01|things he never notices

832 66 5
                                    

"people cry, not because they're weak. it's because they've been strong for too long."

- johnny depp

-•••-

Saturday
02.12 AM

Suasana pada dini hari ini terlihat amat tenang dan indah. Langitnya yang gelap bagaikan sebuah kanvas yang ditoreh oleh cat hitam. Deretan rumah modern beserta jalan paving block kompleks menjadi sang objek utama dalam lukisan itu. Dan jangan lupakan titik-titik cahaya yang berasal dari rumah warga dan juga lampu jalan turut serta menjadi pemanis di dalam lukisan itu.

Dan pada waktu sekarang, para penghuni rumah pasti sedang bergelung di dalam selimut masing-masing sembari menjelajahi alam mimpi. Namun tidak dengan rumah yang satu ini, dimana terdapat cahaya warm white yang terlihat dari salah satu jendelanya, menunjukkan kalau salah seorang penghuni rumah masih terjaga.

Tidak ada suara yang terdengar dari dalam ruangan yang berupa kamar tidur yang rapi itu, melainkan suara yang berasal dari gesekan antara kuas dan sebuah kanvas berukuran A3, yang dimana sudah terdapat lukisan setengah jadi. Dengan kata lain, Sagara─nama sang penghuni kamar- tengah menyelesaikan lukisannya sembari membiarkan lagu demi lagu mengalun melalui headphone yang tengah ia gunakan.

Tentu bukan tanpa alasan Sagara masih terjaga pada dini hari ini. Apalagi kalau bukan karena sakitnya yang kambuh.

Tepat satu setengah jam yang lalu, Sagara terbangun dari tidurnya karena merasakan sensasi membakar yang amat menyiksa pada dadanya─dikenal dengan nama heartburn, yang diperparah oleh rasa mual yang teramat sangat. Dan sudah terhitung tiga kali dirinya itu muntah di kamar mandi.

Meskipun tubuhnya terasa amat lemas, Sagara tetap tidak dapat memaksakan dirinya untuk tidur. Apalagi kalau bukan karena rasa nyeri luar biasa pada perutnya itu muncul, padahal rasa mualnya belum sepenuhnya hilang.

Karena tidak tahu harus mengisi waktunya dengan apa, lantaran tubuhnya yang sedang berulah itu tidak dapat diajak bekerja sama untuk melakukan aktivitas yang menguras otak─seperti belajar. Maka Sagara memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan sebuah lukisan setengah jadi miliknya yang masih bertengger di atas easel.

Dengan kata lain, Sagara memilih untuk melukis ─setidaknya, sampai rasa kantuk kembali menyergapnya.

Ketika lagu yang berjudulkan Die For You karya The Weeknd dan Ariana Grande sedang terputar dari salah satu playlist-nya, Sagara memberhentikan lagu itu dan melepas headphone-nya, semata-mata karena sebuah firasat buruk muncul secara tiba-tiba.

Dan firasat itu benar adanya. Karena begitu Sagara melepas benda berwarna putih dan silver dari telinganya itu, dia dapat mendengar suara seorang lelaki yang amat ia kenal seperti tengah membentak seseorang. Dan suara itu berasal dari lantai satu.

LO BISU APA GIMANA SIH ? UDAH GUE TANYA DARITADI TAPI ENGGA LO JAWAB JUGA !

Suaranya kak Harsa. Dia ngebentak siapa sih pagi-pagi buta begini ? . Batin Sagara yang kemudian berdiri dan meletakkan headphone, smartphone, beserta bantal pemanas yang ia pangku sejak tadi─yang ia pakai untuk meredakan rasa nyeri- di atas meja belajar. Dia kemudian berjalan menuju pintu sambil menggotong sebuah IV Pole-yang terdapat satu kantung IV feeding bag beserta feed pump-nya.

Agar tidak menimbulkan suara, Sagara memutar kunci lalu membuka pintu dengan teramat pelan. Dia kemudian berjalan tanpa suara menuju tangga, seolah dirinya berjalan tanpa menyentuh lantai.

Meskipun Sagara tahu betul kalau tindakannya sekarang ini amat tidak sopan─terutama di dalam keluarganya, tapi dirinya tidak mampu menahan rasa penasaran akan kericuhan pada pagi-pagi buta yang semulanya tenang itu. Dan jelas yang ia lakukan sekarang ada menguping pembicaraan.

The Wounded Soul (ft.ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang