005

4.6K 434 7
                                    


"Sudah selesai bos." Sindir suga sinis.

Ini sudah 11 jam berlalu dan jungkook baru keluar. Suga sangat malas jika harus membawa sana ke rumah sakit seperti sebelumnya hanya karena vaginanya yang membengkak.

Jungkook tidak menjawab sindiran sahabatnya dan berjalan ke arah kulkas untuk mengambil minuman.

"Bagaimana?." Tanya jungkook sambil memberikan kaleng soda kepada suga.

"Semuanya lancar untuk pembangunan resort. Besok adalah jadwal bos untuk bertemu dengan Namjoon." Jelas suga.

Jungkook mengangguk dan meminum minumannya sampai beberapa saat kemudian handphonenya berbunyi. Dia memandang dingin layar hpnya ketika melihat nama mommynya yang tertera.

"Angkat bos."

"Biarkan saja."

Jungkook bangun dan pergi ke arah kamarnya kembali. Meninggalkan suga dengan sumpah serapah karena bisa dipastikan nyonya Jeon akan menghubunginya jika putra kesayangannya tidak mengangkat teleponnya.

Dreett....dreett...

Seperti dugaannya, Jeon suzy pasti akan menghubunginya. "Halo."

"Kenapa jungkook tidak mengangkat teleponku?." Ucap nyonya jeon kesal di sebrang sana.

"Bos sedang ada urusan penting nyonya. Dia pasti akan menghubungi anda kembali setelah segala urusannya selesai."

"Baiklah. Katakan padanya bahwa mommynya menelpon untuk mengatakan bahwa adiknya akan kembali dari arab. Dan katakan juga padanya untuk berhenti bermain jalang." Setelah mengatakan itu, nyonya Jeon memutuskan panggilannya.

"Untung bukan tentang Hansohe lagi." Gumam suga malas.

Itulah alasan kenapa bosnya tidak ingin mengangkat telepon dari mommynya karena kebiasaan suzy ketika menghubungi putranya hanya akan membahas tentang Hansohe, wanita keturunan bangsawan  yang ingin dijodohkan dengan jungkook.

________

"Belajar yang pinter oke." Kata taehyung, mencium kening putranya.

"Oke, dan mama harus buatin jay makanan yang enak setelah pulang."

"Ya, mama akan buatin makanan kesukaan jay."

"Woi bocah cepatlah." Teriak jimin saat melihat jay masih betah memeluk mamanya.

"Jay pergi mama."

Cup'

Jay mencium pipi taehyung sebelum berlari ke arah jimin yang selalu mengantarkannya ke sekolah.

"Dada mama... "

"Dada sayang." Taehyung membalas lambaian putranya sampai mobil yang membawa putranya menghilang di belokan.

Setelahnya, dia masuk kedalam cafe kecilnya dan menghampiri yeji. "Aku harus keluar sebentar."

Yeji yang sedang membereskan bahan-bahan tersenyum. "Hati-hati tuan."

Taehyung mengangguk, dia mengambil tasnya dan berlalu ke luar cafe dan berjalan ke halte bus yang tidak jauh dari tempatnya.

"Hei hei tunggu."

Taehyung yang melihat busnya mulai berjalan meninggalkan halte, berlari menyebrang jalan tidak melihat bahwa mobil mewah berwarna merah sedang melaju kencang ke arahnya.

Tin.... Tin....

"Akhhhh.... "

Taehyung langsung berjongkok ketakutan saat melihat sebuah mobil melaju ke arahnya. Dia memanjatkan segala doa agar dirinya selamat.

"KAU GILA."

Suara bentakan terdengar nyaring membuat taehyung membuka matanya perlahan.

"HEI BODOH APA KAU SUDAH TIDAK WARAS."

Bentakan itu kembali terdengar tapi tidak dipedulikan oleh taehyung. Dia memandang sekitar dan menghela nafas lega saat dirinya selamat. Taehyung tidak ingin mati dan membiarkan putranya menjadi yatim piatu.

"Hei bodoh kau tidak tuli kan."

Taehyung mendongak ke arah wanita cantik yang sadari tadi tidak berhenti mengumpat. Pandangannya kemudian jatuh kepada pria gagah dan berotot yang terlihat sangat hot di samping wanita itu.

Dia seperti pernah melihat pria itu tapi taehyung  tidak tau dimana. Dia tidak bisa mengenalinya karena dia memakai kacamata hitam.

Sedangkan pria itu juga menatap taehyung penuh arti di balik kecamata hitamnya.

"Ayo pergi sana. Tidak penting mengurus sampah sepertinya." Ucap pria itu dingin.

Sampah? Taehyung yang mendengar itu hanya membulatkan matanya lucu.

"Tapi dia sangat ceroboh dan hampir membuat kita celaka." Ujar sana kesal.

Jungkook tidak peduli, dia kembali masuk kedalam mobilnya membuat sana tercengang. "Hei sayang tunggu aku."

Sana ikut masuk tapi sebelum itu dia menatap taehyung sinis. "Urusan kita belum selesai bodoh."

Beep..... beep...

Taehyung menyingkir ke pinggir dan berdiri di tempatnya menatap ke arah mobil mewah itu pergi.

"Dasar sombong." Cibir nya.

Taehyung kemudian mengambil handphonenya dan membulatkan matanya saat melihat jam. "Ya ampun."

Dia buru-buru berlari ke halte dan beruntung ada bus yang berhenti. Taehyung naik dan duduk di depan dekat jendela.

Saat bus berjalan, pandangannya mengarah ke luar dengan pikiran tertuju pada buah hatinya. Taehyung akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang dan membelikan keinginan jayden. Tidak peduli walau dia harus mengorbankan tubuhnya hanya demi uang.

"Mama akan berusaha membelikan keinginan mu sayang." Gumamnya dengan mata terpejam.




Jangan lupa vote ❤️




YOUNG MOMMY | JJK+KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang