#Epilog; Give Up to You

277 27 2
                                    

"Aku yang mau dijodohin sama kamu waktu itu. Tapi aku harus kecewa karena calon pasanganku malah kabur dari rumah. Jadi aku minta izin orang tuamu buat cari kamu dan mereka setuju. Kusuruh Ayen cari tahu tentangmu, terus dalam satu minggu, kuculik kamu," jelas Chris dengan cengiran tanpa dosa. "Lagipula, udah kubilang kita pernah ketemu di Be Club. Waktu itu ada jalang wanita baru yang menolakmu dan lebih memilihku."

Hyunjin agak syok dengan semua penjelasan Chris. "Jadi, kamu yang mau dijodohin sama aku waktu itu?" gumam Hyunjin pelan. Namun, di akhir cerita, Hyunjin sontak menyipitkan matanya menatap tajam Si Pirang di sebelah. Kembali dipukulnya bahu lebar Chris, kali ini lebih keras. "Jadi, kamu juga yang dipilih jalang cantik itu?! Dasar tua!"

"Hei, kamu masih dendam aja? Padahal kamu juga main sama uke manis di sebelah kamarku."

Hyunjin memelototkan matanya dengan wajah merah, entah terbakar malu atau emosi sampai ubun. Chris tertawa renyah melihat ekspresi itu terpampang di wajah Hyunjin. Lantas mencium kedua pipinya yang bersemu tomat matang.

"Gak perlu marah, bajingan kecil," gumam Chris. Lalu mengecup cepat bibir tebal Hyunjin. "Udah lama gak kucium bibir itu. Lagi, lagi."

Sebelah tangan Chris yang lain meraih dagu Hyunjin. Mempertemukan dua belah labium mereka dalam satu pagutan. Awalnya Hyunjin tidak membalas karena masih kesal dengan kelakuan Chris di waktu yang sudah lewat. Namun, bibir seksi Chris terus saja menyesap bibir tebalnya bergantian atas-bawah, ditambah belaian halus di pinggangnya membuat Hyunjin terbuai dan terbawa suasana.

Mulai mengalungkan lengannya di leher Si Pirang hingga Chris beralih ke atas Hyunjin. Mengungkung Si Manis dengan badan besar penuh ototnya. Hyunjin mulai melenguh ketika lidah nakal Si Pirang berhasil menerobos goa hangatnya. Mengabsen isi mulut dan menggodanya dengan gelitikan halus di langit-langitnya.

Chris semakin menghimpit Hyunjin ke bawah sampai Hyunjin melepas pagutan mereka dan mengaduh, "Akh! Sakit, Chris! Bangun!" Ditepuknya berkali-kali bahu Chris karena dadanya terhimpit antara dada bidang Chris dan tempat tidur empuk. Dia belum pulih benar dan bagian itu masih sakit.

"Sorry," ucap Chris setengah panik sambil menaikkan tubuhnya. Mata sayunya menatap pahatan Tuhan yang amat ciamik bak turunan dewa. Mengelus pipi tirus itu lembut tanpa berkedip. Chris puas bisa membuat bibir tebal itu makin bengkak dan jadi lebih berwarna dari sekadar pucat.

Hyunjin mengelus punggung tangan Chris di pipinya. Lantas bertanya suatu hal lain yang masih mengganjal di benaknya. "Rasanya aku pernah lihat cincin ini, Chris."

"Jelas. Kamu pernah pakai itu di lehermu," jawab Chris.

Hyunjin tercenung sejenak. Lalu kembali melebarkan mata kucingnya. "Ini bandul choker, ya!?"

Chris terkekeh pelan dan merunduk lagi. Kali ini menangkup kedua pipi Hyunjin dan membubuhkan kecupan-kecupan manis di bibir Si Pemuda Hwang. "Jelas, kamu kan tunanganku," bisik Chris tepat di depan bibir Hyunjin.

Mendadak aura serius dan dominan menguar di sekitar mereka. Napas Hyunjin agak tercekat sedetik, sebelum ibu jari Chris di kedua pipinya bergerak mengusap lembut. Dahi mereka bersatu dan peraduan napas hangat tidak terelakkan lagi.

"Hwang Hyunjin, marry me?" Meski itu kalimat tanya, Hyunjin mendengarnya seperti pernyataan.

Senyum lebar Si Legam tertarik lebar. "Kalau aku tolak, kamu pasti bakal pake caramu sendiri biar aku nerima kamu dalam bentuk apapun. Iya, 'kan?"

Chris terkikik kecil. "Of course, Sweet. You're forever mine, Hwang Hyunjin."

Lalu ciuman panjang kembali dijalin keduanya. Ya, Hyunjin tidak punya pilihan, bukan?

~END~

.
.
.
.
.
.
.

—by devilbrush.

Don't forget to vomment, 여러분~!

How to EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang