Hai sayang ❤️
☀️🌻
.
.
.Selamat membaca.
.
.
.Miu memutar pandangan ke sekitar, usai ia masuk ke dalam ruangan di mana Kana di rawat sejak tadi malam.
"Hanzel." Panggilnya, seraya meletakan satu paper bag berisi sarapan untuk dirinya dan murid manisnya yang baru ia beli beberapa waktu lalu.
Miu memanggil anak itu lagi, melangkah menuju kamar mandi dan mengetuknya beberapa kali. Berpikir jika mungkin saja Hanzel ada di sana.
Namun, Miu tidak mendapatkan jawaban apapun. Membuatnya mengerutkan kedua alis saat pintu tersebut rupanya tidak terkunci, membukanya.
Helaan nafas panjangnya berhembus, anak itu juga tak ada di sana. Hingga tak lama setelahnya, beberapa perawat masuk ke dalam ruangan.
"Maaf, nona- apa kalian melihat pasien di ruangan ini? Dia seorang remaja bernama Hanzel."
"Oh, beberapa waktu lalu dia sudah keluar."
"Ha?" Miu mengangkat ke dua alisnya.
Hening beberapa detik, di mana Miu menghela nafasnya panjang seraya mengusap tengkuk belakangnya. "Ini masih terlalu pagi." Gumamnya, seraya menatap arloji di pergelangan tangannya, yang bahkan baru menunjukan pukul 6 pagi. "Harusnya aku tidak meninggalkannya."
Miu menghela nafasnya panjang untuk ke sekian kali, yang lalu mengusap kasar wajahnya.
"Maaf tuan?"
"Baiklah nona-nona, terima kasih banyak. Aku pamit, dan ini-- untuk kalian. Masih baru, tenang saja." Miu menunjuk paper bag berisi beberapa roti dan susu di yang belum lama ia letakan di atas nakas.
Ke dua perawat itu saling menatap, usai Miu berlalu dari hadapan mereka begitu saja.
.
.
."Ha? Anak itu sudah melunasinya?"
Seorang staff administrasi di hadapannya mengangguk dengan senyuman ramah.
"Baiklah, terima kasih banyak nona." Ucapnya, seraya kembali memasukan black card nya ke dalam dompet. "Anak itu, benar-benar." Gumamnya, yang lalu melangkah untuk menuju parkiran.
.
.
.Beberapa waktu setelahnya, Miu yang baru tiba di sekolah, kini menatap bingung saat beberapa murid di sekitar menatapnya seperti mengintimidasi-- bahkan sejak ia baru saja keluar dari mobilnya.
Ada apa dengan mereka? Batinnya, Miu merasa hal tersebut tidak seperti biasanya.
Mencoba mengabaikannya, Miu melanjutkan langkah untuk menuju ruangannya, di mana tatapan dari yang lain tidak jauh berbeda dari beberapa waktu lalu.
.
.
."Khun Miu! Apa yang kamu lakukan?" Ucap guru Mook yang lalu mendekat pada Miu, di ikuti dengan beberapa guru lain yang bahkan menatap Miu dengan tajam.
"Tunggu, apa maksudmu Nona Mook?"
Klek!
Pintu ruangan kembali terbuka, menunjukan guru Dew berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Greatest TEACHER || MiuKana ✓ ( END )
Fiksi PenggemarSemua isi di dalam cerita ini hanya fiksi belaka ( Murni dari imajinasiku ). SELAMAT MEMBACA SAYANG ❤️ . . . START : 4 SEPTEMBER 2023 CHAPTER : 14 CHAPTER