Chapter 19

132 10 0
                                    

   Sudah tiga hari Fang Duobing mencari Li lianhua tetapi tidak mendapatkan hasil, mencari setiap sudut desa sampai ke terpencil dengan bersembunyi, ia sendiri tidak dapat berkeliaran dengan bebas karena Fang Duobing juga salah satu buronan yang di dalam daftar kejahatan atas titah kaisar.

  Di hari ketiga tersebut Fang Duobing memutar otaknya, sejujurnya Fang Duobing sudah ingin menyerahkan dirinya kepada kaisar, beberapa kali terlintas hal itu, berkali-kali pula ia menepis  semuanya. Satu-satunya yang dapat ia lakukan sekarang hanyalah melukis wajah Li lianhua dan berharap ada seorang yang bermurah hati menemukan keberadaan Li Lianhua serta memberitahukan kepadanya, setelah menyebarkan lukisan Fang Duobing berjanji sekalipun ia harus di penggal, ia akan terima hukuman itu, yang terpenting ialah ia menemukan Li lianhua dalam keadaan baik-baik saja.

''Li lianhua, kau dimana?" Setelah hari itu itu Fang Duobing pun kembali berpikir.

"Ada banyak hal mustahil di dunia ini, tetapi tidak ada ketidakmungkinan, setelah menemukanmu aku akan menerima semua hukumannya, Lianhua kau tidak seharusnya berada dalam masalah karena aku." Batinnya memandang lukisan-lukisan yang telah ia buat menjadi beberapa lembar.

Pagi berikutnya setelah menyelesaikan lukisan Fang Duobing pun bergegas menempelkan lukisan tersebut di setiap tempat.

"Li Lianhua ku harap kau baik-baik saja." Ucap Fang Duobing melihat satu lembar yang tersisa di tangannya. Fang Duobing masih mencari keberadaan kekasihnya hingga tak dapat istirahat dengan baik.

Jika mencintai Li lianhua adalah sebuah kesalahan dan menyebabkan Li lianhua dalam masalah besar, maka dia hanya dapat membayar dengan nyawanya, mengapa Fang Duobing selalu berpikir seperti ini, ini menyebalkan.

Di istana suasana sangat riuh para Mentri dan sesepuh lainnya berdiskusi untuk memberikan keringanan pada tuan Fang zeshi terlebih lagi tuan Fang satu-satunya sahabat yang di miliki kaisar bahkan sebelum beliau mendapatkan kekuasaan.

"Apa katamu, kaisar menetapkan keluarga Fang sebagai buronan? Bagaimana itu bisa terjadi?" Seorang pelayan yang juga teman kepercayaan tuan putri datang melapor kepada putri Qian.

Pelayan: "Ada rumor yang mengatakan bahwa Tuan Fang memalsukan pajak rakyat, beliau jugalah yang memasukan racun kedalam minuman kaisar, puncak dari semuanya dikarenakan Tuan Fang membatalkan pernikahan anaknya dengan Tuan Putri."

Qian'er : "Asal bicara, keluarga Fang tidak akan melakukan hal seperti itu."

Pelayan : "Tapi Tuan Putri itulah yang terjadi."

"Tidak, mereka tidak akan melakukan hal sepicik itu, Lalu dimana mereka saat ini?'' Tanya tuan putri terburu-buru.

"Saat ini tuan Fang berada di penjara 88 di bawah sekte, sementara tuan muda Fang beserta ibunya tidak di ketahui keberadaannya." Jawab pelayan itu dengan tubuh yang masih sedikit membungkuk.

"Tidak benar' aku harus meminta maaf kepada keluarga Fang."

"Sebaiknya tidak tuan Putri."

"Apa maksudmu, jangan menghalangiku."

"Maaf tuan Putri anda tidak bisa menemui beliau."

"Kenapa?"

