Chapter 10

196 26 1
                                    


  Saat makan malam Fang Duobing menjadi tidak fokus, ia terus melihat ke arah Li lianhua dan itu membuat Li lianhua sedikit bingung.

"Tuan muda, apa anda ingin memesan makanan lain?" Tanya Li Er, sepertinya Tuan mudanya sedikit tidak berselera, itulah yang terlihat olehnya. Yang tenyata tuan mudanya sedang berfikir keras dan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

  Untuk pertama kalinya ia merasa jantungnya berdegup lebih cepat, dan saat mengingat pemandangan yang tidak sengaja dilihatnya, membuat tubuhnya memanas dan perlahan memerah hingga ke telinga.

Tengah malam Li lianhua telah berbaring dan tertidur pulas ditempat tidur, sementara Fang Duobing masih terjaga.

  Beberapa waktu kemudian terdengar suara pintu yang di ketuk. Fang Duobing segera membuka dan mendapati orang itu ternyata wang fu, saat wang fu bersuara Fang Duobing segera membekap mulutnya, Fang Duobing khawatir kakak laki-laki nya akan terbangun jika mendengar suara mereka, Fang Duobing Mengajak wang fu untuk menjauh sedikit.

"Kenapa kau belum tidur wang fu?" Tanya Fang Duobing

"Tuan muda, kami sudah berdiskusi dan kita telah kehilangan banyak uang untuk membayar biaya penginapan juga mengganti rugi di restoran tadi siang." Wang fu menjelaskan dengan wajah yang mendung.

Fang Duobing merasa sedikit bersalah kepada kedua pengawalnya, lalu berkata

"Besok pagi, kau dan Li Er kembali saja."

"Lalu bagaimana dengan anda?" Tanya wang fu kaget.

"Aku akan menemani kakak Li, aku sudah janji akan mengantarnya pulang dengan selamat, kalian bisa pergi tanpaku, bukan?"
Wang fu mengangguk dan segera meninggalkan tuan mudanya.

Semalam Fang Duobing terus terjaga, ia mencoba mencerna tentang perasaannya kepada Li lianhua dan Sejak saat itulah Fang Duobing tidak pernah meninggalkan Li lianhua.

Flashback End.



*******************************************

  Perjalanan dari kota Jia xing ke ibu kota Tianji menghabiskan dua hari penuh dengan menggunakan kereta kuda.
Ini pertama kalinya bagi Li lianhua mengunjungi kediaman keluarga kekasihnya, setalah satu Minggu terus berpikir dan dengan beberapa kesalahan pahaman juga kejahilan kekasihnya, akhirnya Li lianhua setuju untuk menemui ibu dan ayah mertuanya.

  Sesampainya di Tianji Li lianhua di sambut dengan baik oleh Nyonya He, saat makan siang Fang Duobing mendapatkan sentilan dari ibu nya, melihat kekasih kecilnya yang diperlakukan sepeti itu membuat Li lianhua tidak bisa menahan tawanya, senyum hangat dan perasaan bahagia begitu terpancar dari wajahnya..

  Ia tidak memiliki siapapun di sampingnya selain Fang Duobing beberapa tahun terakhir ini yang selalu ada di dekatnya dan melakukan banyak hal untuknya.

  "Kau ini, berani-beraninya baru pulang sekarang apa kau akan pulang setelah ibumu meninggal hah?" Nyonya He menjewer telinga anaknya, Fang Duobing hanya bisa meringis kesakitan.

  Setelah puas mengeluarkan unek-unek di hatinya, hati nyonya He kembali melunak, ia sangat senang bisa bertemu dengan Li lianhua bahkan dihari pertama mereka bertemu Nyonya He meminta Li lianhua untuk memanggilnya ibu, keinginan Nyonya He terlalu mendadak dan Li lianhua merasa sedikit tidak enak, tetapi Nyonya He terus memaksanya hingga akhirnya Li lianhua pun menyetujui keinginan beliau.

"Menantu, kau benar-benar sangat baik bagaimana bisa kamu menerima anak ku yang bodoh itu, yah, meskipun sedikit bodoh ternyata dalam memilih pasangan dia nomor satu, menurutmu apakah ibu mengalirkan darah yang sangat berharga kepada bocah tengik ini." Ucap Nyonya He dan melihat ke arah Fang Duobing sekilas lalu kembali fokus kepada Li lianhua, wajah Fang Duobing menekuk, matanya berputar malas mendengar ibunya memuji dirinya sendiri.

"Menantu, Xiaobao kami ini tidak ada hentinya memujimu di setiap surat yang dia kirimkan, tidak pernah tidak ada satupun namamu, kau tahu dia tidak pernah memujiku sebagai ibunya sekalipun, tetapi dia terus memujimu dan mengatakan sangat mencintaimu, sampai-sampai ibu merasa bosan dan ingin segera bertemu denganmu, setelah bertemu denganmu ternyata memang benar yang dikatakan bocah tengil ini, akhirnya ada juga yang dapat ibu banggakan dari dirinya, oh ya, apakah ibu akan membuat iri semua orang karena memiliki menantu sepertinya?" Nyonya He kembali menatap Fang Duobing..

Fang Duobing berusaha menghentikan ibunya namun tidak berhasil, wajahnya sudah sangat menjadi merah. Sementara Li lianhua hanya tersenyum menanggapi dan sesekali melihat wajah kekasihnya tersebut.

"Ibu selalu bertanya-tanya, apa hebatnya orang ini sampai berhasil merebut putra semata wayang ku."

"Ibu, sudah hentikan, aku sangat malu sekarang ini." Nyonya He tidak menggubris, ia melepaskan tangan Fang Duobing yang sedari tadi mengguncang tubuhnya meminta berhenti untuk bicara.

"Tapi menantu, ibu juga sangat penasaran apa yang kau lihat darinya?" Nyonya He bertanya kepada Li lianhua, tangannya menggenggam lembut tangan Li lianhua.

"Ibu, aku tidak seburuk itu, sehingga Lianhua tidak dapat menerimaku." Protes Fang Duobing dengan nada manja seorang anak kepada ibunya.

Sekali lagi Nyonya He mengabaikan dan hanya menarik napas panjang.

Belum sempat Li lianhua menjawab, Li Er menghampiri mereka membawa beberapa obat, rupanya benar Nyonya He sedang kurang enak badan.

Fang Duobing meminta ibunya untuk beristirahat. Ada baiknya jika beliau beristirahat jadi dia tidak lagi harus membongkar semua tentang anaknya yang menyanjung kekasihnya, tetapi Nyonya He tidak mau mendengarkan ucapannya, Li lianhua merasa kasian melihat pacar kecilnya yang menahan rasa malu, dan dia pun angkat bicara, meminta Nyonya He untuk beristirahat di kamarnya.

  Dan benar saja, Nyonya He langsung menuruti apa yang di katakan nya, sebelum meninggalkan Fang Duobing dan Li lianhua, nyonya He meminta Li Er untuk menunjukan kamar tidur untuk kedua anak laki-lakinya. Nyonya He sangat antusias mendengar bahwa putranya akan membawa menantu ke kediaman mereka, kamar itu pun di siapkan sendiri olehnya, Nyonya He yang memasangkan seprai juga menyiapkan selimut, lilin aroma dan lainnya.

  Malam sudah menyapa Li lianhua dan Fang Duobing sudah berada di kamarnya.

"Lianhua?"

"Hmm?"  Li lianhua sedang asik menyisir rambut panjang hitam miliknya, Fang Duobing hanya memperhatikan dari arah tempat tidur, saat Fang Duobing memanggilnya Li lianhua pun berbalik. "Oiya, jadi apa yang kau tulis dalam suratmu?" Lianhua bertanya.

"Itu, tidak ada, hanya... Beberapa kata saja." Jawab Fang Duobing gugup. Li lianhua hanya mengangguk dan melanjutkan kembali menata rambutnya..

Fang Duobing menghampiri, mengambil alih sisir yang ada di tangan Li lianhua, dan membantunya menyisir rambut indahnya.

"Terimakasih." Ucap Li lianhua menengok.

Fang Duobing sangat hati-hati menyisir setiap helai rambut milik kekasihnya, suara percikan hujan mulai terdengar, angin berhembus melalui celah miring jendela yang sedikit terbuka.

Beberapa saat kemudian Fang Duobing mendaratkan ciumannya di bibir Li lianhua dan berjalan menghampiri jendela, menutup dan kembali ke arah Li lianhua.

"Apakah turun hujan?" Tanya Li lianhua, Fang Duobing mengangguk kecil.


*********************************************

Terimakasih untuk teman-teman yang sudah bersedia menunggu juga mampir untuk meninggalkan jejak 😘


Spring LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang