Bab 4 - Mimpi

835 46 0
                                    

Ditempat dengan leluasa putih, terdapat seorang gadis bersurai pirang serta mata menyala berwarna permata ruby sedang duduk termenung.

Disampingnya itu, terdapat pula seorang laki-laki yang duduk tampak seperti mengelus-elus surai milik sang gadis.

Sang gadis awalnya hanya terdiam, namun kemudian ia menganggat kepalanya yang awalnya tertunduk menghadap ke arah laki-laki disamping nya itu, dan bertanya;

"Siapa kamu?"

"Aku?"

"Iya ... apakah kau seorang pangeran?"

"..."

"Siapa nama mu?"

"Aku ..."

"Demian Voldemort."

Setelah laki-laki itu menjawab, si gadis hanya terdiam lalu menundukkan kepala nya lagi.

Setelah gadis itu tertunduk lagi, si laki-laki tersebut menghentikan aktivitasnya mengelus kepala gadis itu.

"Siapa nama mu?"

Tanya laki-laki itu dengan suara serak khas miliknya.

Tidak mendengar ada jawaban dari pertanyaan nya itu, laki-laki tersebut tersenyum ringan sembari menatap si gadis bersurai pirang itu.

Laki-laki itu berdiri. Ia menatap ke atas, setelah nya ia menatap gadis sebelah nya itu.

"Senang bertemu dengan mu, gadis kecil."

Sang gadis kemudian mengukir senyum dibibir nya, kemudian berkata;

"Aku juga ..."

Saat melihat ke arah laki-laki yang mengajak nya berbicara tadi, ntah kemana perginya namun, yang jelas laki-laki itu sudah menghilang dari pandangan mata si gadis.

Tiba-tiba latar dengan leluasa putih itu berubah menjadi sebuah taman.

Kini gadis bersurai pirang itu sedang duduk dipojok taman dengan seorang gadis bersurai hijau tua. Gadis pirang itu tampak riang, akan tetapi, perasaan gadis itu sedang sedih.

Dengan nada bahagia serta suara madunya, gadis bersurai hijau tua itu berkata;

"Pertemanan itu tidak ada yang abadi. Percaya atau tidak, pertemanan itu hanya akan asik selama beberapa tahun saja. Walaupun pada beberapa tahun itu pertemanan masih berlangsung, pasti masing-masing akan membicarakan di belakang."

"Atau jika tidak, pertemanan itu akan berlangsung jika masih bisa bersama, contoh nya saat satu akademi dengannya, namun, jika sudah berbeda akademi dengannya maka selesai sudah hubungan pertemanan tersebut. Asing pula antara satu sama lain."

Usai mengatakan hal tersebut gadis bersurai hijau tua itu menatap si surai pirang. Lalu, gadis surai hijau tua itu berkata dengan nada gembira pada gadis surai pirang yang ada disamping nya;

"Karena itu ayo menikah dengan ku agar hubungan kita abadi!"

—###

Aku Menjadi si Antagonis di Sebuah Novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang