29

149 90 6
                                    

Sudah seharian penuh Jay terlihat sangat kebingungan disaat ia tahu bahwa Alyn tak pulang semalaman ke mansion ataupun ke rumah keluarganya, bahkan wanita itu tak memberikan kabar sekalipun kepada orang-orang terdekatnya, ia mengetahui informasi tersebut dari ibundanya tercinta– Mami Renata, saat Jay menelponnya dan ternyata keduanya mengetahui bahwa mereka sama-sama tak tahu keberadaan Alyn, dan kabar itupun membuat kedua keluarga menjadi sangat menghebohkan untuk coba mencari keberadaan anak itu

Semenjak beberapa jam lalu Jay juga mencoba menghubungi Caca dan Je tetapi mereka juga seakan kebingungan saat mengetahui Alyn tak kembali pulang, pasalnya juga Caca dan Je bilang kepadanya jika mereka terakhir melihat Alyn bersama Elisabeth, dan entah wanita itu membawanya kemana

Dan yang terjadi sebenarnya adalah, para wanita yang sudah membuat banyak orang khawatir dan dalam pencarian kini sedang asik dengan acara barbeque mereka dihalaman belakang disebuah rumah minimalis dan begitu nyaman–

Ya, mereka yang dimaksud adalah Caca, Je, dan Alyn tentunya yang kini sedang berada dikediaman keluarga Caca. Dan semua ini adalah rencana Caca sendiri membawa Alyn ditemani Jessica untuk pergi menuju Sukabumi, berdiam diri dirumah kedua milik keluarga Caca.

Sementara ibu dan ayah Caca ada di Jakarta, tentunya ketiga anak itu juga sudah meminta izin dan juga meminta bantuan untuk merahasiakan sementara keberadaan mereka.

"Nah itu saran dan rencana gua? Gimana menurut lo pada, oke gak"-Je

"Kok rencana lu gila semua sih Jess, cuma Caca doang yang rencana masuk ke logika gua. Itupun gak semua anjir"

Je mendengus kesal, kemudian memberikan toyoran sayang pada dahi si cantik sambil mengunyah sosis yang ia panggang sendiri

"Ya lo mau lepas gak dari Jaylani anjir? Gua pikir-pikir semua yang diceritain Ricky semalam itu namanya bukan cinta ya bangke! Tapi obses– lu sadar gak si nyet setelah diceritain semuanya sama si bule Chindo itu? Jayden, itu cukup obsesi sama lo sampe-sampe sintingnya dia malah jadiin lo bahan ninaninu dia, udah gitu mau lo jadi punya dia doang, kan tai kek astagaa, hih merinding loh gua..."-Je

"Nah, ini tuh yang gua rasain sebenarnya masih fifty-fifty sih Jess kata gua, biasanya orang kalo emang dia udah bener-bener obses pasti bakal nyelakain orang-orang yang deket sama objek dia obsesi– 

Kek, paham gak sih lo pada maksud gua? Alias kalo emang bener Jayden cuma mau Alyn punya dia doang, jelas kita semua– gua, lo, Niko, Ethan udah pada ilang alias di dhuar-dhuar lah dari dunia ini, masa sampe sini lo pada gak paham. Ya gak sih?"-Caca

Alyn pun akhirnya mendengus sambil memijat ujung hidungnya, sambil mengunyah cemilannya yang ada di pelukannya

Mau ketawa tapi gak ada yang ketawa mau diem nahan ketawa tapi malah sakit perut nahannya, kenapa sih Alyn lu receh banget kambing, perkara dhuar dhuar doang astaga

"Lagian kenapa kita harus kabur pergi sampe kerumah lu yang disini sih, Ca?"

Seketika Caca dan Je pun menoleh menatap datar kearah gua, sebelum menjawab Caca pun menyempatkan untuk mengangkat daging yang sudah matang lalu ia letakan daging itu diatas piring Jessica

"EH TUYUL KELAP KELIP LO TANYA INI UDAH SEPULUH JUTA KALI YAK ASTAGAA"-Je

"Lebay, mana ada sebanyak itu ya" Bela gua, dengan nada yang tak kalah ngegas dari Jessica

Ia tahu bahwa Alyn tak suka daging merah kecuali daging itu sudah di olah seperti bakso ataupun kornet

"Ssstt! Udah udah...

Lyn, dengerin ini ya. Kita, gak mau lo terkontaminasi sama Jaylani yang ngaku-ngaku pake nama Jayedgar itu. Kita kaya gini karena lo itu tipe orang yang terlalu bodoamat dan cepat maafin kesalahan orang, kita cuma mau bikin dia jera aja dulu.

TUAN GIGOLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang