20 | getting closer

333 34 5
                                    

"I wanna love you in every kind of way.
I wanna please you, no matter how
long it takes. If the world should end
tomorrow and we only have today,
I'm gonna love you in every kind of way."
- every kind of way by H.E.R

-•••-

Saturday
15.00 PM

Sagara terlihat seperti bocah hilang ketika dia mencari dance room yang telah diberitahukan Karina kepadanya. Dia melihat sekeliling dan merasa terjebak karena harus menduga diantara delapan dance room itu, mana yang dimaksud oleh Karina.

Tanpa dia sadari, dirinya dilirik oleh orang-orang yang hilir mudik di sekitarnya.

"Ga ketemu." Sagara menjawab dengan nada polosnya. Ya, dia akhirnya menelepon Karina. "Ini ruangannya banyak juga."

Tidak ada respon dari Karina, sampai akhirnya suara gadis itu terdengar dari arah ujung kanan.

"Sa, lihat ke belakang, di sebelah kanan."

Sagara langsung memutar balik dan mendapati Karina yang berdiri di depan pintu dance room. Dia pun berjalan ke arahnya.

"Hai." Karina tersenyum begitu Sagara sudah berdiri di hadapannya. "Masuk lah."

Sagara diam beberapa detik sampai Karina menjauh darinya.

Dia berdiri diam bukan tanpa sebab, melainkan...

Terpana dengan Karina yang tersenyum manis kepadanya. Gadis itu memiliki kecantikan natural yang seperti menghipnotis dirinya dalam hitungan detik.

"Ngapain berdiri di sana ?" Karina tertawa ringan ketika dia mendapati Sagara berdiri diam bagaikan patung. "Masuk aja."

Sagara yang semakin terhipnotis dengan tawa Karina itu berusaha agar tidak terlihat konyol. Dia pun masuk.

Dance room itu cukup besar. Tiga sisi dindingnya yang penuh dengan kaca itu membuat Sagara dapat melihat pantulan dirinya itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Gue numpang narok tas di sini ya." Sagara berusaha agar tidak melihat Karina dulu. Dia meletakkan ransel hitam miliknya di dalam loker yang terdapat di sudut ruangan. Dia pun berdiri dan di saat ingin membuka sweater yang ia jadikan sebagai outer, dia justru diam berdiri melihat Karina yang sedang merapikan rambutnya.

Penampilan Karina terbilang casual. Gadis itu mengenakan long sleeve turtleneck sweater berwarna hitam, dan untuk outer, dia menggunakan long sleeve crochet top berwarna broken white. Untuk bawahan, dia mengenakan cargo pants panjang berwarna hitam.

Karina yang tidak menyadari tingkah laku Sagara sedang fokus untuk mengikat rambutnya yang tergerai panjang se-punggung itu.

"Fokus, Cok. Fokus." Sagara berujar amat lirih sembari mengusap wajahnya dengan kasar. Sinting, padahal dia sudah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari agar tidak salah tingkah, tapi semua itu runtuh dalam hitungan menit.

Ketika Sagara hendak melipat sweater broken white yang tadi ia pakai sebagai outer, dia melirik Karina lagi dan satu hal muncul di pikirannya.

Lha baju kami mirip.

Sagara mengenakan long sleeve turtleneck shirt berwarna hitam, yang dibalut oleh sweater broken white. Dia pun mengenakan celana panjang yang juga warna hitam.

Spontan saja, Sagara mengenakan kembali sweater-nya dan membiarkan zipper-nya tidak terpasang.

"Permisi, Sa." Karina tahu menahu sudah di sebelah Sagara. Dia sepertinya ingin meraih tas ransel putih miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Wounded Soul (ft.ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang