● Love In The Strawberry Garden Part.01

3.2K 137 6
                                    

🎀 Budayakan vote sebelum membaca, terimakasih

.

.

.

Dengan perasaan panik dan khawatir saat ini Jimin sedang berjalan menuju ruangan Ayahnya. Setelah mendengar kabar jika Ayahnya dilarikan ke rumah sakit, saat itu juga Jimin langsung meninggalkan kampusnya menuju rumah sakit.

Hari ini Tuan Park dilarikan ke rumah sakit karna terkena serangan jantung. Siang tadi setelah mendengar kabar jika perusahaannya mengalami kebangkrutan, tiba² dadanya terasa sesak dan dia langsung terjatuh pingsan di ruangannya. Karna itulah Jimin langsung pergi meninggalkan kelasnya untuk melihat keadaan Ayahnya.

Sampai di depan ruangan Ayahnya, Jimin hanya berdiri tanpa ada niatan sedikit pun untuk membuka pintu. Dia belum bisa menerima kabar jika sang Ayah dirawat di rumah sakit, belum lagi dengan kabar perusahaan Ayahnya yg berada di ambang kebangkrutan.

Jimin benar² belum siap jika harus hidup dalam kemiskinan, membayangkannya saja sudah membuatnya merasa tertekan. Sejak kecil Jimin sudah terbiasa hidup mewah dan kali ini dia tidak sanggup jika hal itu benar² terjadi dalam hidupnya.

Sudah cukup lama Jimin berdiri di depan pintu, tak lama pintu terbuka menampilkan pria paruh baya yg membungkuk memberi salam kepadanya.

"Tuan Muda? Anda sudah datang?
"Tuan besar ada di dalam, mari silahkan masuk," Jimin hanya mengangguk lalu mengikuti pria paruh baya yg menjabat sebagai tangan kanan Ayahnya itu masuk ke dalam ruangan.

"Sebenarnya apa yg terjadi Paman? Kenapa Appa bisa terkena serangan jantung?" tanya Jimin tanpa menatap pria paruh baya itu, matanya hanya tertuju kepada sang Ayah yg berbaring lemah di atas ranjang.

"Perusahaan Park Company mengalami kebangkrutan akibat saham yg di rebut paksa oleh perusahaan lain Tuan Muda," pria paruh baya itu mulai menjelaskan semuanya kepada Jimin.

Jimin hanya bisa meneteskan air mata setelah mendengar penjelasan itu. Jimin benar² takut, dia takut jika semua yg di pikirkannya sejak tadi benar² terjadi.

"Tuan muda, Tuan besar menitipkan pesan kepada saya untuk menyampaikan sesuatu kepada Tuan Muda," pria paruh baya itu mendekat lalu berdiri di samping Jimin.

"Katakan paman Jang, apa yg ingin Appa sampaikan padaku," Jimin menatap pria paruh baya yg bernama Jang Jayeol itu dengan wajah sedih.

"Mendiang nyonya besar memiliki kebun strawberry yg cukup besar di Daegu, Tuan besar ingin Tuan Muda mengelola kebun itu. Perkebunan itu sampai saat ini masih berkembang pesat, dan di sana juga sudah ada beberapa pegawai yg mengurus perkebunan itu. Kebun itu sejak dulu sudah di kelola oleh sahabat Tuan besar bersama keluarganya," Paman Jang mejelaskan semua sesuai dengan permintaan Tuan Park.

"Apa aku harus melakukannya paman?aku belum memiliki pengalaman bekerja seperti itu," tanya sedikit Jimin ragu.

"Tenang saja Tuan Muda, di sana akan ada yg membantu Tuan Muda," Paman Jang mengelus bahu Jimin sambil tersenyum.

Jimin terdiam, dia benar² bingung harus bagaimana? Haruskah dia mengikuti kemauan Ayahnya? Tapi jika dia tidak mau, apa yg harus dia lakukan untuk menolong Ayahnya?

Jimin yakin setelah ini semua aset Ayahnya akan di sita oleh bank, termasuk rumah mewah dan mobil mewah milik Ayahnya. Tanpa berpikir panjang akhirnya Jimin mengambil keputusan yg menurutnya benar.

"Baiklah paman aku mau, kapan aku bisa pergi ke Daegu?" tanya Jimin pasrah.

"Terserah Tuan Muda, aku akan mengantar Tuan Muda kapan pun Tuan Muda siap," Paman Jang menatap Jimin dengan tatatapan sedih.

Yoonmin ● One Shoot || BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang