Bab 17 - Masih hidup tidak, ya?

203 7 0
                                    

2 hari setelah pergi ...

"Kemarin ma—lam ...?"

"Iya, aku mendapat berita ini dari temanku," ucap Virgo.

Saat ini Arleto dan Virgo berada di depan halaman penginapan mereka. Penginapan di Ornero. Setelah sampai ke Ornero Arleto berjalan kesana-kemari untuk mencari penginapan. Ketika membeli makanan untuk mengisi energi Arleto bertemu Virgo, mengetahui Arleto belum mendapat tempat menginap Virgo pun menawarkan tempat penginapan yang ia singgahi juga. Akhirnya, mereka menginap dipenginapan yang sama.

"Gila! Aku meninggalkan seorang Erion... Apa berarti nanti Emma akan muncul !? Sudah muncul, sih," Arleto menghela napas, "Untung kita sudah pergi, ya.." katanya.

Virgo tersenyum ramah, "Untunglah, yasudah lanjutkan saja menyapu halamannya!" sahut Virgo.

"Kau ingin kemana?" tanya Arleto.

Virgo duduk dipojok halaman dan menatap Arleto polos, "Melihatmu menyapu," jawabnya.

Arleto terkekeh kikuk. Ia tetap melanjutkan aktivitas menyapunya walau ada Virgo yang melihat nya.

Beberapa menit setelahnya Arleto baru menyelesaikan menyapu pagi nya. Ia menghampiri Virgo yang daritadi terdiam melihat nya menyapu.

"Virgo !!" seru Arleto.

Virgo melihat Arleto berlari kecil ke arahnya, dimata Virgo itu terlihat seperti ayam jantan yang sedang pincang. "Kenapa?" tanya Virgo.

Arleto berdiri tegak tegas dihadapan Virgo, "Buang sampah!" perintah Arleto mengingat daritadi hanya dia yang membersihkan.

Virgo pura-pura menguap, "Tidak mau." Virgo pun berdiri dari duduk nya dan berjalan melewati Arleto begitu saja tanpa menanggapi.

"Hei!" Arleto menghadap ke Virgo, "Daritadi hanya aku, ya, yang membersihkan !!!" kesalnya.

"Suruh siapa menyapu? Pemilik penginapan ini saja tidak menyuruhmu, kalau kau memang ingin harusnya kau melakukan sendiri—" Arleto menjewer telinga Virgo sebelum Virgo melanjutkan ucapannya.

"Aduh!" teriak Virgo saat telinganya merasa sakit.

Arleto tersenyum psikopat, "Buang sampah nya, atau telingamu putus?" ancamnya.

Virgo mengehela napas kesal, "Coba saja!"

Sesuai perintah Virgo, Arleto makin menjewer keras telinga Virgo. Virgo sudah berteriak-teriak layaknya orang tantrum tapi, Arleto tetap menjalankan perintah Virgo. Karena, Arleto belum mendengar kata 'berhenti' dari mulut Virgo.

"Kalian!" dari atas suara orang terdengar sedang memanggil Arleto dan Virgo. Membuat mereka mendongak ke atas.

Ternyata, ada seorang perempuan yang sedang menatap sangat sinis mereka berdua. Membuat bulu kuduk mereka merinding saking seramnya tatapan itu. "Kalau ingin beradu mulut ditempat yang jauh dari perumahan saja, suara kalian membuatku terbangun dari mimpi indah ku !!!!!" marah perempuan itu.

Arleto menarik tangannya dari telinga Virgo dan membungkuk, "Maaf, nona! Saya menganggu waktu istirahat anda!" ujar Arleto sok sopan. Padahal kalau orang itu dekat dengannya Arleto akan bilang, "Ya suruh siapa tidur saat ada orang bertengkar !?" sekiranya begitu.

Perempuan itu memutar bola mata malas, kembali masuk ke biliknya dan menutup jendela kasar. Arleto menatap Virgo yang sibuk mengelus-elus telinganya.

"Heh, kenapa kau tidak minta maaf juga tadi ?!"

"Malas, ah, ternyata kau ini orangnya bawel, aku kira kalem," sesal Virgo.

"Heh.. padahal aku sudah berusaha menjadi manusia kalem, sopan, ramah, baik hati nan anggun, lagian dia yang membuatku jadi seperti ini !!!"

Aku Menjadi si Antagonis di Sebuah Novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang