CHAPTER 13 - PARTY

1.7K 246 97
                                    

Hai sayang ❤️
Aku kembali bersama Khun M dan Hanzel. ☀️🌻

Sudah siap melihat bagaimana Khun M dan Hanzel menghadapi Eliot?

Ahh, sebelum lanjut-- aku ingin menyampaikan sesuatu... Berhubung Chapter ini sangat panjang, jadi aku akan membaginya menjadi 2 bagian dan menunda Ending untuk sementara.

So?
Jangan lupa untuk Vote dan Comment, katakan bagaimana perasaan kalian tentang chapter menjelang ending ini.

Jika ramai seperti biasa, maka aku akan segera Up Chapter Endingnya-- yang berisikan tentang hubungan Miu dan Hanzel setelah semua yang terjadi.

.
.
.

Selamat membaca sayang ☀️🌻

.
.
.




Miu menggenggam erat sebuah pistol di tangannya-- benda special kesayangannya yang bahkan ia beri nama Chopper. Senjata mematikan yang menandakan jika Khun M tidak akan mengampuni targetnya, dari hukuman yang akan ia berikan.

Ya, Miu memang selalu membawa senjata kesayangannya itu-- di mana ia menyimpannya di dalam sebuah kotak yang di modifikasi secara khusus. Miu meletakan kotak tersebut di bawah kursi kemudi mobilnya. Namun, bukan hanya ada Chopper di dalamnya, melainkan topeng hitam miliknya yang selalu menjadi saksi betapa mengerikan dirinya jika Khun M sedang mendominasi.

"Satu luka di tubuh Hanzel, maka ku buat kau lebih menderita dari sebelumnya-- Eliot." Ucapnya.

Kedua mata Miu menajam sempurna, isyarat iblis di dalam dirinya bangkit tanpa peringatan.

.
.
.

Eliot mengeratkan giginya, saat ia mengayunkan ujung pisau itu untuk ke tiga kali-- menekan bagiannya tepat di satu lengan milik Kana.

Hingga jeritan tertahan si manis terjadi untuk ke sekian kali, seraya mengepal kedua tangannya yang masih terikat rantai di atas sana.

Namun, tawa Eliot memecah suasana, pria itu bahkan menjilat bagian tumpul benda di tangannya-- seraya menatap Kana dengan tatapan yang sulit di jelaskan. "Nikmat manis?" Ucapnya, di mana Kana memejamkan kedua mata dengan wajah tertunduk.

"Hei, aku bertanya padamu." Dengan kasar, Eliot meremas surai hitam Kana-- membawa wajah manis itu mendongak untuk menatapnya. "Di mana kucing nakal yang beberapa waktu lalu mengatakan, jika dia akan mencabik-cabikku?" Sarkasnya.

"Itu akan terjadi." Kana menarik senyuman menantang, yang lalu membuka kedua mata untuk menatap Eliot-- membuat pria itu menggertakan kedua rahang, seraya mengangguk penuh peringatan.

"Masih belum mengerti?"

Seperdetik itu, Kana kembali menjerit tertahan, saat satu goresan Eliot daratkan di satu lengannya yang lain.

"Bagaimana?"

Kana mengerutkan keningnya, mengepal kedua tangan-- menahan sakit.

Hingga beberapa detik setelahnya, satu dari dua anak buah Eliot yang ada di ruangan-- mendekat pada tuannya, usai menerima informasi dari perangkat earphone yang terhubung dengan para rekan lainnya.

"Tuan, mereka datang."

Eliot menghentikan gerakan tangannya, yang lalu menoleh ke belakang. "Apa maksudmu?"

"Third Scorpion, mereka datang."

Kedua rahang Eliot mengeras sempurna, seraya mengusap kasar wajahnya yang memerah akibat amarah. Ya, Eliot tidak pernah tau, jika gangster sekelas Black Swan-- rupanya dalam perlindungan Third Scorpion.

My Greatest TEACHER || MiuKana ✓ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang