16

209 36 1
                                    

Sudah hampir satu jam ke empat pemuda itu menjalani hukuman di sebuah sungai kecil yang dasarnya dipenuhi tanah liat yang tingginya se lutut mereka. Di bawah terik matahari, mereka terus lari-lari di tempat hingga wajah-wajah tampan itu dipenuhi peluh.

Biasanya, murid sekte Gunung Bunga akan menggunakan hukuman itu sebagai salah satu bentuk latihan peringan tubuh. Di mana, mereka dipaksa berlari di tempat dengan tanah liat yang menahan kaki mereka dengan susah payah.

Berbeda dengan Haruto dan Jihoon yang terlihat mudah dan menjalankan hukuman itu dengan khusyuk, Junkyu dan Hyunsuk bahkan tidak bisa menyeimbangkan badan mereka hingga tercebur beberapa kali ke dalam lumpur tanah liat. Kini pakaian dan wajah keduanya terlihat sangat kotor.

"Aku masih penasaran dengan motif yang dimiliki para iblis ilusi itu. Mereka seperti sengaja membuat kejadian kali ini untuk menjatuhkan Ghost Shadow. Bukankah mereka tergabung dalam satu aliansi yang sama?" ujar Jihoon

"Justru karena berada di aliansi yang sama biasanya mereka akan berlomba-lomba agar klan mereka menjadi yang terbaik. Saling menjatuhkan merupakan salah satu caranya," sahut Haruto, "seperti Ghost Shadow dari klan Teratai Putih dan Western Blood dari klan Anggrek Hitam, bukan rahasia umum lagi jika dua assassin teratas itu selalu bersaing."

"Berbicara tentang Western Blood, meskipun ia berada di level yang sama dengan Ghost Shadow, aku rasa dia memiliki kasus yang jauh lebih sedikit dibanding Ghost Shadow."

"Itu karena dia assassin yang malas," celetuk Junkyu tanpa dosa

Dahi Hyunsuk berkerut bingung. Orang-orang sekte Gunung Bunga sangat membenci aliansi Makam Kuno, tapi mereka terlihat tau tentang aliansi Makam Kuno jauh lebih banyak. Ternyata benar kata pepatah, seseorang yang membencimu akan mencari tau semua tentangmu hingga hal terkecil sekalipun.

"Aku tau aliansi Makam Kuno adalah sekte sesat yang memiliki banyak musuh, tapi apa mereka pernah menyinggung sekte Gunung Bunga hingga kalian benar-benar mengincar mereka?" tanya Hyunsuk penasaran

Dua murid senior itu terlihat berpikir. Sebenarnya kebencian di antara dua kubuh itu tidak sesederhana karena sekte Gunung Bunga memiliki misi untuk menghancurkan seluruh kejahatan.

"Semua bermula dari dua puluh tahun yang lalu," jawab Jihoon

Hyunsuk dan Junkyu saling pandang lalu berdiri lebih dekat lagi. Sama seperti manusia pada umumnya, mereka adalah sosok yang mudah penasaran dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

"Misi sekte Gunung Bunga adalah membasmi kejahatan. Tapi, dua puluh tahun yang lalu saat sekte kita mendapat misi untuk menghancurkan aliansi Makam Kuno, salah satu murid sekte justru jatuh cinta dengan seorang assassin wanita dari klan Anggrek Hitam yang merupakan bagian dari aliansi Makam Kuno. Mereka saling mencintai meskipun tau hal itu dilarang," jelas Jihoon. Ia terkekeh pelan melihat wajah ketiga remaja lainnya yang terlihat seperti anak kecil penasaran.

Jihoon kemudian melanjutkan, "Hingga beberapa tahun berlalu, ia memutuskan keluar dari sekte untuk menjadi orang biasa dan hidup berdua dengan pasangannya. Menurut informasi yang aku dengar, mereka bahkan dikaruniai seorang anak. Namun, Ayahku yang merupakan pemimpin sekte mengetahui jika wanita itu berasal dari aliansi Makam Kuno. Hal itu dianggap sebagai pengkhianatan hingga akhirnya mereka tewas di tangan sekte Gunung Bunga."

Semuanya terdiam mendengar cerita tragis itu. Tapi di satu sisi Junkyu justru penasaran dengan nasib anak dari pasangan itu.

"Lalu bagaimana dengan anak mereka? Apa ikut tewas?"

Jihoon menggeleng. "Tidak ada yang tau. Master Rose yang waktu itu datang untuk menyelamatkan anak mereka tidak menemukan tanda-tanda anak itu ada di sana. Kemungkinan disembunyikan atau ada seseorang yang telah mengambilnya."

BOUNDARIES || HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang