30

170 90 10
                                    

Dua hari sudah terlewati begitu saja, segala cara dan macam sudah Jay lakukan untuk menemukan ketiga wanita itu. Namun, segala yang ia lakukan hanyalah nihil. Jay tak lagi mementingkan apapun selain mencari ketiga wanita itu

Bahkan semakin hari semakin ia tak memperdulikan penampilannya, makannya, tugasnya, sampai bahkwan ia mengabaikan waktu istirahatnya. Saat ini ia sedang berada di rumah Ethan, pria yang lebih tua darinya beberapa bulan itu memintanya untuk datang. Syukurnya pria Taurus itu menuruti permintaannya, bahkan sebenarnya Niko lebih dulu meminta pria itu untuk datang kerumahnya, karena si Sagitarius itu tahu jika senior sekaligus kawannya ini sedang tak baik-baik saja. Maka dengan pintu yang terbuka lebar ia bersedia mengurus Jayden bersama keluarganya.

Karen faktanya jika Jay terlihat oleh keluarganya dalam keadaan kacau seperti tentu saja ia tak akan diperbolehkan kemana-mana dan akan terkurung didalam mansionnya, sampai keadaanya kembali baik-baik saja, tetapi faktanya ia tak bisa hanya berdiam diri saja. Ditambah, anak buah yang ia suruh untuk mencari ketiga wanita itu sama sekali tak membuahkan hasil apapun

"Jay! Lo sakit, tolol. Udah nurut kenapa sama gua, lo disini dulu. Nanti Niko juga nginep disini biar lo adakan yang lain juga"-Ethan

"Apaan si alay lo, gua gak sakit. Gua cuma lemes doang perasaanya, capek Than. Alyn gua kemana Than..."-Jay

Lagi-lagi, Jay kali ini tanpa malu menangis meraung sambil memakan makanannya. Meskipun ia menangis, ia tetap melanjutkan makannya karena tentu saja menangis membutuhkan tenaga.

"Ya ilah, malah nangis"-Ethan

"Lah lah Bang Jay malah nangis, noh bang. Kasian juga yak..." Sahut Niko yang ikut menatap kasihan pada Jay yang sedang menangis sambil mengunyah makanannya

Ethan sendiri hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan meninggalkan Jay disana dan membiarkan anak itu menangis sampai nantinya tenang sendiri

"Lah bang ikut" Ucap Niko sambil berlari menyusul Ethan dengans ekilas kepalanya yang menoleh kearah Jay yang masih asik dengan kegiatannya menangis

Disinilah Ethan dan juga Niko, halaman teas depan rumah mewah keluarga Ethan. Keduanya asik merokok dengan ditemani segelas masing-masing kopi, dan juga dua roti gurih yang dipesan Ethan lewat aplikasi online tadi.

"Nik"

"Ya bang?" Tanya Niko sambil menyeruput kopinya dan melirik sekilas Ethan

"Hahh, sebenernya gua tahu keberadaan mereka"-Ethan

"Pffsstt- Uhuk, anjing bang? Untung gua kaga keselek njir. Yang bener aja lo?"-Niko

"Sumpah Nik"-Ethan

"Yaudah ayo samperin, masa lo tega ngeliat temen lo udah kek orang gak tahu arahan hidup kek Bang Jay gitu, bang"-Niko

"Gak bisa Nik!"-Ethan

"Kenapa gak bisa anjir? Lo sengaja bang? Tega banget lo bang sama temen sendiri, gak nyangka gua sumpah"-Niko

"Gua kepret kopi lo sekali lagi ngomong gitu, gua juga belum kelar ngomong ya kampret"-Ethan

Niko pun langsung menampakan wajah bingungnya sambil menatap Ethan penuh dengan tanda tanya didalam kepalanya

Niko pun langsung menampakan wajah bingungnya sambil menatap Ethan penuh dengan tanda tanya didalam kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TUAN GIGOLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang