"Sensei!" Ujar sakura memanggil dengan sedikit keterkejutan dan tak percaya dalam nada suaranya, matanya melebar melihat Kakashi yg menghilang dalam kabut.kabut yg semakin tebal, membuat penglihatan semakin susah. Ditambah tak terlihatnya Kakashi Membuat situasi semakin mencekam, terasa semakin berbahaya.
Naruko meningkatkan ke waspadanya. Meski mengalami Kesulitan dalam merasakan chakra, Naruko tak menyerah, terutama dalam situasi saat ini. Setipis benang sutra dan sedikit kabur seperti penglihatan yg buram tanpa kacamata, hanya seperti itulah yg dapat Naruko deteksi chakra. Sama sekali tak bisa membantu! Dan...sekarang hilang,naruko tak bisa merasakan chakra Zabuza dan Kakashi sedikitpun, hanya Naruto Sasuke dan sakura saja yg bisa sedikit saja Naruko rasakan chakra nya karena jarak mereka yg sangat dekat, tepat di samping nya.
Tapi sudah ada sedikit perkembangan dalam sensor chakra nya, durasi dalam mendeteksi chakra sudah lebih lama dari sebelumnya. Jika dirinya semakin giat melatih kemampuan sensor chakra dan kalau ada yg mengajarinya... Mungkin tak butuh waktu lama Naruko akhirnya menguasai salah satu dari dua kemampuan khas klan ibunya yg sangat ia kagumi.
Untuk sementara, Naruko hanya bisa mengandalkan waspada dan indra pendengar nya saja.meski kemampuan penciuman lebih dari ninja lain... Kecuali inuzuka. dirinya buka keturunan klan siluman anjing setengah serigala itu--julukan yg Naruko pribadi berikan pada klan inuzuka, tak ada yg tau mengenai julukan ini selain Naruko seorang, bisa-bisa dirinya di cabik-cabik cakarnya kiba.
Aroma Zabuza mirip dengan kabut yg menganggu ini. Jadi indra penciuman nya tidak berguna. 'Benar-benar tak ada pilihan ya...' pikir Naruko.
"Delapan pilihan" Terdengar suara Zabuza yg memggema, entah dimana orang nya.
"Huh? Apa? " Sakura berujar tak paham mendengarnya.
Naruto terutama sakura juga Tazuna sampai berkeringat dingin. Was-was dan takut, cemas juga khawatir...campur aduk.
Naruko mengencangkan genggamannya pada kunai di tangannya. Bimbang, apakah dirinya harus melakukan rencana yg terlintas dalam benaknya.. Atau tidak? Trauma dan paranoid anehnya akan danzo...terutama Hiruzen tau, menganggunya. Seolah jika kedua pak tua tau, maka Naruto dan Sasuke dalam bahaya karena dirinya, Lagi-lagi dirinya, Lagi-lagi dan lagi gara-gara Naruko Uzumaki.
"Pembawa sial!"
"Bencana!"
"Monster!"
"Pembawa masalah!"
Perkataan penduduk desa tertuang, berputar kembali dalam pikiran nya.
"Ya, benar. Mereka benar" Kali ini, bisikan itu datang lagi dalam pikiran nya, yg tersembunyi dalam kotak pandora nya. "Jangan mengelak, jangan membela diri dengan membuat berbagai alasan. Semua salahmu, kau benar-benar masalah ya... Dasar monster pembawa sial yg egois dan kekanak-kanakan, bodoh".
Kegugupan Naruko ketika mengambil keputusan, memunculkan paranoid dan trauma tidak jelasnya, memutar semua perkataan kejam penduduk desa dan bisikan rasa bersalah nya yg menjadi iblis bayangan dari kotak pandora yg selalu membisikkan dengan manis dan lembut perkataan yg memojokkan Naruko.
'Tidak Naruko!' pikir Naruko, memejamkan matanya sekilas sambil menggeleng sedikit kencang, menyingkirkan semua hal itu dalam pikiran dan benaknya. 'Sadar!! Sekarang kau tak ada di desa! Tak ada anak buah Danzo disini, dan.... Mengenai Hatake-san melapor pada Sarutobi-san tua itu... Nanti diperkirakan. Sekarang nyawa empat orang ini yg penting'.
"Otak, tulang belakang, paru-paru, hati... Leher dan tulang selangka" Suara Zabuza bergema di udara, menyebutkan organ-organ, yang jika ditusuk, pasti akan membuat lawan mati.
"ginjal, jantung. Sekarang, aku pilih yg mana ya??".Jujur..tak hanya timnya, situasi dan perkataan dari lawan yg tak pernah diharapkan Naruko,
membuatnya juga takut,sama seperti timnya. Tapi... Bukan untuk dirinya, Naruko takut keselamatan anggota timnya dan Tazuna dipertaruhkan disini.'Tak kan ku biarkan satu pun' Naruko dengan tegas dan sungguh dalan pikiran nya. Tatapan tajamnya melirik sekitar. Genggaman Naruko pada kuncinya mengecam, kunai yg memiliki rumus jutsu yg familiar di kertas yg tertempel erat membalut gagang kunai, hiraisin.
Tiba-tiba chakra biru yg dikeluarkan oleh Kakashi menghilangkan sedikit kabut, menyentak tiga dari empat anggota geninnya dan Tazuna. Sementara Naruko tersenyum dengan tindakan yg dilakukan Kakashi.
'Langkah bagus Hatake-san' pikir Naruko senang. Tanpa sengaja Naruko melihat Sasuke yg gemetar ketakutan oleh hawa membunuh Kakashi.
'Hawa membunuh yg dahsyat! Jika aku bergerak sedikit saja, rasanya seperti akan mati terbunuh. Jika aku berada disini selama satu jam, aku bisa gila!niat membunuh dari seorang Jounin... Tekanan ini terasa meremukkan jiwa...' pikir Sasuke ketakutan dengan hawa membunuh yg tajam dari Kakashi, tangan Sasuke dengan gemetar bergerak ke kunai di tangannya, tampaknya mulai goyah dalam ketakutan. 'Tidak mungkin! Aku lebih baik mati daripada merasakan tekanan seperti ini!'.
Dengan hati-hati Naruko meraih tangan Sasuke yg Mengganggengg kunai. Membuat kepala Uchiha tersentak kearah Naruko karena ketakutan, terlihat jelas di mata hitam Sasuke.
Tersenyum, Naruko berujar dengan lembut,menenangkan dan keyakinan yg kuat. "Tidak apa-apa, aku ada disini. Kau tau, Aku kuat. aku akan melindungimu dan yg lain". Meremas tangan Sasuke untuk semakin meyakinkan uchiha.
Ketakutan yg sempat Sasuke rasakan menghilang entah kemana. Tatapannya pada Naruko melembut tanpa dirinya sadar, terutama ketikan rambut merah yg tak melihat kearahnya lagi Sedikit mendekat ke dirinya. Gemetarnya berhenti dan mengencangkan cengkeraman tangannya pada Naruko sebagai balasan.
Naruko yg memiliki darah Uzumaki, jgn tentu memiliki sedikit kebodohanya, tak menyadari tindakannya yg tak sadar mendekat ke Sasuke tadi. Kini setelah merasakan balasan Sasuke di tangannya,dengan polos tersenyum sangat meyakinkan pada Sasuke yg kini menoleh menatap Kakashi setelah merasakan balasan Sasuke di tangannya.
....

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruko Uzumaki_ [slow Up]
Hayran KurguLanjutan/sambungan dari fanfic Naruko Uzumaki. Karena kayaknya udah kebanyakan disana, makanya saya lanjut ceritanya disini. Chapter 108