Chapter 18 | Satu Kelompok
🎸🎸🎸
Bukan tentang siapa yang lebih cepat melupakan, tapi tentang siapa yang lebih ikhlas memaafkan.
-----------
"Kayla, kamu satu kelompok dengan Galaksi."
Kayla mendengus malas mendengar itu. Seharusnya ia satu kelompok dengan Larissa atau Tatya. Kayla berjalan mendekati bangku Galaksi sembari mengomel tanpa suara.
Saat Kayla sudah duduk di samping Galaksi, aura di sekitarnya jadi terasa menyeramkan.
"Galaksi," panggil Kayla. Namun, cowok itu terlalu larut dengan headphone-nya. "Gal, gue panggil lo nih."
Namun, Galaksi tetap tidak mengindahkan kehadiran Kayla di sana. Kayla memutar bola matanya. Galaksi memang sialan, dalam hati Kayla mengutuk kalau Galaksi akan tuli jika tidak menoleh saat ia memanggilnya lagi.
"Galaksi!" panggil Kayla cukup keras, hingga membuat beberapa murid menoleh. Semenjak dekat dengan Galaksi, Kayla merasa dirinya terlalu sering berteriak. Galaksi benar-benar bikin emosi.
"Berisik, gue denger dari tadi," balas Galaksi sinis.
Ternyata, doa Kayla supaya Galaksi tuli tidak terkabul. "Kalau lo denger, nyaut dong. Gak punya mulut, ya?" Kayla menggerutu, membuat cowok itu kembali menoleh sinis. "Lagian lo tuh dingin banget sih, tambah nyebelin, tau nggak?"
Galaksi mengembuskan napas kasar mendengar hal itu. "Kenapa? Lo mau ngomong apa?"
"Gak jadi. Males jadinya gue ngomong sama lo," ucap Kayla semakin menatap mata itu tajam.
Ditatap seperti itu, Galaksi tak tinggal diam. Mereka berdua saling pandang dan melemparkan tatapan tidak suka. Namun, Kayla merasa tatapan kali ini terlalu lama. la buru- buru memutuskan kontak mata dan mengatur napas dengan gugup.
Kenapa tiba-tiba ia jadi grogi? pikirnya heran. Saat Kayla menoleh kembali, ternyata Galaksi masih menatapnya seperti tadi.
"Astaga. Kenapa sekarang lo yang malah ngeliatin gue terus?" seru Kayla membuyarkan lamunan cowok di hadapannya. "Udah, udah! Gue mau bahas materi yang bakal dipresentasiin nanti. Lo punya ide nggak, Tuan Pintar?"
"Gue memang pintar," aku Galaksi dengan pedenya yang setinggi langit. "Lo gak usah ngerjain, tugasnya udah selesai."
"HAH? Gimana ceritanya udah selesai?"
Sebelum cewek itu banyak bicara, Galaksi langsung melepas headphone yang terpasang di kepalanya, dan memasangkannya di kepala Kayla. Kemudian, ia mengatur tape yang selalu ia bawa ke sekolah itu.
"Dengerin," perintah Galaksi.
Kayla menurut, ia mendengarkan dengan saksama isi rekaman yang tengah diputar itu. Rekaman pelajaran kemarin. Dalam rekaman itu, gurunya juga menyebutkan bahwa dia akan memberi tugas hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUTWIT
Teen FictionKasar, manis, pendiam, baik, galak, dan mengerikan merupakan karakter yang cocok menggambarkan seorang Galaksi. Cowok yang punya banyak kepribadian, terutama saat berada di dekat Kayla. Sedangkan Kayla, cewek cantik dan cerdas itu justru sangat memb...