9

243 90 12
                                    

Pagi ini Jayden telah di buat resah oleh ayahnya, dengan tiba-tiba tepat jam 7 pagi tadi beliau menelfonnya dengan suara dan nada bicara yang cukup tegas seakan seperti orang yang sedang menahan amarah.

Bahkan sarapan yang dibuat olehnya satu jam yang lalu hanya dapat ia pandangi tanpa di sentuh sedikitpun oleh pemiliknya, dirinya kini sedang berpikir hal apa yang dia perbuat selama ini sampai ayahnya terdengar sedang marah padanya saat pembicaraan di telfon tadi

"Anjir gua abis ngapain dah sampe bokap marah gini"

Jay mengacak rambutnya dengan kesal, otaknya kali ini tidak bisa diajak kompromi kenapa ia tak ingat sama sekali, perbuatan apa yang telah ia lakukan seminggu belakangan kemarin.

"Bajingan ini gak ada yang gua inget sama sekali apa terakhir gua ngapain sih anjir, akh"

Dddrrrrttt

Jay terkejut saat ponsel yang ada diatas meja makan itu bergetar tiba-tiba, dengan cepat ia mengambil dan melihat ponselnya itu dengan jantung yang berdebar, sialnya. Ternyata itu pesan dari Ethan yang mengajaknya untuk kembali latihan band. Dulu Jay adalah anggota band yang menjabat sebagai gitaris sekaligus vokalis di band nya. Tapi semenjak ia menginjak semester 3, ia tak lagi rajin berkumpul dalam band nya

"Ck, masih nyoba ngebujuk gua buat balik nge band lagi ternyata"

"Minat gua di band juga udah gak ada, pengen keluar lah anjir nanti" monolog Jay sambil menghembuskan nafasnya kasar dan mematikan ponsel tersebut tanpa membalas pesan dari senior sekaligus teman akrabnya itu

Jay memilih untuk mengenyampingkan urusan kampusnya, sebelum berangkat kerumahnya ia memaksakan diri untuk menyuap makanan yang tadi ia buat agar masuk kedalam perutnya sambil berpikir tentang kesalahan apa yang habis ia lakukan sampai ayahnya semarah itu terdengarnya

.

"Terima kasih kak, ini kembaliannya"

Caca memberikan tiga lembar uang kertas sepuluh ribuan dan satu logam uang seribuan sebagai kembalian dari si pelanggan, ya. Ini adalah hari kedua Caca dan Alyn bekerja disebuah restoran makanan cepat saji yang menyediakan 3 menu makanan 3 negara yaitu Indonesia, Korea, dan Prancis.

Untuk upah yang mereka dapatkan sesuai divisinya ternyata cukup sedikit membantu hutang keluarga Je dan uang jajan mereka tentunya karena lagi lagi mengingat bahwa Je sangat-sangat menolak jika uang hasil jeri payah kita diberikan semuanya pada Je dan keluarganya

"Permisi kakak, ini pesanan kalian- satu porsi nasi goreng seafood, satu porsi mie goreng ayam geprek, jus melon, jus alpukat, dan satu porsi eskrim vanila ukuran large dengan toping boba. Sudah lengkap semua?"

Tanya Alyn pada kedua sang pelanggan, dan kedua pelanggan itupun menganggukan kepala sambil tersenyum ramah pada Alyn. Tentu Alyn membalas senyuman ramah mereka dengan manis

"Sudah, terimakasih mba" Ujar salah satu pelanggan tersebut

"Ya, selamat menikmati kakak"
Sebelum pergi Alyn menganggukkan kepala  masih dengan senyum ramahnya ia pun langsung mengundurkan diri dari sana setelah itu, kedua mata Caca dan Alyn sempat bertabrakan, Caca pun tersenyum pada Alyn dan memberikan semangat pada kawannya itu dengan isyarat mengepalkan kedua tangannya, begitupun Alyn kembali melemparkan semangat pada Caca

Keduanya pun terkekeh pelan di tempatnya masing-masing dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka, Alyn masuk kedalam dapur dan meletakan nampan yang tadi dia bawa untuk mengantarkan pesanan di lemari khusus itu.

"Hey, cape banget kayanya hehe"

"Hey, cape banget kayanya hehe"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TUAN GIGOLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang