10. SHEIZA DAN LUKA BARU

303 34 0
                                    

"Protagonis pasti tetap punya sisi antagonis. Pun dengan antagonis yang pasti juga punya sisi protagonis. Hanya saja, kita tidak bisa menilai dari satu sudut pandang. Ingat, manusia itu penuh kejutan"

-Manusia-

🥀🥀🥀

Setelah kejadian tak mengenakkan yang terjadi pada mereka tadi, Jeandra berniat untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar pulau, itung-itung juga untuk mencari sinyal.

"T-tolong..."

Sontak Jeandra menghantikan langkahnya. Melihat sekeliling dan menajamkan indra pendengarannya.

Kedua netranya spontan membulat melihat sosok perempuan dengan penampilan berantakan dan lengan dan mulut yang berdarah, berjalan tertatih-tatih menuju ke arahnya.

Tepat di depan Jeandra, perempuan itu berdiri dengan raut ketakutan dan tatapan memohon. "T-tolongin gue"

"L-lo siapa? Lo kenapa ada di sini?" Jeandra panik, ia tak tahu apa-apa sekarang.

"G-gue korban Tragedi Pulau Hilang, mereka mau bunuh gue. Gue mau kabur, t-tolong"

Jeandra melotot kaget. Tragedi Pulau Hilang?

"Tragedi Pulau Hilang? Itu sepuluh tahun yang lalu, kan? Gimana bisa lo bertahan hidup selama itu dengan kondisi yang gak memungkinkan?!" cerocos Jeandra.

"G-gue takut. Gue bakal ditumbalin. Tolongin gue" perempuan itu tak membalas rentetan pertanyaan yang ditujukan Jeandra padanya.

"Oke, lo bisa ikut gue ke tenda, disana ada teman-teman gue. Kita mungkin bisa bantu selesain masalah lo" tawar Jeandra kemudian membantu gadis itu berjalan menuju tenda setelah mendapat persetujuan.

"Nama lo siapa?" tanya gadis itu pada Jeandra yang fokus berjalan.

"Jeandra" singkat Jeandra. Kemudian menatap sekilas perempuan itu. "Lo?"

"Gue Meiza" ucap gadis bernama Meiza itu sedikit tersenyum.

Larut dalam keheningan selama perjalanan. Tak terasa mereka sudah sampai di tenda. Semua spontan memandang mereka dengan tatapan menuntut penjelasan.

"Nyulik anak orang lo?" ceplos Rey tidak beradab. Praktis mendapat templengan gratis dari Sonya.

"Sembarangan" cetus Jeandra datar.

"Dia Meiza" Jeandra melirik Meiza yang masih diam menunduk. "Salah satu korban Tragedi Pulau Hilang"

"HAH?!"

"Kalem, Nya!" tegur Wulan seolah dirinya lah yang paling kalem disini.
Sonya hanya nyengir dengan watadosnya.

"Kalian ingat? Tragedi Pulau Hilang tepatnya tahun 2012. Memakan 30 orang korban yang sampai sekarang gak ketemu" jelas Jeandra.

Mereka kompak mengangguk.

"Meiza salah satunya"

🥀🥀🥀

Tragedi Pulau Hilang. Tercatat dalam sejarah kelam Sinantuah. Duka dalam bagi Tanah Ibu Pertiwi. Nestapa bagi atma Indonesia.

30 jiwa raga bernama perempuan lenyap dari sorotan publik. Tahun 2012 silam, menjadi kelamnya Indonesia, sukses membuat Ibu Pertiwi menangis karena ulah oknum biadab yang tidak bertanggung jawab.

Tahun 2012, tanah Sinantuah penuh dengan air mata. Sejak tahun itu, selalu ada jiwa yang pergi dengan emosi, selalu ada jiwa yang pergi dengan kesedihan dan dendam.

Laut Nestapa [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang