"empati adalah seni melangkah secara imajinatif ke dalam posisi orang lain, memahami perasaan dan sudut pandangnya, dan menggunakan pemahaman tersebut untuk
memandu tindakan Anda"
- roman krznarie-•••-
Thursday
12.48 AM"Kok Kak Javier ga angkat telponnya sih ?" Gumam Sagara ketika dia hendak membuka pintu mobilnya. "Udah lima kali ditelpon dan ga ada satupun yang diangkat."
Siang ini, Sagara izin kepada pihak sekolah untuk pulang lebih awal karena adanya konsultasi mendadak dengan salah seorang dokternya. Dan sekarang, dia hendak pulang ke rumah, karena Javier yang hari ini check up rutin ingin pergi bersama, sehingga harus dijemput olehnya.
Namun sampai sekarang, telepon Javier tidak dapat dihubungi sama sekali. Sedangkan Sagara sudah menuju pulang untuk menjemputnya. Mana dia tahu apa yang sedang dikerjakan sang Kakak.
Tapi kok feeling gue engga enak ya ? Perasaan Sagara menjadi gundah ketika dia sedang mengemudi. Karena Javier sebenarnya bukan tipe orang yang sulit untuk dihubungi sebagaimana kembarannya, Jayendra. Apalagi dia tidak dapat dihubungi sejak pagi. Dan mengingat semalam Javier mengalami sesak napas membuat Sagara semakin rusuh.
Karena firasat buruknya semakin kuat, Sagara menginjak pedal gas sedikit lebih kuat dan berusaha sebisanya untuk membelah jalanan yang terbilang cukup ramai di siang itu.
Sumpah ini kenapa firasat gue buruk banget ?!
Please Kak Javier, tell me that you're alright !
-•••-
Begitu mobil mercedes benz berwarna putih tersebut memasuki pekarangan rumah, Sagara langsung mematikan mesin dan keluar. Dia terkejut begitu mendapati mobil silver yang serupa dengan miliknya sudah terparkir terlebih dahulu.
Kok mobil Kak Jav ada di luar ? Perasaan Kak Jay lagi pinjem. Apa dia lagi di rumah ?
Perasaan tidak enak semakin kuat di saat Sagara berjalan menuju tangga dan melihat pintu kamar Javier terbuka lebar.
"Javier ! Dengerin gue !"
Sagara sempat terhenti begitu mendengar suara teriakan Jay yang lantang. Apakah mereka sedang berkelahi ?
"Please listen to me ! Open your f*cking eyes !"
Hah ? Sagara akhirnya berlari menuju kamar kakak ketiganya.
Tubuh Sagara membeku begitu dia melihat apa yang terjadi di dalam kamar Javier.
Jayendra yang masih berpakaian rapi tengah duduk tersimpuh di atas lantai, dia memeluk saudara kembarnya yang dari jauh, napasnya terdengar begitu sesak.
"What is happening ?!" Tanya Sagara ketika dia mendekat kepada kedua kakaknya. Dan lututnya melemas hingga ia duduk tersimpuh ketika dia melihat persis apa yang terjadi.
Jayendra menoleh kepada Sagara. Wajahnya terlihat tegang dan panik, sedangkan air mata tertahan di kedua pelupuk matanya. Sementara Javier, dia sudah terkapar dengan bibir yang membiru dan kulit yang luarbiasa pucat.
Tidak terpikir untuk bertanya sebab Sagara tiba-tiba muncul, kata demi kata keluar dari mulut Jayendra yang bergetar karena menahan panik dan tangis.
"Sa, bantuin gue bawa Javier ke rumah sakit. Dia udah hampir ga sadarkan diri."
-•••-
Kondisi di dalam mobil begitu tegang dan panik. Jayendra yang dijuluki pembalap di keluarga mengambil alih untuk mengemudi dalam kecepatan tinggi. Sementara di bangku belakang, Sagara memantau kondisi Javier yang ada di ambang batas kesadaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wounded Soul (ft.ENHYPEN)
Fanfiction"Healing is hard. But so is constantly, desperately trying to hold yourself together." - Kisah mengenai jiwa penuh luka yang berjuang untuk berdamai dengan semua kegelapan hidupnya, yang kelak kisahnya tak akan pernah terhapuskan oleh waktu. - ••• b...