Bagian 8 - Unik

412 124 5
                                    

Kamu selain sempurna juga bisa menjadi laksana.

HAI! SELAMAT MALAM!

ABSEN DULU SINI

******

Jalan yang suntuk. Berbatu dan bergeronjal menindas ban motor secara perlahan. Suasana yang hanya diantara belantara hutan yang menyatu dengan pepohonan rindang.

Namun hal tersebut tidak dapat mengalahkan suasana romantis yang terikat diantara Geando dan juga Amel. Mereka seperti sepasang kekasih yang menjalin hubungan dengan berjalan-jalan. Namun sayangnya, mereka hanyalah sebatas teman yang meminta tumpangan.

Jalur demi jalur mereka lalui bersama. Amel dengan tangannya yang bergetar, karena dirinya yang memegang belahan jaket dari Geando. Suasana yang ditawarkan sangatlah tercium aroma harum dan aroma yang menyerbaki pernapasan Amel.

"GILA! Wangi banget parfum jaketnya." Amel yang membatin tak henti-henti mencium aroma jaket. Dengan hembusan napas yang selalu ia lakukan.

Karena, keterusan mencium aroma parfum yang dimiliki Geando. Dirinya tidak sadar, bahwa ia telah sampai di depan toko miliknya.

"Mel, udah sampai." Geando memanggil Amel berulang kali. Dirinya yang melihat Amel dengan raut wajah yang heran, karena Amel yang terus-terusan menghembuskan napas.

HA!

"Udah sampai? Oh makasih Do. Sorry gue tadi cuman ngehirup udara seger aja kok," cibir Amel.

"Oh oke, iya sama-sama. Yaudah gue balik dulu ya, urusan boleh enggaknya yang tadi. Jangan lupa chat gue." Geando berbicara dengan tutur kata yang sangat gagap. Karena efek malu dan heran yang disalurkan oleh Amel lewat dirinya.

"Oh siap, yaudah. Thank you banget, udah mau nganter gue. Oh ini, helm lo." Amel melepaskan helm di kepalanya. Dengan tawa kecil yang masih melingkar di wajahnya.

"Oke Mel. Gue balik dulu ya." Geando melambaikan tangannya. Dan mulai menyalakan mesin, lalu pulang ke perjalanan rumah.

"Iya, hati-hati ya." Amel juga ikut melambaikan tangannya. Dengan manisnya ia membuka lebar-lebar senyumannya.

Tak selang berapa lama. Amel yang salah tingkah pun mulai menghentakkan kaki berulang kali. Dan menggigit kedua tanggannya, karena efek dari kegirangan dan salah tingkah.

AW!

"Oke tahan Mel. Lo pasti bisa," ceriwis Amel.

Geando mulai merasakan kebangkitan hidup. Dari dirinya yang selalu membenci segala aspek kehidupannya. Kini ia merasakan, rasanya dicintai oleh teman sebaya maupun segala yang ada di bumi ini. Segalanya memang terlihat pedih baginya, namun masih ada sisi terang untuk menemukan jati dirinya.

Geando membatin dirinya yang merasa bersalah dalam menilai kehidupan. Sambil mempercepat mobilitas pergerakkan motornya. "Ternyata hidup ini kagak pahit, cuman guenya aja yang merasa segalanya terasa mengenaskan," batinnya.

Beberapa waktu telah berlalu. Namun sebelum dirinya pulang ke rumah. Dirinya mencoba untuk pergi ke toko buku di persimpangan jalan. Hobinya yang selalu meminta gerakan hatinya untuk membeli sebuah buku. Karena setiap bulannya, Geando pastikan untuk sering membeli sebuah buku apapun itu.

CLING...

"Selamat datang di caveen store, silahkan berbelanja." Seorang pemudi kasir yang memberikan salam selamat datang kepada laki-laki tersebut. Dengan senyuman dan tangan salamnya.

Tidak lama dirinya mencari sebuah buku. Ternyata ia bertemu dengan Zan, temannya. Dirinya yang kebetulan pulang kampus dan mampir ke toko buku. Dan bertemu secara bersamaan dengan Geando.

GEAMEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang