Chapter 04 | Hanya Orang Ketiga
🎸🎸🎸
---------
"Kamu mau beli apa lagi sih, Kay?" tanya wanita paruh baya itu tiba-tiba. Hari ini adalah weekend dan seperti biasa, waktu bersama dengan keluarga lebih penting dari apa pun.
Wanita itu menarik tangan Kayla dengan satu gerakan cepat dan menahan langkahnya. Kayla yang menyadari itu, mendengus kesal. Ia menatap balik sosok wanita yang merupakan mama tercantik, tersayang, dan ter-lope-lope-nya.
"Mama, Kayla itu mau ke toko buku sebentar aja. Soalnya ada banyak buku pelajaran yang mau Kayla beli," ucap Kayla sedikit memelas sambil tersenyum lucu.
Karina, ibu Kayla, langsung saja mencubit hidung putri semata wayangnya itu. Cukup lama hingga Kayla meringis sakit. "Kamu itu kalau ke toko buku lama sampai berjam-jam. Mama tuh malas di sana nunggu kamu yang asyik sendiri."
Kayla yang lebih tinggi dari mamanya itu hanya mencebik kesal. "Ma, Kayla itu cuma beli lima buku doang. Itu juga bukan novel kok, tapi pelajaran. Plis ya, plis boleh?" rengeknya.
Kayla menoleh penuh harap ke arah toko buku. Toko buku itu berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Stok bukunya lumayan komplit, buku-buku incarannya juga selalu ada dan sangat up to date.
Tatapan lapar itu membuat Karina tersadar. Anaknya ini sangat menyukai dunia pendidikan. Ada saja keinginannya untuk membeli buku setiap kali berpergian. Bahkan di rumahnya, Kayla punya ruangan sendiri untuk menaruh buku buku yang dibelinya.
"Tapi, kan, Kay, kamu itu udah—"
"MA, KAYLA DULUAN!"
Karina melongo melihat tingkah Kayla. Belum juga ia selesai bicara atau menyetujuinya, tapi Kayla sudah keburu melesat ke toko buku secepat kilat.
Akhirnya, Karina hanya bisa menghela napas. Langkahnya menuntun ke salah satu salon. Baginya, lebih baik melakukan perawatan daripada melihat bertumpuk-tumpuk buku. Karina dan Kayla memang punya selera yang sama dalam banyak hal, kecuali buku. Jujur saja, Karina anti sekali dengan yang namanya buku.
Sementara itu, Kayla yang telah memasuki toko buku menajamkan pandangan. la baru saja melihat sosok orang yang ada di pikirannya beberapa hari terakhir. Galaksi.
Ah, kenapa juga Galaksi harus ada di pikirannya? Itu salah besar. Tujuan Kayla, kan, hanya untuk mencari tahu trik belajar cowok itu.
"Mbak, buku tentang penelitian ada di sebelah mana, ya?"
Itu suara Galaksi. Tidak salah lagi. Di balik rak buku-buku, Kayla memata-matai cowok itu. Kayla berpikir keras, saat melihat rak yang tengah diincar Galaksi. Rak itu bertuliskan 'ILMIAH'. Untuk apa cowok itu berada di sana? Apa yang sedang diteliti Galaksi?
KAMU SEDANG MEMBACA
OUTWIT
Teen FictionKasar, manis, pendiam, baik, galak, dan mengerikan merupakan karakter yang cocok menggambarkan seorang Galaksi. Cowok yang punya banyak kepribadian, terutama saat berada di dekat Kayla. Sedangkan Kayla, cewek cantik dan cerdas itu justru sangat memb...