16 ┃ trying something new

411 47 5
                                    

"jangan takut dengan suatu permulaan baru, orang-orang baru, energi baru, lingkungan baru, dan tantangan
baru. rangkullah peluang
baru dalam kebahagiaan."
- anonymous

-•••-

Around 2 Weeks Later...
Wednesday.
09.55 AM

Suasana di salah satu private school ternama tersebut terlihat begitu santai. Seluruh murid dari tiga jenjang yang berbeda tengah menikmati waktu istirahat mereka. Aktivitas yang mereka lakukan sampai setengah jam kemudian pun beragam. Ada yang berbincang hingga bersenda gurau dengan teman, ada yang tidur, bahkan ada yang melakukan hal-hal random.

Termasuk dengan circle yang terdiri dari empat pemuda yang satu ini. Siapa lagi kalau bukan Sagara beserta tiga sahabatnya.

Mereka berempat tengah menikmati waktu istirahat di taman belakang sekolah, di bawah pohon rindang tempat biasa mereka bersantai-santai. Pun sekarang, mereka sedang berbincang-bincang dengan topik ringan yang diselingi oleh tawa.

Sampai akhirnya terdengar suara teriak dari Noah.

"Anj*r ! Gue digigit semut item !" Noah yang semulanya bersandar pada batang pohon rindang itu berjengit dan meraba tangan kirinya yang sakit dan berdenyut. Teriaknya yang heboh memancing atensi orang di sekitarnya, terutama tiga konco-nya.

Noah mengibas-ngibaskan tangan kirinya. "Gue tahu kalau gue ni kelewat manis, tapi jangan digigit se-pedih ini juga ! Brutal amat jadi semut !" Dan penuturan-nya barusan membuat ketiga sahabatnya malas.

"Lebih tepatnya bukan karena lo manis." Jehan memulai. "Karena lo kelewat amit-amit, makanya dibuat kesakitan ama semut."

Noah mendesis. "Lo bukannya ngebantuin, malah ngebacot."

Ketika Noah melangkah mundur, suara Liam terdengar.

"No, hati-hati di belakang lo ada-"

Brukk.

"-Orang." Liam menyelesaikan perkataanya yang terpotong, begitu Noah tanpa sengaja menabrak seseorang yang sepertinya, datang menghampiri mereka.

Noah yang masih menahan sakit memutar balik badannya dan menatap orang yang dia tabrak. "Eh elu."

Orang tersebut bernama Putra. Dia adalah anak kelas 3B-Sains. Sekarang, pemuda tinggi berkulit sawo matang itu tersenyum menatap mereka.

"Kurang kenceng lo teriak." Putra meledek. Dia memukul ringan tangan kirinya Noah. "Tuh semut kasian ama lo. Karena ga ada cewek yang ngedeketin dan lo ga laku-laku, jadi disamperin deh ama dia."

"Bising." Desis Noah lagi. "Lagian tangan gue sakit malah lo pukul."

"Biar cepet sembuh." Putra tertawa ringan. "Eh by the way, Sagara."

Yang memiliki nama terpanggil. Dia terkejut. Dalam rangka apa seorang Putra memanggilnya.

"Lo manggil gue ?" Sagara menunjuk dirinya dengan wajah polosnya. Entah kenapa kata-kata itu keluar dari mulutnya.

"Ye siapa lagi ? Emang ada di sekolah ini yang namanya Sagara selain lo ?" Putra balas bertanya.

Sagara menggeleng pelan.

"Nah maka dari itu." Putra merangkul Noah yang malah ditepis. "Boleh minta waktu lo bentar ?"

Sagara menatap ketiga kawannya, lalu kembali menatap Putra. "Boleh."

The Wounded Soul (ft.ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang