Chapter 16

203 23 1
                                    

Semerbak harum mentari pagi tercium begitu hangat, bercampur dengan aroma masakan yang begitu lezat.

Fang Duobing membuka kedua matanya, mendapati tubuhnya telah terbalut perban, sepertinya seseorang telah merawatnya tadi malam.

"Kau sudah bangun?, bagaimana?, apa lebih baik?" Li lianhua baru saja memasuki kamar lantai atas, Fang Duobing merapihkan tempat tidurnya, awalnya ia berniat untuk turun dan membantu Li lianhua tapi ternyata Li lianhua telah menemuinya lebih dulu dengan membawa satu piring kecil bubur kacang merah teratai.

Tanpa basa-basi Li lianhua mengeluarkan kata-kata dalam satu tarikan tanpa berhenti.

Merasa Li lianhua tidak ada berhentinya mengomel, Fang Duobing melingkarkan kedua tangannya pada tengkuk lelaki yang lebih tua darinya, menarik dan memberikan ciuman singkat kepada lelaki tersebut.

"Lain kali aku akan berhati-hati, jadi berhentilah menceramahi ku, ini terlalu pagi untuk mendapatkan siraman rohani." Ucapnya melipatkan bibirnya, dengan mata bulat, hangat, andai saja Fang Duobing memiliki ekor ia akan menggoyangkannya untuk menggoda si pemilik.

"Kau pantas mendapatkannya, siapa suruh tidak memberitahu ku, apa kau benar-benar ingin mati, kalo begitu mati saja sana jangan mati di tempat ku." "Ini cepat habiskan."

"Apa ini?, bubur beras merah, tidak, aku tidak mau." Fang Duobing menyodorkan kembali mangkuk yang masih ada di tangan Li lianhua.

"....."

"Lianhua, aku tidak suka ini."

"Fang Duobing berhentilah merengek tidak mau ini, tidak ingin itu, lagipula kau tidak akan mati hanya karena bubur beras merah."

"Ya sudah, ya sudah berikan itu, kau harus ingat jika terjadi sesuatu kepadaku, Carikan aku tabib terbaik."

"Jangan khawatir aku akan mencarikan tabib yang paling mahal juga paling baik di dunia ini."

Fang Duobing mulai mencicipinya dan ternyata rasanya tidak terlalu buruk, rasa Bu ur itu terasa lezat dan berbeda dari bubur yang pernah ia makan.

Sambil menghabiskan buburnya Fang Duobing sesekali menanyakan keadaan laki-laki yang baru saja mereka tolong, rupanya laki-laki itu belum juga siuman..

Sebenernya ada begitu banyak pertanyaan dan ke gamblang an dari dirinya tetapi Fang Duobing memilih untuk menyimpannya sendiri.

"Li lianhua, kita tidak tahu siapa dia, asal usulnya pun kita tidak tahu, bagiamana jika dia... Bukan orang yang cukup baik, maksudku bagaimana jika dia seorang buronan, atau dia orang jahat, dia seorang penipu?"

"Fang Duobing bukankah aku sudah katakan, kau harus mengurangi untuk mencurigai siapapun."

"Ini berbeda, lagipula aku tidak mencurigainya, hanya untuk berhati-hati juga tidak ada salahnya bukan?, Lianhua sikap mu yang  seperti ini yang membuatku khawatir, bagaimana jika dia hanya pura-pura terluka dan menyerang mu?"

"Baiklah aku akan ingat untuk berhati-hati lain kali, apakah itu cukup sebagai permintaan maaf?" Li lianhua mendekatkan tubuhnya pada Fang Duobing hingga kulit mereka bersentuhan, sikap Li lianhua yang sedikit agresif seperti ini selalu membuat jantung Fang Duobing tidak karuan, wajahnya memerah, tubuhnya memanas.

"Ciih, mulut manismu sangat bisa di andalkan."

"Jangan melakukan hal seperti ini jika tidak ada aku, mengerti?" Tambahnya.

"Hmm, cerewet sekali." Li lianhua mengambil dan meletakan kembali mangkuk yang telah dihabiskan isinya oleh lelaki itu.

"Pemulihan yang cukup cepat." Ucap Li lianhua ketika melihat luka Fang Duobing. Li lianhua mulai mengganti perbannya dengan yang baru tidak disangka dalam waktu semalam luka itu sudah terlihat mengering dan baik-baik saja..

Spring LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang