017

3.4K 300 24
                                    

Jungkook mengeliat, dia bangun dan merenggangkan tubuhnya dengan nafas puas. Entah kenapa dia merasa lega dan tubuhnya sangat segar.

"Ini dimana?."

Jungkook turun dan menatap kesekitar. Sedikit mengernyit saat ruang yang di tempati nya begitu kecil tapi terlihat rapi dengan warna dominan ijo tua. Suasananya juga sangat nyaman, jungkook bisa mendengar suara ombak pantai di luar sana.

"Shit kepalaku sangat pusing." Geram jungkook sambil memegang kepalanya.

Ingin mengakhiri rasa penasarannya, jungkook bangun dan berjalan ke ada pintu, tapi tiba-tiba ingatan semalam langsung merlintas. Bagaimana dia yang bertengkar dengan mommynya, mabuk di bar dan datang ke rumah taehyung dan memperkosanya?.

"Fuck."

Jungkook langsung membuka pintu dan terkejut saat melihat taehyung berdiri dengan nampan makanan di tangannya. Jangan lupakan senyum cantiknya seperti apa yang mereka lakukan semalam bukanlah apa-apa.

"Tuan sudah bangun."

Taehyung berbalik dan melangkah ke arah meja makan. Niatnya dia ingin membawakan jungkook sarapan ke kamarnya tapi karena dia sudah keluar taehyung berpikir akan lebih baik jika mereka makan bersama.

"Om jungkook sudah bangun." Jayden tersenyum dan mengambilkan piring untuk jungkook.

"Om tau? jay senang karena kita akan makan bertiga." Ucap jayden semangat sebelum memakan sarapannya.

Jungkook yang masih tidak tau harus melakukan apa dan mengatakan apa hanya tersenyum dan mengusap rambut jayden yang sedang asik makan. Tatapannya berpindah pada taehyung yang masih biasa saja dan sedang mengambilkan makanan untuknya.

"T-tae aku—"

"Makanlah tuan dan maaf karena makanan disini sangat sederhana tidak semewah yang sering tuan makan." Taehyung meletakkan sarapan didepan jungkook dan berganti mengambil makanan untuknya.

Sedangkan jungkook hanya menghela nafas dan memakan sarapannya dengan tenang. Tidak ada yang berbicara hanya ada ocehan jayden yang menemani sarapan pagi mereka.

Jungkook tidak ingin memaksa taehyung untuk berbicara dan dia akan kembali mencoba saat jayden pergi kesekolah dimana hanya ada dirinya dan taehyung berdua di rumah.

____________

Angin pantai yang menyejukkan membuat taehyung memejamkan mata. Rasanya sangat menyegarkan membuat taehyung tidak ingin beranjak pergi. Lagipula dia masih menghindari jungkook karena taehyung takut atas reaksi mengecewakan ayah kandung putranya itu.

Taehyung takut jungkook merasa jijik karena bercinta dengannya. Dia takut jungkook melontarkan kata-kata menyakitkan membuat taehyung belum siap berbicara dengannya. Apalagi fakta bahwa jungkook adalah pria straight membuat taehyung semakin takut.

Tadi dia juga ingin membuka cafe tapi jungkook tidak mengizinkannya dengan alasan ada sesuatu penting yang ingin dibicarakan dengannya membuat taehyung makin tidak tenang.

"Kau melamun disini." Jungkook tiba-tiba memeluknya dari belakang dengan nafas beratnya yang mengenai lehernya.

"T-tuan."

"Aku pikir kau dikamar dan aku mencarimu keseluruh rumah tapi kau ternyata ada disini." Ucap jungkook dan taehyung hanya diam, berusaha tenang.

Senyap menyelimuti mereka dan jungkook juga tidak tau harus mulai dari mana saat taehyung hanya diam, tidak ingin menjawab pertanyaannya.

"Maaf." Bisik jungkook dan semakin mengeratkan pelukannya. "Maaf karena kejadian semalam. Aku mabuk tae aku khilaf, sungguh aku minta maaf dan tolong jangan membenciku. Anggap saja kejadian semalam adalah sebuah kesalahan." Ucap jungkook penuh penyesalan. Dia tidak ingin taehyung membencinya.

Sedang taehyung mengepalkan tangannya kuat. Kenapa jungkook meminta maaf dan mengatakann bahwa kejadian semalam hanya sebuah kesalahan. Dia benci dirinya yang berharap lebih bahwa jungkook akan bertanggungjawab.

Dengan senyum yang dipaksakan, taehyung melepaskan pelukan jungkook di pinggangnya dan berbalik untuk menatapnya. "Semua sudah terjadi. Lupakan saja tuan karena seperti yang tuan katakan bahwa semalam adalah sebuah kesalahan." Balas taehyung dengan senyum penuh kekecewaan.

Jungkook merasa hatinya sakit saat wajah taehyung terlihat murung apalagi nada suaranya yang terdengar kecewa. Apa perkataannya sudah menyakiti taehyung dan jungkook tidak menyadari itu.

Saat taehyung akan pergi, jungkook menarik tangannya dan memeluk tubuh kecil itu erat. "Kau pasti berpikir bahwa mungkin aku jijik dengan kejadian semalam karena kita sama-sama pria, tapi jika aku boleh jujur aku sangat menyukaimu tae. Aku tau ini terlalu cepat karena kita baru bertemu. Tapi jika kau mengizinkan! aku akan bertanggungjawab dan biarkan aku mengenalmu dan jayden lebih dalam lagi." Ucapnya tulus.

Yah jungkook tau ini pertama kalinya dia menyukainya pria dan itu hanya pada taehyung. Dia tidak tau ini cinta apa bukan tapi jungkook hanya ingin berada di samping taehyung.

Taehyung sendiri meneteskan air mata mendengar ucapan jungkook. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saya di didengarnya, dan jika ini mimpi bisakah taehyung tidak bangun karena dia selalu ingin berada di pelukan hangat pria ini.

"Apa tuan yakin." Taehyung mendongak dan menatap jungkook tepat dimatanya.

"Yah aku yakin dan mulai sekarang kita berpacaran."

Jangan lupa vote ❤ (WAJIB)

YOUNG MOMMY | JJK+KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang