"Calandra!"
Para remaja yang berbaris di sepanjang trotoar— menunggu jemputan pulang —kompak menolehkan kepala. Nggak terkecuali gadis cantik berambut sebahu yang saat ini sudah menyengir lucu. Calandra namanya, gadis itu melambai-lambaikan tangan saat menyadari kehadiran sosok pemuda tampan yang berada di seberang jalan.
"Kak El!" Pekiknya kencang.
Sisi Calandra yang satu ini memang sudah biasa ditemukan sehari-hari jadi nggak heran mengapa teman-teman sekolahnya tampak biasa saja. Sementara di depan sana, Rafael— oleh Calandra biasa dipanggil 'Kak El' —tengah berusaha memangkas jarak di antara mereka. Pemuda berstatus mahasiswa itu menyeberang sambil merentangkan satu tangannya sebagai upaya menghentikan kendaraan-kendaraan yang hendak melaju kencang. Senyum di wajahnya kian kentara membuat jantung Calandra semakin berdebar saja.
Calandra memang menaruh hati pada pemuda itu, nggak tahu kapan mulainya yang pasti sudah cukup lama dia menyadari perasaan asing itu. Mungkin saat Rafael menjemputnya pulang dari sekolah untuk pertama kali? Atau mungkin sekitar 4 bulan yang lalu saat Rafael mengajaknya berkenalan? Entahlah, dia nggak begitu ingat.
"Habis ini mau kemana?" Sebuah pertanyaan meluncur keluar dari belah bibir Rafael.
"Gak kemana-mana, kok..." Balas Calandra.
"Ikut kakak, yuk?" Sudah seperti agenda wajib bagi Rafael mengajak Calandra berkeliaran sebelum mengantar gadis itu pulang. Dia memang suka menghabiskan waktu dengan remaja 16 tahun itu.
"Ayuk! Emangnya Kak El mau bawa Rara kemana?"
"Nonton, mau?"
"Mau!!!" Calandra menyahut penuh semangat.
Rafael terkekeh pelan lantas tanpa persetujuan sigap menggandeng tangan Calandra, membawa langkah mereka menuju mobil yang terparkir di seberang jalan. Calandra tersipu malu, menunduk demi sembunyikan rona merah di kedua pipi tembamnya. Bisa-bisanya dia tergila-gila pada pemuda yang usianya 7 tahun lebih tua darinya.
"Pakai Seatbeltnya, Ra."
Keduanya sudah berada di dalam mobil. Calandra menyengir lebar tapi nggak urung mengindahkan perintah Rafael. Padahal dia sengaja ingin Rafael yang memakaikan seatbelt untuknya.
"Kak El hilang kemana aja? Udah seminggu nggak jemput Rara, telpon Rara juga gak, chat apalagi."
Kalimat yang dilontarkan Calandra sarat akan kekesalan. Dia sudah menahannya dari tadi, begitu banyak protes yang ingin dia muntahkan perihal keberadaan Rafael dalam beberapa hari terakhir.
"Kakak kan sibuk kuliah, Dek."
"Masa, sih? Di story IG Kak El asik jalan-jalan tuh?"
Celotehan Calandra terdengar sinis sehingga Rafael tergoda mencari tahu ekspresi gadis itu melalui ekor matanya. Senyum di bibirnya tersungging mendapati Calandra yang tengah bersungut-sungut kesal. Merasa gemas Rafael pun nggak ragu mencubit pipi bulat Calandra, membuat gadis itu menjerit kaget dan meronta-ronta menjauhkan dirinya.
"Lepas ihhh!!" Rengek Calandra sambil berusaha menepis tangan Rafael.
"Gemes banget adeknya Kak El!"
Oh, adik, ya? Kalimat Rafael sedikitnya berhasil menyentil hati mungil Calandra. Dia nggak mau hanya dianggap adik oleh Rafael. Mengingat Calandra selalu terang-terangan menunjukkan rasa sukanya harusnya Rafael sudah tahu mengenai perasaannya. Kecuali jika Rafael memang sengaja menutup mata terhadap perasaan Calandra.
'It's okay, mungkin kak El nungguin Rara legal dulu baru dipacarin. Hehe.' Batin Calandra sekedar menyemangati diri.
"Udah dong, jangan cemberut terus... Kan mau Kakak ajak jalan?" Calandra memang mudah merajuk. Dan Rafael selalu memiliki ribuan cara untuk mengembalikan senyum cerahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Calie's Heel (END)
RomanceIf you don't know how to 'mencintai seseorang dengan ugal-ugalan' go ask to Madhava Rafael! CW! • Markhyuck face claim • Genderswitch • 18+ • Harsh Words • Semi Baku • Love Story, Family, Fluffy