19. Kembali?

16 16 0
                                    

❝Tidak ada yang tidak mungkin❞

Kinan Renata

°°°

"KINANNN!" Sagara segera bangkit kemudian berlari menghampiri Kinan, memeluk tubuh yang selama ini ia rindukan. Berpelukan cukup lama, sampai tak mereka sadari jika air mata mereka saling berjatuhan membasahi seragam mereka.

"Kinan, it's you? Bukan arwah ataupun setan kolam kan?" Tanya Sagara memastikan, yang ditanya hanya terkekeh pelan

"it's me, Sasa" Ucapnya untuk meyakinkan teman semasa kecilnya

Sudah yakin jika Kinan benar-benar orang, Sagara kembali memeluk tubuh Kinan

°°°

Keduanya tertawa melepaskan beban yang mereka tangguh, Sagara tak menyangka jika akan bertemu dengan Kinan. Detik demi detik yang berjalan, Sagara mengingat masalahnya dengan kekasihnya yang tak jelas apa penyebabnya. Mata sayunya menatap kedua mata Kinan, sorotan mata yang meneduhkan.

"Kinan, aku punya masalah. Aku punya pacar, dan dia seharian ini seolah-olah menghindar gamau menjelaskan. Kinan, apa yang salah dari aku? Apa kesalahan yang aku perbuat? Aku gatau, Kinan" Atensi Sagara kembali beralih menatap ikan koi yang dengan hebatnya berenang kesana-kemari, bermain-main dengan ikan-ikan yang lain.

"Aku senang kamu cerita lagi sama aku, Sasa. Sekian lama kita berpisah, akhirnya bisa kembali lagi. Apa kamu udah tanya sama pacar kamu? Saling sapa mungkin?" Sagara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban

"Engga, entah kenapa aku enggan buat samperin dia" Ucap Sagara

"Dan, kamu bisa jelasin kejadian 10 tahun yang lalu? Aku khawatir Kinan, aku takut" Sambung Sagara, ekspresi wajah Kinan sedikit murung namun dengan cepat ia kondisikan.

"Apa yang kamu takutkan, Sasa?"

"Aku takut, takut kamu pergi. Lebih dulu nyusul abang Jerry, Kinan bilang kalo ini bukan mimpi" Sagara terus merasakan takut yang amat mendalam, takut apabila ini hanya sebuah halusinasi ataupun bunga tidur. Namun dengan tiba-tiba keberadaan mereka tidak lagi di taman belakang sekolah, melainkan di bibir pantai yang pemandangannya begitu indah. Tak hanya itu, Sagara dibuat bingung karena Kinan menjadi anak kecil. Sagara menyaksikan orang-orang yang berlalu-lalang dengan membawa ember mainan milik anak-anak mereka, pandangan Sagara kini terfokuskan pada Kinan kecil yang berlari mengejar kelomang. Kelomang yang berlari kencang menuju ombak yang akan menelannya, Kinan kecil tentu tidak mampu mengejarnya.

Sampai pada puncaknya, Kinan kecil tertelan ombak besar dan membawanya ke tengah laut. Sagara yang melihatnya, segera berlari ke tengah laut. Yang aneh dari orang-orang dewasa disana, mengapa hanya melihat Sagara berlarian untuk membantu Kinan kecil. Mengapa tidak ikut serta menolong, hanya memperhatikan dengan tatapan yang tak dapat ia artikan sama sekali. Tak memperdulikan terpaan ombak besar yang terus-menerus menyuruhnya untuk jangan mendekat, sialnya Sagara tidak dapat mengambil pergelangan tangan Kinan kecil. Panik, takut dan was-was mulai bergerumuh di dalam hatinya. Tak sempat berpikir panjang, keberadaan Sagara kembali berbeda.

Kini, berada di tengah laut. Ia kebingungan dikala ia mengetahui jika dirinya sudah berada diatas perahu, hanya seorang diri. Hening, sepi dan tentram. Tengah-tengah lautan yang tak ada terumbu karang yang muncul dipermukaan, suasana tenang berubah menjadi tegang. Sedang enak-enaknya melihat pemandangan, Sagara di terkejutkan dengan munculnya sesuatu di permukaan laut. Ia dayung perahu kecil untuk mendekat memastikan, semakin dekat semakin rasa penasaran membara. Rambut, Sagara melihat rambut yang mengambang sebagian ke permukaan. Itu artinya, ada seseorang yang harus diangkat. Cepat-cepat Sagara terjun ke lautan untuk mengangkat tubuh yang ia pikirkan masih bisa di selamatkan, saat matanya tak sengaja terbuka. Terlihat wajah orang yang ia kenali, Kinan Renata. Sagara bergegas mengangkat tubuh Kinan kecil, namun tubuhnya seolah sudah tertanam di dasar laut sana. Bukan Sagara namanya jika tidak pantang menyerah, Sagara terus mengangkat tubuh Kinan kecil. Hasil yang didapatkan tetap nihil, tak ada hasil yang memuaskan.

Khavi & Sagara ✔️EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang