MdLK 22 - Mamud Buncit!

108 41 37
                                    

Assalamualaikum...
بسم الله الر حمن الر حيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa 'alâ âli Muhammad)

Gimana kabarnya?! Semoga sehat selalu ya✨❤️
Kalau ada typo atau kesalahan lain tandain ya biar mine koreksi..

WELCOME TO DIVA & ALFATH STORY

Read SH first for best experience

Jangan lupa follow sama vote ya

Happy reading💙

***

"By, mumpung lagi di rumah. Pake crop top, ya?" pinta Alfath.

Diva tekisap mendengar permintaan aneh dari Alfath. Hari demi hari permintaan suaminya itu semakin aneh. Terkadang permintaannya masih bisa dipenuhi kadang juga harus merelakan Alfath  mendiami dirinya.

Rasanya seperti dunia terbalik, harusnya Diva yang dibujuk. Karena hormon kehamilan simpatik justru Diva yang harus membujuk Alfath.

"Kenapa harus crop top, A', biasanya paling mentok, ya, baju tidur. Kalo nanti tiba-tiba ada tamu gimana?" elak Diva.

Telapak tangan Alfath mengelus lembut perut Diva yang sudah membuncit. Kehamilan Diva sudah memasuki minggu ke lima puluh dua. Wajar saja perutnya sudah bagaikan bola.

"Pakenya cuma di kamar, By, ayolah. Kamu bilang paling mentok cuma baju tidur, nggak lah, By. Kata siapa baju tidur, hmm?" goda Alfath.

"Ihh, A', itu rahasia dapur, gak usah dibahas. Coba aja kasih aku dulu alasan kenapa mau aku pake crop top?"

"Pengen liat perut kamu, By, kayak lucu keluar gitu, apalagi bajunya oversize kebayang deh jadinya!"

"Bedanya sama sekarang apa coba? Sama aja perasaan." Diva terus saja mencari alasan, meski di depan suaminya, ia tetap saja tidak terbiasa memakai baju seperti itu untuk kesehariannya.

"Pahala loh, By, nyenengin suami. Tanpa aku kasih tau kamu juga pasti udah tau."

"Yang ini emang kamu yang mau, kan, A'? Gak usah bawa anak kita deh!" protes Diva.

"Nggak, loh, emang anak kita nya aja mau nampilin diri depan aku. Lagian gak ada orang selain kita di rumah. Gak usah malu gitu."

"Ada Allah, loh, A'."

"By, itu gak masuk hitungan. Mau kapanpun itu Allah selalu liat kita dimana pun itu, jadi jangan cari alesan lagi."

"Ayo, ganti baju, kita ke kamar!" seru Alfath antusias.

Badan Diva berpindah posisi saat lengannya ditarik pelan oleh Alfath. Keinginan Alfath kali ini benar-benar tidak dapat ditolak. Andai saja Diva yang merasakan fase ngidam mungkin dirinya sudah balas dendam atas permintaan Alfath yang berkedok keinginannya sendiri.

Malam Di Langit Kairo [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang