Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♧♧♧
“Kau benar benar tidak apa apa kalau ku tinggal?” tanya Yoongi terakhir kali sebelum pamit pergi.
Sudah berulang kali dia menanyakan pertanyaan yang sama. Dan Sohyun selalu menjawab dengan jawaban yang sama pula.
“Aku tidak apa apa oppa. Terimakasih karena sudah menyempatkan untuk datang.” Sohyun tersenyum manis.
Yoongi hanya mengangguk. Lalu melirik tajam Taehyung yang masih setia berdiri di samping Sohyun.
“Lalu--dia sedang apa masih ada di sini?” tanya Yoongi heran.
Taehyung menaikan kedua alisnya dan mengedik acuh, “Aku? Tentu saja karena aku memang di butuhkan di sini. Lagipula, aku memiliki alasan yang kuat untuk tetap berada di sini.” sahut Taehyung santai.
Tapi Yoongi tahu, pria itu sedang menyindir nya. Yoongi juga tidak habis pikir, mereka baru pertama kali bertemu tapi dia sudah berbicara sesantai itu padanya.
Sohyun yang melihat interaksi Yoongi dan Taehyung yang terasa dingin, hanya bisa tersenyum canggung. Sepertinya salah dia berdiri di antara kedua pria itu.
“Tuan, kita harus pergi sekarang.”
Berterimakasih lah pada Hoseok yang datang tepat waktu sebelum tatapan mereka berubah menjadi lahar panas.
Yoongi memutus tatapan nya pada Taehyung, kemudian beralih pada Hoseok dan mengangguk.
“Kalau begitu aku pulang dulu. Kalau ada apa apa, jangan sungkan menghubungi ku Sso.”
Sohyun mengangguk, “Sekali lagi terimakasih oppa.”
Yoongi tersenyum. Kemudian berbalik pergi untuk keluar menuju parkiran. Kali ini benar-benar pergi. Karena Yoongi masih ada pekerjaan lain mengenai para pekerja sexnya.
“Aku juga mau.”
Sohyun yang baru mau kembali memasuki ruang perawatan Jihoon pun beralih menatap Taehyung.
“Nee?”
Taehyung menghadap kearah Sohyun, kemudian menatap nya intens, “Karena kita sekarang pacaran, seharusnya kau tidak memanggilku tuan. Bisa bisa, belum satu hari, orang tuaku curiga. Jadi, ayo panggil aku oppa. Sepertinya, usiamu jauh lebih muda dari pada aku.”
