MdLK 1 - Soekarno Hatta Airport

493 81 84
                                    

Assalamualaikum...
بسم الله الر حمن الر حيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa 'alâ âli Muhammad)

Gimana kabarnya?! Semoga sehat selalu ya✨❤️
Kalau ada typo atau kesalahan lain tandain ya biar mine koreksi..

WELCOME TO DIVA & ALFATH STORY

Jangan lupa follow sama vote ya

Happy reading💙

***
Keberanianmu adalah pembeda dari seluruh wanita yang ku temui
-M. Alfath Zheenan Al-Ghazali-

Hari ini adalah hari sial sekaligus nenyenangkan bagi seorang Diva Khania Shafira. Abangnya pulang dari Kairo dan memaksanya agar ikut menjemputnya. Malas sebenarnya. Namun, ia tidak ingin Rizki itu mengetahui apa yang telah ia lakukan selama Rizki tidak ada.

Banyak hal yang telah dilakukan oleh Diva. Salah satunya, dirinya suka keluar malam tanpa seizin orang tuanya. Setahu dirinya, Rizki belum mengetahui bagaimana prilakunya akhir-akhir ini.

Pesawat yang Rizki tumpangi sudah mendarat, tinggal menunggu kedatangan abangnya.

Sedari tadi Diva sudah sangat kesal menunggu. Sekarang sudah waktunya untuk Diva pergi. Namun, ia masih mempunyai hati untuk menyambut kedatangan abangnya.

Bukan dirinya tidak rindu. Jujur saja Diva rindu dengan sosok Rizki yang sering bersama dirinya. Hanya saja Diva tidak mau menunjukan itu semua.

Drrtt!

Drrtt!

Getaran ponsel berhasil membuat si gadis bercadar itu mengambil benda pipih yang berada di saku gamis sang gadis.

"Huh? Zesha ngapain nelpon gue?" heran Diva mengernyitkan keningnya. Ia kemudian mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Halo, Sha. Ada apa nelpon gue?" tanyanya memastikan.

"Lo disuruh buat ke markas sama si Allyn," ujarnya di seberang telepon.

"Huh? Ngapain gue ke markas? Gue ga bisa. Gue di sini lagi ada acara keluarga," heran Diva.

"Ga ada penolakan, Div." Suara di dalam telepon itu tiba-tiba berubah. Membuat Diva terperanjat kaget.

"Lo-loh ...? Ga bisa gitu dong ...." Diva menjeda ucapannya.

"Lagipula itu ga urgent, kan? Gue gak enak kalo harus tiba-tiba pergi dari sini ...," lirih si gadis bernetra hitam legam.

"Ck, tinggal ke sini aja susah banget lo. This is really serious. Gue janji ga akan lebih dari jam 12," pinta Allyn.

"Ya, gue juga percaya. Tapi, kan, perjalanan ke bogor dari jakarta bukan yang bentar, lumayan loh."

"Tapi mereka beneran butuh, lo, daritadi ngerengek mulu," ucap Allyn memberitahu.

"Ngerengek gimana maksudnya?" tanya Diva yang mulai khawatir.

Sret

Ponsel di peganggan Diva kini sudah beralih menjadi di tangan Rizki. Diva yang kaget ketika ponselnya direbut langsung melihat ke arah si pengambil.

Malam Di Langit Kairo [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang