5.

478 99 16
                                    

Jay baru saja selesai menyiapkan dirinya, kini ia sedang menatap pantulan dirinya dari meja kaca rias itu, iapun sedikit memajukan badannya dan menahan dirinya dengan kedua tangannya yang bertumpu di meja. Jay menatap lekat pantulan dirinya dalam cermin itu

"Lo ganteng Jayden, banyak cewek diluar sana yang ngejar-ngejar lo.."

"Tapi sayang, gak ada yang berhasil ngambil hati lo selain orang yang bernama Alyn Eleonara ini, lo dipelet kah Jay kkk....

Dan bangsatnya dengan gua cuma membayangkan mukannya aja bisa buat gua langsung turn on begini..."

Ujar Jay yang saat ini sedang mengelus sekilas kebanggaannya dari luar celana hitamnya, sambil menyeringai menatap dirinya

"Lo apain gua Lynn, sampe gua bisa secinta ini- oh, atau.... Se obsesi ini sama lo"

Jay reflek menunduk saat pemikiran bejatnya timbul begitu saja dan iapun memejamkan matanya untuk beberapa saat sampai keadaan dirinya maupun pikirannya tenang

10 menit kemudian, Jay membuka matanya dan kembali mendongak untuk melihat jam yang ada di dinding kamarnya itu.

Jam 20.30

Lebih baik dirinya bergegas pergi lebih awal dibanding memikirkan si cantik yang tidak tahu jika dirinya sangat terobse- lupakan.

Akhirnya, Jay bergegas mengambil kunci mobil dan dompetnya yang langsung ia masukan kedalam saku celana belakangnya sambil berjalan keluar dari kamar apartemennya

Membutuhkan waktu 20 menit perjalanan menuju club tempat ia bekerja tanpa adanya hambatan macet dalam perjalanan, mengingat ia berangkat dijam-jam yang cukup lenggang.

Tepat jam 20.51, Jay pun sampai di area parkir club tersebut. Sebelum benar-benar keluar ia sempatkan mengaca pada layar ponselnya membenarkan tatanan rambutnya.

Jay membuka pintu mobil dan segera keluar, tak lupa mengunci mobil tersebut dan berjalan kearah salah satu penjaga pintu club malam tersebut

"Oh, lo udah dateng. Tadi Madam Cherry kasih gua pesen buat lo, katanya kalo Jay dateng suruh langsung keruangan blio. Jadi, lo lagi ditunggu disana"

Ujar salah satu penjaga pintu masuk club tersebut, dan Jay hanya mengangguk-anggukan kepala saja sambil memberikan kunci pada penjaga tersebut

"Oke, titip kunci"-Jay

Setelah berbicara tersebut, Jay pun langsung masuk kedalam club tersebut. Belum terlalu ramai, karena mengingat club akan mulai ramai tepat jam 11 malam keatas

Jay pun berjalan menaiki tangga menuju lantai dua, tempat dimana ruang mucikari nya berada. Ah, disana juga ada kamar penyewaan untuk orang-orang yang ingin melakukan ninaninu ataupun untuk sekedar rehat saja

Sesekali Jay mendengar suara-suara berbagai macam suara desahan, teriakan yang penuh nikmat, dan lainnya walaupun samar-samar namun itu adalah hal yang sangat sudah biasa bagi dirinya

Sampai pada akhirnya iapun sampai didepan ruangan sang mucikari, beberapa kali ia ketuk pintu itu dengan cukup keras karena mengingat musik dj yang sedang dimainkan itu sangat kencang

Ceklek. Pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang langsung tersenyum menatapnya dan merentangkan tangannya

"Oh darling, kamu datang lebih cepat sayang" sambut sang mucikari sambil memeluk Jay dan bercipika cipiki.

Demi apapun sebenarnya ia tetap merasa geli dan merasakan hal yang dilakukan ini adalah keanehan apa lagi dengan orang lain, meskipun sudah berjalan bertahun-tahun ia bekerja disini, tetap ia benci yang namanya kegiatan basi cipika-cipiki seperti ini

TUAN GIGOLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang