Chapter 06 | Foto Kita

410 26 11
                                    

Chapter 06 | Foto Kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 06 | Foto Kita

🎸🎸🎸

----------

Mata Kayla terus-terusan melirik ke arah pintu kelasnya. Di dalam kelas memang ramai, namun ia masih menunggu dua sahabatnya yang belum datang. Kemudian Kayla menelungkupkan kepala di atas meja. Pikirannya sedang berkecamuk sejak semalam. Hatinya bergejolak aneh dan pertanyaan-pertanyaan menohok hatinya.

Apa benar dirinya begini?

Masa sih sekarang dia begitu?

Tiba-tiba, bunyi gesekan kursi berhasil mengalihkan perhatiannya. Kayla langsung mendongak, namun perkiraan kalau itu adalah Tatya ternyata salah. Yang ada di sampingnya sekarang bukanlah sahabatnya, tetapi Alfo-teman sebangku Larissa.

Dahi Kayla bergelombang melihat cowok itu. Tempat duduknya Alfo, kan, di belakang dirinya, kenapa tiba-tiba duduk di tempat Tatya? Apalagi matanya terus saja menatap ke arah Kayla, seolah ada sesuatu yang ingin dibicarakan.

Alfo juga termasuk kategori cowok ganteng di Schakel School. la jago banget main gitar dan nyanyi. Yah, kurangnya cuma di akademik. Alfo adalah orang termalas untuk urusan itu. Beda dengan Galaksi yang unggul bukan hanya di akademik, tapi non akademik juga. Ah, pokoknya Galaksi memang paling oke dan nomor satu di segala macam hal! Tidak heran Galaksi sangat digandrungi cewek-cewek Schakel.

Eh, kenapa tiba-tiba membicarakan Galaksi?

"Tatya sama Larissa belom dateng?" Pertanyaan itu membuat Kayla mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Belom," jawabnya singkat.

"Baguslah, kalau ada mereka gue gak bisa ngobrol sama lo. Mereka terlalu rame," balas Alfo tersenyum manis.

Kayla terdiam, memang tak ada yang menarik mengobrol dengan Alfo. Banyak basa-basinya, ia tak menyukai orang yang mengulur pembicaraan. Akhirnya, Kayla hanya bisa mengangguk tak acuh menanggapi cowok itu.

"Oh iya, gue-"

"BERHENTI!"

Kayla berteriak sangat keras ketika melihat Galaksi memasuki kelas dengan santai. Tanpa menoleh sana-sini, pandangannya tetap lurus ke depan, seolah ada objek penting di sana.

"Galaksi, tunggu!" pinta Kayla lagi, buru-buru menahan dada bidang cowok itu agar menghentikan langkahnya.

Galaksi berhenti. Ia menundukkan kepala sedikit dan menatap mata Kayla. Galaksi memang aneh. Padahal cewek itu adalah teman sekelasnya, tapi ia mengira Kayla adalah orang baru yang tidak pernah dikenalinya.

Kayla yang ditatap seperti itu hanya bisa mengatur napas, yang tiba-tiba saja berpacu lebih cepat hingga mampu membuatnya gugup seperti ini. "Gue cuma mau mastiin keadaan lo. Lo gak apa-apa, kan?"

OUTWITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang