09. Resmi

23 15 0
                                    

"Bisa bertemu sekaligus menjadi bagian di dalam hidupmu, membuatku merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini"

- Sagara Arshee, 23

- Sagara Arshee, 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Sag" Ucap Khavi sembari melonggarkan pelukan

"Kenapa kak?" Tanya Sagara, Khavi menghela nafas begitu panjang seperti ingin meluapkan sesuatu yang mengganjal di hatinya. Tangan besar milik Khavi tiba-tiba memegang jemari-jemari kecil milik Sagara

"Sag, gue tau ini terlalu cepat. Tapi, apa salahnya jika gue" Khavi memotong perkataannya sendiri, mata yang teduh dan hangat selalu terpancar dari mata milik Sagara hal itu dapat membuatnya merasa tenang sekaligus merasakan getaran dari dalam hatinya

"Bilang kalo gue jatuh cinta sama lo, lo boleh beropini tentang gue yang gampang mencintai orang baru. Tapi Sag, gue gatau. Perasaan ini tiba-tiba muncul dan tumbuh dengan sendirinya, gue tenang kalo lagi sama lo. Gue mau" Potongnya lagi, terlihat Khavi menghela nafas panjang

"Lo jadi pacar gue Sag. So, will u be mine Sag?" Khavi mengkhawatirkan jawaban dari Sagara, ia takut di tolak olehnya. Di sisi lain, Sagara tentu merasakan keterkejutan yang tidak biasa. Ia merasa wajahnya panas sekarang, ada getaran dari dalam hatinya ketika ia tiba-tiba saja di tembak oleh Khavi

"Kak? Maaf banget"

"Gue ga bisa" Perasaan Khavi seakan hancur mendapatkan jawaban dari seseorang yang ia sukai

"Kena-"

"Ga bisa nolak lo maksudnya kak" Sagaraa dengan wajah tanpa bersalah, mengeluarkan senyuman menjengkelkan. Ingin rasanya Khavi menampol wajah itu dengan batu yang berada di bawah gazebo

"Anjig lo, kaget gue. Makasii banyak Dag" Khavi memeluk tubuh mungil yang akan menjadi tempat favorit nya untuk melepaskan segala rasa yang berbeda-beda

"Sama-sama ka"

°°°

"Bangsat! Kenapa lo selalu muncul di segala situasi?!" Suara Jeffrian menggema di koridor sekolah, karena hal itu banyak sekali siswa/i yang penasaran dengan apa yang terjadi. Terutama Sagara dan Rora, segera keduanya menghampiri kerumunan. Ternyata, di sana terdapat Jeffrian dan juga Reyga

"ANJING LO! SELALU AJA GAGALIN GUE" Sungutnya

"Lo bahkan gatau tata krama sekolah, lo ga pernah taat aturan" Sahut Reyga dengan santai walaupun wajahnya sudah dijadikan samsak tinju oleh Jeffrian, tangan Jeffrian mengepal kuat menahan kesal

"Gue lebih taat agama bukan aturan sekolah" Ucap Jeffrian lagi

Tak kuat menahan rasa kesal, Jeffrian kembali menyerang Reyga. Sampai tubuh Reyga hampir tersungkur ke belakang akibat serangan mendadak, kejadian ini berlangsung selama hampir 30 menit. Tidak ada yang mau mengalah dan tidak ada yang mau berhenti, keduanya terlihat seperti saling menyalurkan rasa benci dan dendam di setiap tinjuan ataupun serangan semacamnya. Dari banyaknya orang di kerumunan ini, tidak ada yang berani melerai keduanya. Sagara yang tak sengaja melihat wajah Reyga yang sudah terlihat begitu babak-belur pun segera berjalan ke depan, tak peduli seberapa banyak resiko yang akan ia tanggung nantinya

"WOY! STOP KALO KATA GUE MAH!" Teriak Sagara yang berhasil membuat keduanya berhenti dan saling menatap ke arah Sagara

"SAGA!" Teriak Rora yang khawatir sekaligus heran dengan sikap sahabatnya itu

"Biar apa sih gelut di sekolah? mau caper? Atau mau di liat semua orang kalo lo itu keren, bisa mukulin orang" Sungut Sagara karena sudah muak dengan Jeffrian yang sering bertingkah tak wajar sebagai seorang pelajar

"Gue di sini bukan buat caper, tapi lo berdua harusnya bisa selesaiin masalah dengan kepala dingin. Gausah kekanak-kanakan lah, ngerasa dirinya berkuasa dan juga keren. Gue bodo amat dikira caper ataupun apa lah, yang jelas tujuan gue gini buat ngelerai lo berdua"

"Gue gamau terlibat masalah ini sebenarnya, tapi ngeliat banyak luka di wajah kalian berdua. Menurut gue, kurang pantas untuk dilakukan oleh siswa sekolah. Apa lagi sampe gelut nya masih di area sekolah" Sahut Sagara lagi, belum mengucapkan kalimat lagi. Terdengar suara guru bk yang semakin lama semakin dekat suaranya

"Jeffrian, Reyga! Kalian tuh apa-apaan sih?! Ikut ibu ke ruang bk" Dengan berat hati, Reyga dan juga Jeffrian mengangguk kemudian berjalan mengikuti bu Sekar

"Lo sih" Ucap Jeffrian

"Apa sih, lo yang duluan"

"Mang eak?"

"Eak"

"Eak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Khavi & Sagara ✔️EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang