"Healing is hard. But so is constantly, desperately trying to hold yourself together."
-
Kisah mengenai jiwa penuh luka yang berjuang untuk berdamai dengan semua kegelapan hidupnya, yang kelak kisahnya tak akan pernah terhapuskan oleh waktu.
-
••• b...
"The best relationships in our lives are the best not because they have been the happiest ones, they are that way because they have stayed strong through the most tormentful of storms. And need to remember that, the greatest healing therapy is friendship and love." - Pandora Poikilos and Hubert H. Humphrey
-•••-
Around two weeks later Saturday, 13.15 PM
Suasana cafe' itu terlihat tenang dan sepi pada siang ini. Para pengunjung yang datang tidak sampai lima orang, yaitu para siswa dan mahasiswa yang tengah berkutat dengan tumpukan tugas masing-masing. Dan diantara semua itu, terdapat sebuah meja yang ditempati oleh seorang pemuda yang tengah sibuk sendiri.
Pemuda itu tak lain adalah Sagara. Dirinya tengah berkutat dengan sebuah buku yang berjudulkan Love for Imperfect Things karya Haemin Sunim─sebuah buku yang baru ia baca sekitar tiga hari yang lalu.
Meskipun menjadi pusat perhatian, Sagara yang menutupi sebagian wajahnya dengan masker itu terlihat tidak peduli. Bagaimana mungkin dia tidak menjadi pusat perhatian ? Kedatangan seorang pemuda yang luar biasa rupawan berbusana sweater oversized berwarna broken white dan dipadukan dengan celana panjang hitam itu benar-benar berhasil mencuri perhatian siapa pun yang melewatinya─terutama para kaum hawa.
Meskipun dirinya sekarang menjadi topik hangat di dunia olahraga, hal itu bukan berarti topik itu dengan mudahnya menyebar di semua kalangan. Dan untuk hal itu, Sagara amat bersyukur. Pasalnya, kalau berita tentang dirinya itu benar-benar menyebar di semua kalangan, percaya-lah, dia tidak akan menginjakkan kaki keluar dari rumahnya, kecuali kalau dia ingin membiarkan papparazi dan media untuk memotret tiap ujung dari dirinya, atau menjadi bahan perhatian semua orang.
Suara dengusan keluar dari diri Sagara begitu dia melirik jam di layar smartphone-nya. Sudah hampir setengah jam dia menunggu di sini, kemana tiga pemuda yang katanya, akan datang on time itu ?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
