Semua anggota geng neraka sudah berkumpul di depan ruangan ICU, tempat di mana Gama berada. Mereka hanya bisa melihatnya dari luar saja karena tidak diperbolehkan masuk kecuali satu persatu."Ini rumah sakit, bukan bukan tempat buat hajatan." Sindir seorang dokter yang sedang lewat karena merasa aneh saat melihat seluruh anggota geng NERAKA duduk di lantai dan berjejer disepanjang ruangan ICU.
"Bacot kali dia, untung dokter," cibir Dew dengan suara seraknya karena habis menangis. Cowok itu tidak berhenti menangis saat mendengar kabar kalau Gama koma karena dialah orang yang paling menyayangi Gama di antara anggota NERAKA lainnya.
"Emang kenapa kalau dia dokter ? Takut disuntik ?" Tanya Kenzo.
"Kalau gue apa-apain, ntar dia nggak mau ngerawat Pak bos lagi," balas Dew.
"Iya juga sih," ucap Kenzo karena memang benar kalau saat ini mereka tidak bisa membuat masalah.
Tidak lama kemudian, Dew kembali menangis. Bukannya kasian melihatnya, yang lainnya malah menertawakannya.
"Lebay banget sih lo, malu gue diliatin orang-orang," ucap Harsa.
"Copot aja muka lo kalau gak mau diliatin orang-orang, gimana gue nggak nangis kalau liat keadaan Pak bos kaya gitu. Dulu se fatal apapun tawuran yang kita lakuin, luka bos gak separah ini. Gue selalu keinget Pak bos, ya walaupun dia ngeselin tapi dia tetap baik. Gue kangen di traktir sama dia," tangis Dew.
"Ah, matre lo." Cibir Kenzo.
"Nangis gak guna," ucap Vino.
"Tapi, dengan nangis itu hati bisa lebih lega ," sahut Dew sambil membersihkan ingusnya menggunakan kaos putih yang ia pakai di balik jaket hitam kebanggaan nya.
"Jorok banget sih lo, pantes cewek nggak ada yang mau," ucap Kenzo karena ia rasanya ingin muntah melihatnya. Gus yang satu ini memang sangat menjaga kebersihan, karena itu memang kebiasaan nya sejak kecil. Bahkan ia tidak suka jika barang barangnya ada yang kotor ataupun terkena debu sedikit saja.
"Shut, diam dulu ! Anak mommy lagi nangis, jadi jangan diganggu. Ntar makin nangis," peringat Harsa.
"Ejek aja terus, hari ini gue gak bakal marah sama kalian karena amarah gue udah habis di Naka BANGSAT itu. Anjing banget," teriak Dew sambil mengacak-acak rambutnya.
Aylin dan Hasbi pun sudah datang dan segera pergi ke ICU.
"Bu bos udah datang tuh," ucap Harsa saat melihat Aylin berjalan ke arah mereka.
"Siapa tau bisa jadi obat yang paling ampuh buat Pak bos," ucap Kenzo.
"Aamiin," sahut Dew.
Tanpa menjawab sapaan dari siapapun, Aylin langsung masuk ke ruangan ICU dan Hasbi hanya berdiri di depan pintu saja.
Aylin duduk di kursi di samping brankar nya Gama lalu ia meraih tangan cowok itu. Ia genggam dengan sangat erat, "kenapa Kak Gama nggak bangun-bangun sih ? Nggak capek tidur mulu ? Nggak kangen sama aku hah ?Marah gara-gara aku akhirin hubungan kita ? Oke, gimana kalau kita buat perjanjian aja. Kalau kak Gama bangun, aku bakal ngasih kesempatan kedua buah hubungan kita. Ayo bangun ! Bangun kak Gama ! Udah banyak orang yang nungguin Kak Gama, tapi kak Gama malah ngelunjak. Kalo Kak Gama gak bangun, aku gak mau bicara sama kamu lagi," ucap Aylin tapi Gama tetap menutup matanya sehingga membuat air mata Aylin tidak bisa dibendung lagi dan menetes ke tangannya Gama.
"Bangun Kak Gama ! Aku kangen Kamu, kangen di gangguin kamu, kangen ocehan kamu, kangen kamu marah marah, pokoknya kangen semuanya," tangisnya lalu mencium tangan Gama sehingga Hasbi langsung pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My guardian Angel [ON GOING ]
Teen Fiction"Hanya sekedar menjaga, tapi tidak bisa memiliki" *** "Ay," "Pembunuh gak pantes sebut sebut nama aku !" "Aku harus gimana lagi biar kamu percaya Ay ?" "Nyawa dibalas dengan nyawa" "Kamu mau aku mati ?" "Iya" "Kalau kematian aku buat kamu bahagia, m...