CHAPTER 10 - HANZEL

1.6K 236 62
                                    

Hai sayang ❤️

Khun M menepati janjinya untuk kembali bersama Hanzel malam ini.

.
.
.

Selamat membaca sayang

☀️🌻

.
.
.

My Greatest TEACHER

.
.
.

"Tenanglah, dia temanku dan kamu akan aman bersama dengannya untuk sementara waktu."

Albert mengangguk pelan, yang mengikuti Miu melangkah untuk mendekat pada sebuah meja bar-- di mana sudah ada Foei yang tengah merapihkan beberapa minuman di sana.

Ya, saat Albert tertidur tadi malam, Miu memang menghubungi Foei dan mengatakan beberapa hal. Sampai tepat pukul 5 pagi, Miu membawa Albert menuju club milik sang sahabat. Mengingat situasi yang Albert hadapi, membuat Miu berpikir jika anak itu perlu tempat aman lebih dulu, sambil menunggu hingga semua kekacauan selesai. Setidaknya, Albert tidak terancam nyawanya.

Oh, satu hal lainnya, pukul 5 pagi adalah bagian dari waktu di mana Foei sudah menutup bar miliknya.

.
.
.

"Hei kawan." Sambutnya, mendapat anggukan singkat dari Miu. "Auw, apa ini anak yang kamu maksud?" Tanya Foei kembali, seraya menatap Albert yang berdiri di samping sahabatnya itu.

"Albert, dia Foei temanku."

Albert memberi salam pada pria dewasa berkumis tipis di depannya.

"Mengapa murid-muridmu sangat manis dan imut Miu?" Foei tersenyum, ia bahkan masih mengingat bagaimana wajah Hanzel malam itu. 

"Jangan menakutinya dengan senyumanmu Fo." Sahut seseorang lainnya, seraya meregangkan tubuh di tengah langkahnya untuk bergabung.

"Auw? Pria mabuk ini sudah bangun rupanya."

Kimmon menggosok kepalanya yang sedikit pusing, karena tadi malam ia mabuk berat dan Foei membiarkan pria itu tidur di ruangannya.

"Tunggu, apa yang terjadi? Melihatmu mabuk seperti ini, pasti kau habis di campakan lagi."

"Jangan mengingatkannya lagi, Namtarn meninggalkanku..." Kimmon merubah ekspresinya menjadi sedih dengan bibir yang siap menangis, memeluk lengan Miu seraya menyandarkan kepalanya di pundak sang sahabat. "Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi mengapa mereka selalu mencampakanku? Apa yang kurang dariku? Apa aku kurang tampan, aku juga punya banyak uang. Apa yang salah? Huaaaa! Miu... Bisakah aku membunuh kekasih barunya saja?"

Miu menghela nafasnya panjang, menggeleng pelan atas tingkah Kimmon yang memang bukan pertama kalinya setiap kali patah hati, hanya saja bedanya kali ini-- Kimmon berhenti menggunakan kekerasan seperti dulu. Ya, Kimmon dan Foei sudah sepakat, jika mereka akan belajar bersama Miu untuk kehidupan barunya, kecuali jika itu di perlukan dan Miu yang meminta.

Di sisi lain, bisa di katakan, jika kelemahan seorang Kimmon adalah kisah asmaranya, dan sialnya-- dia sering di campakan. Meski dia cukup tempramental di bandingkan Miu dan Foei, mamun Kimmon memiliki sisi konyol dan uniknya sendiri, seperti sekarang contohnya. Dia merengek seperti gadis kecil hanya karena di campakan.

Kimmon akan menjadi seperti orang yang paling putus asa dan emosional setiap ia patah hati, tapi tidak perlu khawatir, karena tidak sampai 1X 24 jam, dia akan membaik dan mencari pria atau wanita lain yang ia sukai.

My Greatest TEACHER || MiuKana ✓ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang