Bab 5 - Levaerun Academy

670 32 0
                                    

Sudah 9 tahun sejak berpindahnya jiwa seorang gadis ke seorang putri bungsu seorang adipati, sekarang usianya sudah menempati 15 tahun.

Bagaimana riwayat sekolahnya?

Kini si bungsu Fraye itu akan bersekolah di Levaerun Academy.

Beberapa informasi tentang Levaerun Academy;

Academy ini berlahan luas. Banyak ruangan di academy ini, ada pula 2 ruangan yang tak boleh dimasuki oleh murid, kecuali ruangan yang ke-dua (hanya boleh dimasuki guru dan anggota osis).

Dibelakang academy ini ada sebuah taman bunga, penjaga taman ini seorang pria.

Diperpustakaan academy ini terdapat buku-buku seperti; sejarah kekaisaran Voldemort dan kekaisaran lainnya, buku tentang beberapa kekaisaran, berbagai jenis buku pembelajaran, buku tentang sihir, novel, dsb (lengkap).

Di Levaerun academy terdapat kelas A, B, C, D, E, dan F. Masing-masing memiliki isinya tersendiri;
-> Kelas A : kelas unggulan yang isinya orang-orang cendekia dalam bidang akademik, non-akademik dan, sihir yang hanya untuk orang yang kedudukannya tinggi.
(Maksimal murid: 30)
-> Kelas B : kelas orang cendekia, hanya ahli dalam akdemik dan non-akademik dan, sihir.
(Maksimal murid: 40)
-> Kelas C : kelas orang yang ahli hanya dalam penggunaan sihir, dan ahli dalam bidang akademik.
(Maksimal murid: 30)
-> Kelas D : kelas untuk orang yang ahli dalam bidang akademik.
(Maksimal murid: 25)
-> Kelas E : kelas untuk orang yang ahli dalam penggunaan sihir.
(Maksimal murid: 25)
-> Kelas F : kelas untuk mereka yang hanya ahli dalam bidang non-akademik.
(Maksimal murid: 20)

Diujung selatan academy Levaerun terdapat sebuah lahan yang luasnya cukup untuk satu rumah. Apa gunanya? Kegunaan lahan kosong itu untuk berlatih sihir para murid di Levaerun academy. Tetapi untuk sekarang, lahan kosong itu sudah terhias dengan beberapa tumbuhan cantik seperti mawar putih, melati, dan tulip serta dedaunan merambat yang terletak di atas dinding lahan itu.

Disekeliling academy sebenarnya adalah sebuah hutan. Tetapi, hutan tersebut tidak terlalu lebat, sehingga kadang beberapa poxencshe academy bepergian ke sana untuk mencari atau menyelidiki sesuatu dihutan tersebut. Dan juga, Levaerun academy adalah academy asrama.

Itulah sedikit informasi tentang Levaerun Academy.

"Oh.. apa ada informasi lain?"

"Entah, mungkin ada, aku hanya mengetahui sampai itu saja,"

"Baiklah, terimakasih, Carolina."

Carolina Aizen namanya, teman yang Florencia dapat waktu lalu saat usia nya 10 tahun.

"Baik, terimakasih kembali."

Carolina menyeruput sedikit teh yang dihidangkan untuk dirinya.

Saat ini, Florencia dan Carolina berada dirumah kaca kediaman adipati Fraye. Diantara mereka, terdapat sebuah meja berwarna putih yang di atasnya sudah ada beberapa manisan ringan serta dua cangkir teh, dan seceret teh.

"Besok kita mulai masuk academy?"

"Ya, begitulah, kau siap?"

"Siap tidak siap, harus siap, sih.."

"Haha, kau benar."

Sedikit obrolan ringan diantara mereka. Sesudah manisan dan teh dimeja habis, Carolina izin pamit untuk berpulang. Kembali pula Florencia untuk beristirahat ke kamar nya.

—###—

Dari ke-6 kelas tersebut, kelas A, B, C, D, E, dan F, Florencia dan Carolina mendapat kelas C, sementara Erion mendapat kelas A.

Awal masuk academy mereka berkumpul disebuah ruangan luas yang berisi semua murid yang ingin masuk ke academy tersebut, kepala academy, dan poxensche (ketua osis academy).

Awal penyambutan dan penutupan akhir diisi oleh kepala academy lalu untuk lainnya diisi oleh poxensche.

Setelah melakukan perkenalan academy dan anak-anak academy, mereka mulai dibagikan denah academy Levaerun. Lalu setelahnya mereka kembali berpulang.

Florencia dan Carolina yang berpikir akan langsung dilakukan pelajaran atau test semacamnya pun lega, karena, mereka akan gugup jika hal seperti itu dilakukan saat hari awal masuk academy.

Sepulangnya, Florencia menaiki kereta kuda yang sama dengan Erion dan Carolina. Di sana mereka berbincang-bincang tentang Levaerun Academy.

"Kalau tidak ada pelajaran, ataupun semacam test bagaimana pembagian kelas bisa dilakukan?" -Florencia

"Maka dari itu, awalnya aku juga bingung kenapa kelas nya sudah dibagikan, padahalkan kita belum melakukan test." -Carolina

"Iyakan?" -Florencia

"Mungkin sudah dapat laporan dari orang tua masing-masing? Toh, kelas yang terpilih untukmu ada benarnya. Kau kan ahli dalam sihir," -Erion

"Memang kau orang cendekiawan?.. aku pikir enggak." -Florencia

"Jangan meremehkanku!" -Erion

"Ohya, pembagian kamar tidur asramanya bagaimana? Apa kalian sudah tahu? Tadi poxensche tidak membahas soal asrama.." -Carolina

"Benar juga, ah! Mungkin besok akan diberitahu guru kita!" -Florencia

"Sudahlah, kita akan mengetahuinya jika kita sudah lama di academy" -Erion

"Iya juga, kita kan baru akan menetap." -Carolina

"Ngomong-ngomong, apa kalian tadi merasa bahwa kepala academy sangat cantik??" -Florencia

"Cantik sekali! Mata biru tua nya, bulu mata putih nya, rambut perak nya, kulit putih bersih nya, bibir ranum nya, pakaian nya, etika nya, aku suka sekali !!!" -Carolina

"Aku rasa, aku akan menyukai kepala academy, bagaikan ratu bulan ..." -Florencia

"Diam, aku ingin tidur! Kalian dari tadi berisik sekali." -Erion

"Punya hak mengatur saja kamu tidak punya!" -Florencia

Erion melipat tangan nya, melihat keluar jendela kerata kuda. Florencia menatap Erion malas kemudian kembali berbincang-bincang dengan Carolina tetapi dengan nada pelan, dan juga dengan berbisik-bisik kala membicarakan Erion di depan Erion sendiri.

sesampainya dikediaman Fraye, Florencia, Carolina dan Erion pun beristirahat dikamar masung-masing. Waktu itu Florencia mengajak Carolina untuk tidur bersama, jadi yang membuat Carolina berada dikediaman Fraye adalah ajakan si bungsu Fraye.

Kebetulan saat itu langit sudah gelap. Sesudah makan malam, mereka, Florencia dan Carolina pun mengganti baju mereka dengan baju tidur. Kemudian duduk diranjang milik Florencia lalu mengobrol, basa-basi lebih tepatnya.

''Kepala sekolah academy kita cantik bagai dewi rembulan..''

''Aku saja yang masih lima belas tahun kalah cantik dengan kepala academy yang berusia tiga puluh dua tahun,''

''Aku juga, aku ingin, deh, awet muda seperti kepala academy saat sudah tua nanti ...''

''Semoga saja begitu.''

Mereka terbayang-bayang sosok kepala academy Levaerun yang cantik jelita bak dewi rembulan.

''Cantik sekali.."

-oOo-

Minggu kemarin sibuk kerja kelompok..

Aku Menjadi si Antagonis di Sebuah Novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang