" Bukan tentang orang nya tapi kenangan bersama nya"- Aylin Alvinandra Mahardhika -
***
Hasbi duduk di kamarnya tanpa menyalakan lampunya. Setelah ia bebas dari penjara, ia tinggal di rumah besar milik almarhum kakeknya yaitu ayah dari Hani.
Hasbi sangat kesepian tinggal di rumah besar bak istana itu karena hanya ada pelayan saja di sana, tapi pelayan berbeda dengan keluarga. Tidak ada kehangatan dan kasih sayang di sana.
Sejak kecil Hasbi memang tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, tapi dulu dia memiliki Aylin yang selalu menemaninya dan sekarang dia hanya seorang diri karena cewek itu membencinya.
Semua orang menganggapnya sebagai penjahat yang tidak mempunyai hati, tapi mereka tidak tau kalau dia hanyalah seorang anak laki-laki yang kesepian dan memerlukan kasih sayang.
"Aku bisa nerima semua luka, tapi aku nggak sanggup nerima kebencian kamu Ay. Gara-gara laki-laki tua itu aku di penjara dan kehilangan kamu. Apa nggak cukup dia nolak aku sebagai anaknya ?" Gumam Hasbi sambil menoreh-noreh tangannya dengan pecahan kaca, bahkan luka sayatan yang ia lakukan kemarin belum sembuh. Ia malah menambahnya lagi.
Di satu sisi Aylin sedang duduk di rerumputan taman depan rumahnya sambil menatap langit.
"Lagi ngapain?" tanya Gempa yang baru pulang.
"Nggak ada, jam segini Abang baru pulang kuliah ?" tanya Aylin.
"Enggak, gue tadi ke kantor dulu." Sahut Gempa.
"Oh gitu, kok kelihatannya kayak ada masalah ?" tanya Aylin.
"Enggak kok, mungkin cuma kecapean doang." ucap Gempa.
"Mau aku buatin teh atau kopi ?" Tanya Aylin.
"Nggak usah, biar bi Sari aja yang bikinin. Gue masuk duluan ya, lu jangan lama-lama di sini ntar masuk angin !" ucap Gempa
"Iya," sahut Aylin lalu Gempa pergi setelah mengacak-acak rambutnya sedangkan Aylin kembali menatap bulan dan bintang-bintang yang ada di langit.
"Hai," sapa Gama lalu duduk di samping Aylin.
"Hm," sahut Aylin tanpa menoleh ke arah cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My guardian Angel [ON GOING ]
Ficção Adolescente"Hanya sekedar menjaga, tapi tidak bisa memiliki" *** "Ay," "Pembunuh gak pantes sebut sebut nama aku !" "Aku harus gimana lagi biar kamu percaya Ay ?" "Nyawa dibalas dengan nyawa" "Kamu mau aku mati ?" "Iya" "Kalau kematian aku buat kamu bahagia, m...