27. Tragedi gudang sekolah

16 15 1
                                    

❝ Why you think that 'bout nude? 'Cause your view's so rude ❞

Nxde - (G)I-DLE

0:35 ──o───────── -4:23
⇄ ◃◃ Ⅱ ▹▹ ↻

°°°

Koridor sekolah sudah ramai murid SMA Merdeka yang berlalu-lalang, dua orang perempuan yang baru saja menginjakkan kakinya di area sekolah menjadi pusat perhatian. Sagara maupun Winata tidak mempedulikan tatapan heran dari mereka, keakraban dari dua orang perempuan yang bermusuhan menjadi perbincangan hangat murid SMA Merdeka

Sagara menggandeng tangan Winata, berjalan berdampingan sembari mengobrol. Dari kejauhan seorang laki-laki tidak senang melihat kedekatan kakak beradik yang baru mengetahui suatu fakta bahwa mereka saudara kandung, sorot mata yang penuh dengan kebencian berpusat kepada perempuan berambut panjang terurai tanpa menambahkan pernak-pernik di rambutnya.

"Kak Nata kenapa engga suka jepitan? Lucu tau kalo rambut panjang kakak ditambahin jepitan" Cakap Sagara yang masih mempunyai banyak energi untuk bawel, ia mengambil satu jepitan berwarna biru langit berbentuk awan

"Kak Nata kenapa engga suka jepitan? Lucu tau kalo rambut panjang kakak ditambahin jepitan" Cakap Sagara yang masih mempunyai banyak energi untuk bawel, ia mengambil satu jepitan berwarna biru langit berbentuk awan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantas Sagara memakaikannya ke rambut Winata, perlakuan yang dilakukan Sagara membuat Winata tertekun diam seribu bahasa. Hatinya tersentuh dengan kelembutan adik kandungnya, tidak salah jika Khavi memilih adik kandungnya daripada dirinya. Rasa bersalah terus menggerogoti hatinya, tak disadari senyuman hangat terlukis di bibir kecil Winata. Baru pertama kali lagi Winata bisa tersenyum bahagia, Sagara yang melihat momen langka lantas tersenyum.

"Makasih" Ucap Winata sembari memegangi jepitan yang sudah menempel pada rambutnya

"Sama-sama, itu jepitan yang di kasih bang Fardan ke Sheshe waktu bang Fardan pulang dari Jakarta. Semua barang Sheshe, itu juga barang kak Nata" Antusias Sagara

Winata berpikir bahwa alasan Sagara selalu memiliki hati yang lembut, itu adalah hasil bunda Shena mendidiknya. Atau bahkan turunan dari bunda Shena itu sendiri, Winata merasa iri namun juga merasa senang. Jika ia selama bertahun-tahun merasakan sakit, maka adik kandungnya harus merasakan kebahagiaan. Ia juga merasa bersalah dengan perbuatannya kepada Sagara, walaupun bukan 100% atas keinginannya. Jeffrian, sosok yang sudah mengendalikan diri Winata selama bertahun-tahun. Adik beda ibu nya itu selalu berusaha agar Winata di anggap sampah oleh semua orang, tak pernah ada rasa empati sama sekali. Terlebih lagi ayah kandungnya yang membenci Winata karena terlahir sebagai perempuan, dengan watak gila Jeffrian memanfaatkan keadaan. Winata membenci ayahnya sendiri, meski ia mengetahui watak jahat dari ayahnya menurun kepada dirinya.

"Sheshe masuk ke kelas dulu yaa, dadahh kak Nata semangat belajarnya. Nanti pulang Sheshe ke kelas kakak yaa" Lamunan Winata tersadar pada saat Sagara berbicara, Winata tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

Khavi & Sagara ✔️EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang