Tak terasa seminggu sudah berlalu dan Gama masih saja koma, padahal hari ini adalah hari kelulusan untuknya dan hari kenaikan kelas untuk Aylin.
Semua orang tua murid datang ke sekolah untuk pengambilan raport sehingga Aylin merasa sedih karena tidak akan ada orang tua yang mengambilkan raportnya. Meski Yanti datang, dia hanya mengambilkan raport Shella saja.
"UNTUK SELURUH KELAS 12, KALIAN SEMUA DINYATAKAN LULUS KECUALI GAMA, KARENA DIA AKAN MELAKUKAN UJIAN SUSULAN." Pak Jamal mengumumkan nya di depan panggung sehingga para murid kelas 12 berteriak heboh kecuali Vino, Harsa, Kenzo, dan Dew. Mereka merasa sedih karena Gama tidak ada dalam acara bahagia ini.
Bu Acha pun juga ikut naik ke panggung dan mengambil micnya dari MC, "SAYA SELAKU WALI KELAS 10 A MENGUMUMKAN BAHWA PERINGKAT PERTAMA DI DIDAPATKAN OLEH AYLIN ALVINANDRA MAHARDHIKA." Ucap Bu Acha lalu semua orang bertepuk tangan. "Aylin, silahkan maju bersama orang tua kamu untuk mengambil raport serta piagamnya !" Lanjut nya lalu Aylin maju ke depan dan naik ke atas panggung.
Bukannya raut bahagia yang ia tunjukkan, Aylin malah terlihat sedih karena tidak ada orang tua yang menemaninya. Bahkan dia sudah menatap Yanti dari atas panggung dengan ekspresi memohon agar menemaninya, tapi ibunya itu malah memalingkan wajahnya.
"Orang tua kamu tidak datang ya ?" Tanya Bu Acha dan Aylin hanya bisa menundukkan wajahnya.
"Mana mungkin saya tidak datang," teriak seseorang sehingga semua sorot mata tertuju padanya.
"Papa," ucap Aylin karena orang itu adalah Yuan.
Yuan naik ke atas panggung dan berdiri di samping Aylin.
"Loh bukannya Anda adalah ayahnya Gama ?" Tanya Bu Acha.
"Benar," sahut Yuan.
"Berarti Gama dan Aylin bersaudara ?" tanya Bu Acha yang kebingungan.
"Tidak," jawab Yuan dengan begitu santai. "Apa salahnya jika saya menemani calon menantu saya ?" Ucap nya lagi sehingga semua orang kaget termasuk Aylin.
"Papa dan Gempa sudah tau tentang hubungan kamu dengan Gama, dan kami nggak marah sama sekali. Malah bahagia," bisik Yuan pada Aylin.
"Setelah Aylin lulus, saya akan menikahkannya dengan Gama. Jadi dia sudah seperti putri saya sendiri," ucap Yuan.
"Baiklah kalau begitu, untuk peringkat keduanya didapatkan oleh Hasbi Anggara. Silahkan maju bersama orang tua kamu," ucap Bu Acha lalu Hasbi maju ke depan bersama dengan Fatimah dan semua orang pun bertepuk tangan untuknya.
"Tidak disangka bukan, padahal Hasbi baru saja bergabung ke sekolah ini setelah dari penjara. Tapi dia bisa merebut posisi yang lain dari semester 1, kami semua bangga sama kamu Hasbi. Kamu sangat sabar dan tangguh dalam menghadapi masalah, bahkan kamu pernah dipenjara atas kejahatan yang tidak pernah kamu lakukan tapi kamu tetap kuat untuk melanjutkan pendidikan. Tidak ada anak sekuat kamu," ucap Bu Acha lalu semua orang bertepuk tangan lagi.
"Selanjutnya peringkat ketiga didapatkan oleh Stevanny Anggara," belum selesai Bu Acha mengumumkannya, Stevanny sudah berlari naik ke atas panggung dan langsung memeluk Fatimah dan Hasbi.
"Gue gak pernah liat kenaikan kelas selebay ini," gumam Gempa yang menyaksikannya dari bawah panggung.
Bu Acha pun menyerahkan raport dan piagam kepada mereka.
***
"Woi, lo nggak mau ngasih gue hadiah ?" ucap Stevanny lalu duduk di samping Gempa yang sedang fokus menatap layar handphone nya.
"Lo mau apa ?" Tanya Gempa tanpa menoleh ke arah istrinya itu.
"Apa aja," jawab Vanny.
"Oke nanti gue pesenin tiket ke Korea," ucap Gempa sehingga Vanny sangat bahagia dan melompat lompat kegirangan. "Seriously ?" Teriaknya dan Gempa hanya mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My guardian Angel [ON GOING ]
Novela Juvenil"Hanya sekedar menjaga, tapi tidak bisa memiliki" *** "Ay," "Pembunuh gak pantes sebut sebut nama aku !" "Aku harus gimana lagi biar kamu percaya Ay ?" "Nyawa dibalas dengan nyawa" "Kamu mau aku mati ?" "Iya" "Kalau kematian aku buat kamu bahagia, m...