MdLK 10 - Terjerumus Dalam Cinta

107 41 36
                                    

Assalamualaikum...
بسم الله الر حمن الر حيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa 'alâ âli Muhammad)

Gimana kabarnya?! Semoga sehat selalu ya✨❤️
Kalau ada typo atau kesalahan lain tandain ya biar mine koreksi..

WELCOME TO DIVA & ALFATH STORY

Read SH first for best experience

Jangan lupa follow sama vote ya

Happy reading💙

***

Diva telah berada di markas SCLC selama hampir beberapa jam, terlalu terlarut dalam perawatannya terhadap Kaizen, salah satu anak asuh SCLC yang sedang sakit. Ia dengan cermat memantau suhu tubuh Kaizen, memberikan obat sesuai petunjuk, dan memastikan Kaizen tetap terhidrasi dengan memberikan air dan sup hangat. Diva juga dengan lembut membacakan cerita untuk menghibur Kaizen dan menciptakan suasana yang nyaman di sekelilingnya.

Sementara itu, Alfath memerhatikan dengan diam dari sudut ruangan. Meski tidak mengucapkan sepatah kata pun, tatapan Alfath menunjukkan kepedulian dan rasa terima kasih atas dedikasi Diva yang penuh perhatian. Tatapan yang Alfath berikan seakan sangat dalam.

Dari kejauhan, Diva merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Diva dengan spontan menoleh kesana-kemari, sampai di mana Diva tidak sengaja memergoki sosok Alfath yang memperhatikannya. Alfath yang merasa dirinya ketahuan seketika memalingkan pandangannya. Rasanya ini benar-benar momen yang memalukan bagi Alfath. Bayangkan saja, dirinya terpergok memerhatikan gadis yang jelas-jelas bukan mahram bagi dirinya.

Gus Alfath ngapain liatin aku? batin Diva keheranan. Tatapannya seketika hanya fokus dengan sosok Alfath yang masih berusaha menghindar kontak mata dengan dirinya.

"Gus," panggil Diva. Alfath seketika menoleh. Rasanya jantung Alfath kini berdetak lebih kencang daripada biasanya.

"Apa?" balas Alfath singkat.

Diva sedikit kesal. Namun, ia tetap berusaha menetralkan emosinya. "Gus ngapain liatin saya?" tanya Diva berusaha memastikan. Bukannya dirinya terkesan kepedean. Akan tetapi, ia benar-benar merasa bahwa dirinya memang diperhatikan oleh Alfath.

"Siapa yang liatin kamu? Jangan kepedean," elak Alfath. Diva seketika mendelik tajam.

"Tapi daritadi saya ngerasa kalo gus itu lagi liatin saya, loh," ujar Diva tidak mau kalah.

Alfath tertohok, harus bagaimana lagi dirinya mengelak? Sepertinya ada benarnya jika feeling perempuan itu sangat kuat. "Ngapain saya liatin kamu? Setan kali," ucap Alfath kembali mengelak.

Diva seketika tersenyum paksa. "Berarti gus itu setan, ya?" ucap Diva agak sarkas. Mata Alfath seketika membulat. Yang benar saja? Dirinya dikatai setan? Memangnya ada setan yang setampan dia?

"Jangan sembarangan kamu," geram Alfath.

Diva terkekeh kecil. "Kayaknya setan aja lebih serem daripada gus, deh," ucap Diva memancing emosi.

Bukannya marah ataupun bagaimana, Alfath justru malah terdiam seribu kata. Ia sama sekali tidak mengucapkan apapun. Tanpa siapapun sadari, kini wajah Alfath sudah semerah kepiting rebus, bahkan merah dari wajahnya menjalar hingga ke telinga.

Malam Di Langit Kairo [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang