Assalamualaikum...
بسم الله الر حمن الر حيماَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa 'alâ âli Muhammad)Gimana kabarnya?! Semoga sehat selalu ya✨❤️
Kalau ada typo atau kesalahan lain tandain ya biar mine koreksi..WELCOME TO DIVA & ALFATH STORY
Read SH first for best experience
Jangan lupa follow sama vote ya
Happy reading💙
***
•
•
•
Waktu terus berjalan tanpa rasa bosan. Hari mulai berganti dari siang ke malam. Matahari kini digantikan oleh sang rembulan. Tak terasa begitu cepat, padahal rasanya mereka baru saja sampai di markas.
Alfath kini sedang berkutat dengan alat-alat yang ada di dapur markas. Markas SCLC benar-benar bagai rumah pada umumnya. Tak heran jika Diva sempat menganggap SCLC sebagai rumah keduanya.
Alfath termasuk lelaki yang bisa memasak. Otaknya berpikir bahwa memasak bukanlah suatu kewajiban perempuan ataupun seorang istri. Walaupun ia tak begitu yakin masakannya kini akan disukai oleh Diva nantinya. Yang terpenting ada usaha yang dituangkan di dalamnya.
Alfath tidak tau pasti apa yang Diva suka. Namun, ia yakin Diva pasti menyukai masakannya.
"Fath!" panggil Alkhaz. Lelaki itu menghampiri sang ketua yang tengah memasak. Pemandangan yang jarang sekali ia saksikan saat di markas kini dengan mudahnya Alkhaz saksikan.
Alfath kini memberhentikan sejenak pekerjaannya. Badanya menghadap Alkhaz yang kini sudah berada di depan Alfath.
"Ada apa manggil?" tanya Alfath.
"Kita ada agenda visit ke tempat yang sebelumnya udah di cari tau sama Afkar, lu bisa, kan, ikut?"
Alfath menatap sekitar, dapur yang telah dijadikan acak-acakan sebagian olehnya. Yang benar saja, ia harus meninggalkan dapur dalam keadaan seperti ini.
"Ayolah, Fath, akhir-akhir ini setelah lu pulang dari Mesir jarang ngikut kita visit. Sekarang mumpung lu di sini ikut kita lah!"
"Iya, gue ikut, tapi bentar."
Bagaimanapun juga Alfath tak bisa meninggalkan dapur dalam keadaan seperti ini. Alfath mencuci tangannya terlebih dahulu lalu mengeluarkan ponselnya.
Ikon whatsapp ia pencet dan mengetik beberapa pesan yang ia kirim untuk Allyn. Jika menghubungi Allyn lewat telpon itu akan membuang waktu lebih lama.
Allyn anak"
[Lyn, gue lagi masak buat Diva. Lu lanjutin, ya?]
[Bilang, gue ada urusan ke luar. Makanannya harus di makan, kalo nggak gue marah]
[Kalo mau uang ambil aja di laci, jangan kebanyakan juga tapi']Alfath kembali memasukan ponselnya ke dalam saku kemejanya. Menatap kembali Alkhaz yang masih setia menunggunya.
"Yu, cabut gue udah siap!"
•
Setelah mendapat chat dari Alfath, Allyn langsung menuju kamar sang kakak. Sebelum mengunjungi kamar Alfath sesuai perintah yang ia dapatkan di chat, Allyn sudah terlebih dahulu pergi ke dapur untuk mengecek perkerjaan yang belum sempat Alfath selesaikan.
Ternyata, hanya ada alat masak saja yang tersimpan di luar tempatnya. Yang lainnya masih tertata rapi seperti biasanya.
Allyn memutuskan untuk merapikan alat-alat yang sudah Alfath keluarkan. Ia kira progres memasaknya sudah ½ ternyata masih ¼. Allyn ingat dengan perkataan Alfath, ia menitipkan uang jika ada sesuatu yang harus dibeli.
Sesuai instruksi dari Alfath, Allyn mengambil uang yang ada di laci kamar Alfath. Ia memilih mengajak Diva makan di luar daripada menunggu nya masak.
Allyn membuka kamar rahasia Alfath. Terlihat Diva yang sedang asyik membaca buku sembari merebahkan tubuhnya. Kakak iparnya itu telah lebih baik daripada tadi saat Diva menghubunginya. Terkadang masih tak percaya bahwa Diva telah menjadi kakak iparnya. Umur Diva dan Alfath memiliki selisih sekitar empat tahun. Yang berarti umur Alfath sekarang adalah 23 tahun.
"Div, kita makan ke luar, yuk! Mumpung A' Alfath lagi keluar," ajak Allyn.
Diva membenarkan posisinya menjadi duduk. "Loh, bukannya Gus Alfath lagi masak di dapur, ya?" tanya Diva keheranan.
"A' Alfath lagi ada panggilan, dia nitipin kamu ke aku. Lagian dia masaknya belum siap apa-apa, jadi takutnya kamu udah laper, mending kita pergi makan di luar."
"Aku harus izin ke Gus Alfath dulu, tapi gak punya nomernya," adunya.
Allyn menghela napasnya pelan. "A' Alfath udah nitipin kamu ke aku, jadi dia nyerahin semuanya ke aku, termasuk izin. Oh, terus A' Alfath udah jadi suami kamu, jangan manggil gus terus dong.
"Aku masih malu, lagian Gus Alfath nya juga gak protes kok!"
"Gak protes ke kamu, Div, tiap hari ngeluh ke aku lewat WA."
Tsm, 16 sept 24
#tobecontinue
makin hari idenya makin sedikit, mhon maap
VOTMEN janlup!
bay bay
-tomioka'swife
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Di Langit Kairo [TERBIT]
Teen Fiction‼️SPIN OFF SEBENING HATI‼️ [TAHAP REVISI] Diva Khania Shafira, putri bungsu dari pasangan pemilik pondok terkenal di Depok, KH Bahruddin Al Anshari dan Salamah. Awalnya Diva adalah seorang gadis yang nakal dan cukup barbar. Namun, kadang terkesan ku...