❝ Kota dengan ribuan kenangan, aku kamu dan Bandung❞
Sagara Arshe
°°°
Setelah makan malam, Sagara meminta izin untuk bermain keluar sempat tidak dapat izin. Tetapi Sagara berjanji untuk pulang pukul 22.00, akhirnya ia mendapat izin dari abang dan bunda.
Jalanan kota Bandung yang begitu indah dipandang, banyaknya orang-orang yang berlalu-lalang. Sagara memeluk tubuh Khavi dari belakang, menaruh dagunya di pundak kanan milik Khavi. Di lampu merah, tak sengaja mereka berpapasan dengan Khaell dan Aluna yang juga berhenti di lampu merah.
"Buset, baru juga marahan. Udah pelukan aja, mana nempel banget lagi" Ujar Khaell, Khavi yang belum menyadarinya terkejut dengan kehadiran Khaell di sebelah kanan
"Lah si anying, mau kemana lu?" Tanya Khavi
"Biasa mau ngedate gua" Khavi mengangguk pelan
"Double date yuk" Ajak Khaell yang disetujui oleh Khavi
Ketika lampu merah beralih berwarna hijau, motor dan mobil melaju dengan kecepatan sedang. Sagara tersenyum, menatap jalanan dan juga awan sore yang begitu cantik. Duduk diatas motor menikmati angin sore, Sagara merasakan jika moment ini yang pantas untuk dijadikan moment yang tidak terlupakan. Sampai dimana Khavi membelokkan motornya, berhenti di toko bunga. Ia melihat dengan jelas ketika Khavi turun dari motor, memperhatikan gerak-gerik kekasihnya. Ketika ia melirik ke belakang, tindakan Khaell serupa dengan tindakan Khavi yang meninggalkan kekasihnya masing-masing
"Ini ada kontes meninggalkan pacarnya kah?" Monolognya, ada sekitar 10 menitan Khavi tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Dari jendela, terlihat jelas jika kekasihnya sedang berdiri di depan kasir. Tak mau terlalu memperdulikan, Sagara turun dari motor kemudian mengajak Aluna untuk pergi sebentar
"Jajan dulu yuk, kayanya ada cilok" Ajak Sagara yang disetujui oleh Aluna
Keduanya menyebrang jalan raya, menghampiri gerobak yang dirasa tukang cilok. Sagara mengambil dompet berwarna pink dengan motif pita dari tas, kemudian mengeluarkan satu lembar biru di dalam dompet.
"Pak beli cilok 20.000, di pisah yaa jadi 10.000 - 10.000" Ucap Sagara sembari tersenyum
"Siap neng geulis" Sahut amang-amang cilok sembari memegang kantong plastik untuk membuat pesanan Sagara
"Aku yang traktir ya, simpen lagi aja uangnya" Ujar Sagara yang melihat Aluna akan mengambil dompetnya di dalam tas
"Jangan, jadi ga enak" Sahut Aluna yang masih mengambil dompetnya
"Udah di pesenin, gimana dong" Sagara sengaja memelaskan wajahnya, agar Aluna luluh. Aluna terkekeh melihat ekpresi wajah Sagara, kemudian mengangguk seraya berkata terimakasih
"Ini neng geulis ciloknya" Ucap ramah amang-amang cilok sembari menyodorkan dua plastik cilok, lantas Sagara mengambilnya seraya berkata
"Terimakasih mang, ini uangnya" Ia menyodorkan uang 50.000
"Ini kembaliannya neng" Sagara mengambil uang kembali kemudian mengajak Aluna untuk segera kembali ke depan toko bunga
Dari sebrang, Sagara melihat kekasihnya sudah keluar dari toko bunga. Setelah sudah menyebrang jalan, Sagara menghampiri kekasihnya
"Mau cilok?" Tawarnya pada Khavi
"Astaghfirullah, pantesan gada di sini" Sahut Khavi yang sadari tadi mencari keberadaan kekasihnya yang sudah tak ada di motor, lalu Khavi terkekeh melihat wajah polos milik Sagara. Wangi minyak telon masih tercium, Khavi sungguh menyukainya.
"Saga, I love you" Secara tiba-tiba Khavi menyodorkan buket dengan tatapan yang sangat teduh
"I love you more, Khavi" Ucap Sagara menerima buket, kemudian ia memeluk tubuh Khavi dengan erat.
Acara peluk-pelukan berjalan 5 menit, kini mereka sudah berjalan mengendarai sepeda motor lagi. Tak lama, Khavi memberhentikan lagi motornya. Tidak mau bertanya lebih jauh, Sagara turun dari motor begitupun dengan Khavi
"Ayo poto dulu" Ajaknya pada Khavi, terlihat Sagara excited untuk memotret moment yang sangat menyenangkan perasaannya.
Di sore menjelang malam, mereka berfoto bersama dengan Khaell sebagai fotografernya. Hari yang semula menjadi hari yang paling sial, berubah seketika pada saat Khavi mengajaknya berjalan-jalan mencari udara segar.
Keduanya menghabiskan waktu bersama sampai menjelang malam, Sagara segera meminta untuk dipulangkan. Takut-takut jika sampai di rumah, ia kena omel bunda.
°°°
Diary Arshe
Aku, kamu dan Bandung.
Hari terindah, dengan moment yang tak kalah indahnya. Foto yang akan selalu aku pandang, dikala merindukan Khavi.
Aku selalu mencintaimu, Khaviar Abrar24-April-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Khavi & Sagara ✔️Ending
Novela Juvenil"teruntuk seorang lelaki yang sudah pernah mengubah caraku memandang dunia, terimakasii banyak karena sudah pernah menetap dan hadir di kehidupan ku" - Sagara Arshe