersenyum. "Mending aku kehilangan kamu daripada temen-temenku, Kak!" ucap Jayfan.
"Kak?" ucap Hania lirih.
"Oh, udah berani?" ucap perempuan yang ternyata Kakak dari Jayfan.
"Kamu kalo punya masa lalu yang jelek, ya udah, lupain Kak!" ucap Jayfan.
"Ga bisa! Dia udah bunuh orang favorit aku!"
"Kak, udah! Nanti Bang Radith gak bisa tenang di sana!" teriak Jayfan.
'Radith?' batin Hania.
*****
Instagram : @cibodasss
Tiktok : @nadekatera
X : @jcindaa--🦴
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini ESEMPE, Bukan ESEMA! [HIATUS]
Ficção Adolescente[SLOW UPDATE] Iya ga salah kok. Ini emang ESEMPE, bukan ESEMA. . . . "Kenapa harus esempe? Bukan SMP?" --Jayfan. "Shut your lambe before i slepet you nganggo my shoes" --Hania. Namanya Agha, tokoh utama di sini. Dia pendiem, walaupun kadang ngereog...