"Karena kaisar telah memberi titah siapapun yang terlibat atau mencoba membantu keluarga Fang mereka akan di penggal." Tutur pelayan itu, betapa terkejutnya tuan putri mendengar titah seperti itu, kaisar tidak pernah sekejam ini, kaisar adalah orang yang sangat baik dan murah hati bukan hanya kepada anaknya tetapi juga kepada semua rakyatnya, tidak ada kaisar yang sebaik beliau.

Tuan Putri Manarik nafas dalam-dalam.

"Kalo begitu, aku akan menemui ayah."

"Tapi.."

"Apalagi?" Putri Qian'er mulai geram pada pelayannya, pelayan itu tidak menjawab apapun ia mengambil sesuatu dari sakunya dan memberikannya pada tuan putri, meski tuan putri tidak paham ia tetap mengambil kertas yang di lipat yang di berikan untuknya.

"Tutup hidung anda saat ingin melempar kertas itu.'' kata pelayan tersebut sebelum tuan putri benar-benar menghilang dari pandangannya.

  Sesampainya di depan pintu kaisar, beberapa pengawal menghalanginya, perdebatan diantara mereka pun terjadi, tidak ada habisnya berdebat dengan para pengawal yang melarangnya untuk menemukan kaisar, Qian'er mengeluarkan kertas yang di berikan oleh pelayannya itu sesuai instruksi yang diberikan.

  Rupanya kertas itu telah di isi dengan bubuk pembius, pelayan ini sangat cerdik, ia bisa mengetahui apa yang akan dilakukan majikannya.

Tuan putri memasuki kamar kaisar, berbicara prihal yang terjadi dan meminta kaisar untuk menghapus nama-nama keluarga Fang beserta para pelayannya dari daftar pores.

"Ayah, Qian'er tahu ayah melakukan ini untuk kebaikan Qian'er, Qian'er sangat berterimakasih tapi ayah cara ini tidak akan membuat Fang Duobing mencintai Qian'er, Fang Duobing hanya akan membenci Qian'er, apakah perkataan Qian'er salah?" ucap tuan Putri  "Dan untuk tuan Fang apakah ayah percaya beliau melakukan hal kotor seperti itu? Qian'er yakin ayah lebih memahami Tuan Fang dari pada siapapun." Tambahnya.

  Betapa tercabik-cabik nya perasaan tuan putri mendengar pernikahannya di batalkan sebelah pihak, tapi lebih tercabik ketika mendengar keluarga Fang dalam masalah, tuan Putri sangat mencintai Fang Duobing jadi bagaimana mungkin membiarkan semua keluarga nya dalam masalah.

Tuan Putri bukan hanya sekedar memiliki paras yang cantik bahkan beliau memiliki hati yang lembut dan baik.

  Ada begitu banyak rupa yang memikat matanya namun tidak semua dapat menerima cinta yang ia miliki dengan ikhlas untuk Fang Duobing.

  Disisi lain Li lianhua membuka kelopak mata indahnya, ia mendapati kedua kaki dan lengannya yang terikat rantai besar.

"Kalau sudah bangun jangan membuat keributan dan menggangu kami berlatih." Ucap gadis kecil yang cantik ketika mendengar Li lianhua terbatuk dan gesekan dari rantai-rantai yang Li lianhua gerakan. Sayangnya gadis kecil ini memiliki mulut yang tidak secantik parasnya. Li lianhua masih membiasakan matanya menerima cahaya yang ditangkapnya, matanya mencecar ke setiap sudut ruangan.

"Hei, apa kau buta?" Tanya gadis kecil itu.

"Penglihatan Ku hanya sedikit kurang baik." Ucap Li Lianhua

"Kau buta atau tidak bukan urusan kami, tetapi jangan berani menggangu saat kami sedang berlatih." Timpal anak lelaki kecil yang berada di samping gadis tadi.

"Tidak berani, aku tidak berani."  Ucap Li lianhua membela.

                                 
  ********************************************

See u next chapter 👉👈

Mohon maaf atas keterlambatan update nya 😌

Spring LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang