Delapan tahun kemudian
Rombongan pengawal Pengantin lelaki berjalan di tengah malam, melewati hutan menuju ibu kota, dengan beberapa hadiah yang akan di berikan kepada pengantin lelaki lainnya.
Dua pengantin lelaki? Tidak salah.
Pernikahan dilakukan dimalam hari guna menghindari kesialan (katanya).
Terlebih lagi cinta sesama gender masih hal yang tabu bagi beberapa orang, meskipun ada lebih banyak orang lain yang mengerti."Mengapa kita harus melakukan pernikahan di malam hari, ini menakutkan." Celetuk seseorang dari banyaknya gerombolan.
"Kau masih bertanya, ini bukan pernikahan biasanya, ini pernikahan sesama jenis." Timbal orang lain yang tidak sengaja mendengar celetukan orang itu.
"Tapi kenapa harus di lakukan malam hari, bahkan aku belum sempat makan malam." Jawab yang lainnya.
"Tentu saja untuk menghindari kesialan, sudah kalian jangan banyak bicara lagi, kita akan segera tiba, setibanya di sana kalian bisa makan sepuas kalian." Jawab orang yang tadi
"Wah benarkah?"
Segerombolan orang itu bersorak bahagia mendengar bahwa mereka bisa memakan makanan sepuas mereka, sangat sulit bagi mereka menemukan sesuap nasi, di saat orang lain meminta untuk mengirimkan hadiah dengan imbalan tentunya mereka tidaklah mudah menolak.
Di sisi lain lampion-lampion merah telah menggantung di setiap sudut ruangan, ruangan satu dan ruangan lainnya telah di hiasi dengan berbagai bunga, juga kain-kain ala pernikahan telah selesai di dekorasi, para tamu dari berbagai desa beberapa sudah sampai, dan sedang menikmati jamuan yang telah di sajikan pemilik rumah, musik menggelegar, penari menari dengan indah, penonton yang menyaksikan berseru bahagia.
Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang.
*
*
"Ibu, biarkan aku menemuinya sebentar ya?" Rengek anak muda mengguncang lutut sang ibu yang tengah duduk, anak itu tepat berada di kaki ibunya.
"Kau ini benar-benar tidak bisa jauh darinya." Terdengar menggoda, membuat anaknya tersipu malu. "Kamu tunggu saja dengan tenang, lagipula setelah acara ini selesai kamu bisa membawanya dan melihatnya sesuka hatimu tanpa ada yang mengganggu." Tambah sang ibu menggoda, untuk kedua kalinya yang membuat sang anak telah memerah seperti kepiting rebus.
"Wang Fu?" Wanita itu memanggil pelayan
"Iya, nyonya?"
"Bawa tuan muda ke kamarnya dan bantu dia memakai pakaiannya."
"Baik." Ucap Wang Fu dengan patuh, pemuda tampan itupun mengikuti Wang Fu berjalan keluar dengan wajah yang menekuk.
Setelah meminta pelayan mengantarkan anaknya ke kamar, Tuan dan Nyonya Fang kembali menyambut para tamu yang sudah menunggu. Nyonya He sibuk memperlihatkan beberapa hadiah yang di bawa oleh rombongan pengantin, ia juga tidak lupa memamerkan benda-benda langka yang diwariskan turun temurun dan menjadi harta kebanggan kediaman Tianji kepada para tamu undangan, sementara tuan Fang sibuk dengan para tamu lainnya.
"Wang Fu?" Ucap Fang Duobing saat mereka hampir tiba di kamar.
"Iya tuan muda?"
"Bisakah kau membawaku untuk menemuinya sebentar?" Pinta tuan mudanya dengan memelas.
"Maaf tuan muda, kamu tidak bisa melakukannya, sekarang cepat pergi ke kamar dan kenakan pakaianmu." Ucap Wang Fu seraya mendorong tuan mudanya masuk kedalam kamar dan menutup pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Love
FanfictionSaya bukan penulis. Spring Love adalah adaptasi dari video FAKE yang di posting di tiktok dengan menggunakan semua video dari Mystreious Lotus Casebook yang menggunakan subtitle palsu. Semua karakter dan ide cerita terinspirasi dari MLCd, bukan kopi...