Bab 8 - Overthinking dan Terkejut

311 13 0
                                    

Permulaan awal masuk acadmemy untuk para peserta didik baru akan disambut dengan beberapa pelajaran sihir dan akademik ringan yang disetiap kelasnya juga akan didatangi oleh kepala academy Levaerun.

Bersama, kini Florencia dan Carolina berada dikelas mereka, kelas C. Saat itu, guru mereka sedang menjelaskan bagaimana cara mereka dapat beradaptasi dengan bebas dengan sihir mereka. Ketika akan mengakhiri penjelasan, kepala academy telah sampai pada kelas C, lalu memasuki ruang kelas C.

"Hai semua para anak didik Levaerun Academy yang cantik jelita nan tampan," sapa kepala academy dengan nada penuh semangat.

"Perkenalkan nama saya Altalune Caliste, kalian bisa memanggil saya Gri Alta."

"Namanya aja cakep gimana orang nya.." batin Florencia.

"Untuk kelas sihir, kelac C, ya? Saya harap dengan memasuki Levaerun Academy ini kalian dapat lebih mudah mempelajari ilmu sihir dari guru kalian. Di academy ini ada beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar kalian bisa saja dikeluarkan dari academy ini, tergantung berapa poin pelanggaran yang kalian dapat. Sedikit saya jelaskan.., di sini," ucap Altalune menunjuk sebuah kertas yang terpajang di dinding sebelah papan tulis.

"Di sini, ini adalah jenis pelanggaran yang tidak boleh kalian langgar, tercatat pula berapa poin yang akan keluar jika kalian melanggar. Sesuai yang tercantum dikertas ini.

Jika kalian mendapat satu sampai dengan lima, kalian akan diberi teguran lisan oleh guru kelas kalian.

Jika mendapat enam sampai dengan sepuluh, kalian akan mendapat pembinaan dari guru kelas kalian.

Jika menyentuh poin sebelas sampai dengan enam belas, orang tua kalian akan dipanggil untuk membahas tentang pelanggaran kalian.

Jika menyentuh tujuh belas sampai dengan dua puluh dua, akan dipanggilkan orang tua kalian, kemudian orang tua kalian beserta kalian akan dibawa keruangan saya untuk membahas mengenai pelanggaran yang kalian lakukan.

Terakhir, jika sudah menyentuh poin dua pulub tiga, akan resmi dikeluarkan dari Levaerun-Academy-ini.

Baiklah, sampai di sini paham, sayangku?" tanya Altalune ke anak murid kelas C setelah sedikit menjelaskan tentang pelanggaran dari academy.

"Baik, selebihnya biarkan wali kelas kalian yang menjelaskan, saya juga harus berkunjung ke kelas lain juga. Selamat belajar, anak-anak." usai mengucap hal itu Altalune beranjak ke kelas B meninggalkan kelas C.

Setelah Altalune keluar kelas, wali kelas C pun melanjutkan penjelasannya yang hampir selesai tadi yang pada beberapa menit kemudian telah selesai kemudian, melanjutkan pembahasan berikutnya. Sedangkan Florencia daritadi sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kalau dipikir-pikir Florencia ini anak duke ya? Adipati? Adipati itu duke, kan?

Shibal, aku tidak tahu keseluruhan pada abad ini, tidak ada handphone, aku harus bagaimana?

Tapi kalau diingat-ingat juga, memang di dalam novel pernah ada bagian di mana Florencia masuk ke Levaerun Academy?

Bukankah Florencia tidak bisa masuk karena diberi Edzard hukuman karena telah merundung Emma secara fisik dan lisan?

Ah.. itu kan terjadi karena saat di novel Erion sudah is dead ...

Dan karena aku berhasil membuat Erion tetap hidup, akhirnya keberadaan Emma tidak ada.

Tapi kalau tiba-tiba Emma datang ke hidupku yang ini lalu Florencia kembali hidup seperti dulu bagaimana!?

Raga Florencia kan sedang terisi oleh sukma ku!!

Berarti kalau Emma datang, aku sebagai Florencia akan terkena hukuman penggal seperti kisah Florencia dalam novel, dong!?

Jadi, kalau ada seseorang bernama Emma Abigal, dengan warna rambut pirang kecoklatan, dan mata biru.. biru laut?

Ya! Dan mata biru laut! Jika ada orang seperti itu, aku harus menghindarinya, dan menghindarkannya dari keluarga Fraye!

Dan juga, aku benci aku menjadi Florencia!

Maksudku— mengapa aku harus menjadi si antagonis, sih!?

Jika aku menjadi anatagonis, para pembaca pasti membenciku ... Lalu lebih bersorak dan memberi cahaya pada seorang Emma!

Tetapi, tidak peduli bagaimanapun sifat tokoh, sekalipun tokoh itu adalah tokoh utama pasti akan di dukung para pembaca, kan?

Andai di dalam novel Florencia yang menjadi tokoh utama, pasti aku juga akan lebih mendukung Florencia!

Huft, menyebalkan!

Tidak ada handphone, tidak ada laptop, tidak ada komputer—

Lagian untuk apa juga, ya? Dikehidupan asliku, kan, aku selalu kekurangan update,

Haha.."

"YA SETIDAKNYA AKU BISA BERMAIN HANDPHONE SAAT GABUT !!!"

...

Tanpa disadari, Florencia berteriak keras sambil menghantam meja saat wakil kelas sedang berbicara.

"Hey kamu, mengapa berteriak? Adakah masalah?" tanya wakil kelas menunjuk Florencia.

Florencia tersentak, dengan cepat menutup mulutnya lalu menampar mulutnya sendiri sedikit keras. "A-anu ... saya ... um.. Saya— teringat hal-hal yang membuat saya kesal, Bu.. haha ..." ujar Florencia meyakinkan wakil kelas nya.

Wali kelas C pun menghela napas, "Baiklah, dimaafkan," gumamnya. "Dan juga, anak-anak! Saya baru teringat bahwa saya belum memperkenalkan diri."

"Perkenalkan, nama saya Emma Abigal!"

"He?"

-oOo-

Aku Menjadi si Antagonis di Sebuah Novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang