Chapter 13 | Galaksi Gue Takut

372 27 6
                                    

Chapter 13 | Galaksi Gue Takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 13 | Galaksi Gue Takut

🎸🎸🎸

----------

Teruslah bilang benci. Aku juga akan terus bilang cinta seraya kamu mengucapnya.

-----------

Mata pelajaran kali ini adalah bahasa Indonesia, seluruh murid kelas 12 IPA 1 tengah mengunjungi perpustakaan sekolah. Sebuah perpustakaan yang digunakan bersama, baik oleh jurusan IPA maupun IPS.

Sambil membawa beberapa buku di tangan, Kayla berusaha mengikat rambut. Matanya sempat melihat sosok Galaksi di antara murid-murid lain di ujung lorong rak ini. Akhir-akhir ini dirinya memang dibuat gugup jika melihat cowok itu. Kayla buru-buru mengatur napas. Ia melewati Galaksi sembari tetap berusaha mengikat rambut.

"Susah ya?"

Kayla terlonjak karena seseorang menyentuh rambutnya. Dengan cepat ia menoleh, menangkap sosok Alfo yang berada di sampingnya. Cowok itu langsung membantunya mengikat rambut.

"Gue bantu," kata Alfo.

Kayla tidak sempat menolak. Tapi masalahnya, sekarang mereka berdua sedang berada di perpustakaan yang ramai. Banyak pasang mata yang mengarah pada mereka, termasuk Tatya dan Larissa.

"Minggir, gue mau lewat. Jangan halangin jalan."

Galaksi sengaja menyenggol bahu Alfo saat melewati mereka. Membuat Alfo dan Kayla hampir tersungkur. Alfo terkejut dan segera menoleh. Dan saat itulah Kayla memanfaatkan kesempatan untuk mengambil kembali ikat rambut yang tengah dipegang Alfo.

"Gue bisa sendiri. Thanks!"

Kayla berjalan cepat, meninggalkan Alfo yang kecewa karena rencana pendekatannya gagal. Padahal, ia sudah memberanikan diri untuk mendekati Kayla di tempat umum. Namun, semuanya gagal karena Galaksi tadi.

Bangku-bangku di perpustakaan ternyata sudah penuh diisi oleh murid-murid 12 IPA 1 yang gaduh. Kayla menyapukan pandangan, Tatya dan Larissa sudah lebih dulu bergabung dengan yang lain di bangku panjang, membuat Kayla mendesah pasrah.

Ia menemukan satu bangku kecil, kemudian duduk di sana dan mulai membaca novel yang dipilihnya tadi.

Saat dirinya tengah fokus pada alur pembuka novel, tiba-tiba meja yang ditempatinya sedikit berguncang. Kayla mendongak, mendapati Galaksi duduk di depannya sambil membaca buku.

Kayla mengedarkan pandangan. Mungkin saja bangku di perpustakaan memang sudah penuh, sehingga Galaksi terpaksa duduk semeja dengannya? Namun, masih ada beberapa meja kosong. Kayla mengernyit dalam.

Aneh. Sungguh aneh.

Cowok di hadapannya ini selalu bertingkah aneh. Dan, lebih anehnya lagi, Galaksi yang waktu itu berada di sebuah gedung tua. Galaksi terlihat sangat berbeda di sana. Kayla melihat ada jiwa pemimpin saat cowok itu berbicara dengan teman-temannya, meskipun pandangan matanya terlalu gelap dan menyeramkan.

OUTWITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang