TUAN GIGOLO

22

Jay baru saja sampai di bar kesayangannya. Seperti biasa, Jay berjalan masuk kedalam bar tersebut dengan gaya angkuhnya dan wajah yang terkesan sombong. Beberapa wanita malam yang memang bekerja disana ataupun pengunjung wanita saat melihat Jay pun mereka langsung menyapanya, sesekali Jay pun merespon dengan kedipan mata dan seringainya

Jangan lupakan satu fakta, bahwa Jay adalah gigolo yang sangat terkenal di bar mewahnya setelah kawan satunya, yang saat ini sudah tidak lagi bekerja disana karena pria itu memutuskan untuk menikahi kekasihnya.

"Woy anjing. Udah 3 minggu lo ga kerja, kemana aja bajingan? Noh, pelanggan setia lo pada ngamuk sama Madam Cherry njir haha kangen servis lo katanya"

Tegur Ricky ketika kedua mata pria bule itu mendapatkan Jayedgar yang baru saja duduk dimeja bartender hadapannya. Jay sendiri yang barusan di tegur oleh kawannya hanya terkekeh sambil tersenyum miring lalu melirik pada si pemuda bule itu

"Bodo amat Rick, gak peduli gua, yang penting. buat gua, sekarang adalah gua udah berhasil ngedapetin dunia gua"Ucap Jayedgar dengan senyum menyeringainya

Ricky mengerutkan dahinya sambil mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan curiga, apa yang barusan setan licik ini katakan. Dunianya? Pfftt, lucu sekali manusia satu ini lelucon macam apa itu. Oh, atau jangan-jangan....

"Bentar maksud lo dunia yang udah lo dapetin apaan dah anjir? Duit? Rumah? Pulau? Apa sih bajingan, yang jelas apa kalo ngomong. Apa jangan-jangan lo abis dapet warisan dari mami gula lo! "-Ricky

"Tck, gua gak butuh semua itu. Lagi pula dari gua kecil juga udah punya pulau-"-Jay

"Hah?! Hahaha sialan halu bet yalo jadi orang. Ya kali lo masih bau bedak udah punya pulau sendiri bajingan, lucu amat lawakan lo"-Ricky

Jay mendengus malas ketika mendengar tawaan Ricky barusan, cih. Dia tidak tau saja dirinya yang sebenarnya siapa. Tapi, Jay lo harus chill dulu dirinya sudah yakin jika Ricky tak akan pernah percaya dengan apapun omongannya kecuali pria tiang itu melihatnya secara langsung maka ia akan langsung terdiam

"Ck, serah lo. Yang gua maksud itu cewek yang gua ceritain ke lo-"

Byurrr. Secara reflek tak sengaja Ricky menyemburkan whiskey yang baru saja hampir masuk kedalam tenggorokannya itu

"Anjing? Cewe yang kalo lu lagi ninaninu itu? Yang suka lo bayangin mukanya? Sialan, lo pelet ya"-Ricky

Jay terkekeh sekaligus mendengus malas kala rambut yang sudah susah payah ia tata dengan rapih harus rusak dan lengket karena semburan Ricky

"Seumur hidup gua gak akan pernah pake cara kotor itu buat dapetin apa yang gua mau. Gua selalu main rapih rick- bahkan saking rapihin permainan dan rencana gua ini, sampe sekarang gak ada yang tau pekerjaan kotor gua ini"-Jay

"Hm ya ya, tapi kayanya lo dari tadi udah dipantau sama seseorang"-Ricky

Jay mengerutkan dahinya menatap Ricky dan tak lama ia ikut menolehkan kepalanya kearah-

Wanita cantik tersenyum senang saat kedua mata cantiknya itu mendapatkan seseorang yang ia cari

"Elisabeth-"

Tanpa aba-aba wanita itu berlari dan langsung menyerangnya dengan sebuah ciuman-

Dan mungkin mereka akan berakhir di sebuah kamar dengan suasana panasnya kembali hadir

"Ckck, brengsek amat haha"-Ricky

.

Pagi yang cerah ini gua mengawalinya dengan jogging disekitar daerah kosan gua beberapa menit aja sih, ya kurang lebih 1 jam lumayan buat gua yang mageran, berhubungan gua lagi liburan semester yang kurang lebih 2 bulan ini, gua sampe bingung mau ngapain 2 bulan kedepan kan gak mungkin rebahan doang, yang ada lumutan gua di kasur